Sampah elektronik (e-waste), merupakan limbah elektronik yang dihasilkan setelah mencapai akhir masa pakainya. Contoh sampah elektronik yaitu ponsel, komputer, televisi, dan perangkat lainnya yang sudah tidak digunakan lagi.
Di Indonesia, jumlah timbunan sampah elektronik berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencapai 2 juta ton pada 2021. Seiring perkembangan teknologi dan kebutuhan akan perangkat elektronik yang terus meningkat, jumlah sampah elektronik pun semakin bertambah setiap tahunnya.
Sampah elektronik perlu dikelola dengan baik. Ini karena sampah elektronik mengandung bahan-bahan berbahaya seperti timbal, merkuri, dan kadmium yang dapat mengancam kelangsungan makhluk hidup dan lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengelola sampah elektronik dengan efektif agar lebih ramah lingkungan.
Mengurangi Penggunaan Perangkat Elektronik Secara Bijak
Cara paling dasar untuk mengelola sampah elektronik adalah dengan mengurangi konsumsi perangkat elektronik yang tidak diperlukan. Sebelum membeli perangkat baru, pertimbangkan apakah perangkat yang ada masih dapat digunakan atau diperbaiki. Sering kali, orang tergoda untuk mengganti perangkat mereka hanya karena model terbaru telah dirilis. Padahal, perangkat lama masih berfungsi dengan baik.
Mengadopsi pola pikir minimalis dalam penggunaan teknologi juga dapat membantu. Misalnya, alih-alih membeli berbagai perangkat terpisah, pertimbangkan untuk memiliki perangkat multifungsi yang dapat menggabungkan beberapa fungsi dalam satu alat. Ini tidak hanya menghemat uang, tetapi juga mengurangi jejak lingkungan dari produksi dan pembuangan perangkat elektronik.
Memperpanjang Umur Perangkat Elektronik
Perawatan yang baik dan perbaikan perangkat elektronik dapat memperpanjang umur pakai perangkat. Sebagian besar perangkat elektronik dirancang untuk bertahan lebih lama jika dirawat dengan benar. Pastikan untuk membersihkan perangkat secara teratur, menghindari overcharging pada baterai, dan mengganti komponen yang rusak.
Selain itu, jangan terburu-buru membuang perangkat yang rusak. Banyak perangkat dapat diperbaiki dengan biaya yang lebih rendah daripada membeli yang baru. Jika hal ini Kawan lakukan, Kawan tidak hanya mengurangi jumlah sampah elektronik, tetapi juga menghemat sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksi perangkat baru.
Daur Ulang dan Pengelolaan Sampah yang Tepat
Jika perangkat elektronik sudah benar-benar tidak dapat digunakan lagi, ada baiknya kawan mendaur ulangnya dengan benar. Beberapa bahan dalam perangkat elektronik, seperti logam, plastik, dan kaca, dapat didaur ulang dan digunakan kembali untuk membuat produk baru.
Proses daur ulang yang tepat juga memastikan bahwa bahan berbahaya seperti merkuri dan timbal tidak mencemari lingkungan.
Kawan juga bisa mencari pusat daur ulang yang menerima perangkat elektronik bekas untuk didaur ulang. Proses daur ulang ini memungkinkan bahan-bahan berharga seperti logam mulia, plastik, dan komponen lainnya dipisahkan dan digunakan kembali. Hal ini dapat mengurangi kebutuhan akan bahan mentah baru dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Mendonasikan atau Menjual Perangkat yang Tidak Terpakai
Jika perangkat elektronik masih berfungsi dengan baik namun tidak lagi dibutuhkan, kawan bisa mendonasikannya atau menjualnya. Cari tahu lembaga atau organisasi amal yang menerima donasi perangkat elektronik untuk digunakan kembali oleh orang-orang yang membutuhkannya.
Platform jual beli barang bekas online dapat menjadi alternatif yang baik untuk menjual perangkat yang tidak lagi digunakan. Perangkat tersebut dapat digunakan kembali oleh orang lain, yang pada akhirnya mengurangi kebutuhan akan perangkat baru dan sampah elektronik. Selain itu, dengan menjual perangkat elektronik yang tidak terpakai, kawan dapat mendapatkan sedikit uang tambahan.
Baca juga: Sedekah Sampah, Langkah Kecil untuk Membantu Bumi dan Sesama
Mengelola sampah elektronik dengan bijak memerlukan kerja sama dari berbagai pihak. Mari kawan semua bersama-sama menerapkan langkah-langkah diatas untuk mengurangi dampak negatif sampah elektronik terhadap lingkungan. Langkah-langkah ini tidak hanya membantu melindungi bumi, tetapi juga memastikan bahwa sumber daya alam dapat terus digunakan oleh generasi mendatang.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News