Wilayah 3T atau Tertinggal, Terdepan, dan Terluar di Provinsi Maluku kini akan diterangi dengan lampu bersumber listrik tenaga surya.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), resmi membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terpusat di Maluku.
PLTS tersebut dibangun di Kota Tual, tepatnya di Desa Mangur Niela dan Tiflean, Kecamatan Kur Selatan. Selain itu, pembangkit bertenaga surya ini juga dibangun di Desa Ujir, Kecamatan Pulau-Pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru.
Terangi rumah-rumah masyarakat
PLTS terpusat ini memiliki total kapasitas 99 kilowatt peak (kWp). Pada pembangunan PLTS di Kota Tual, diharapkan nantinya pembangkit tersebut dapat menerangi 140 rumah warga.
Jaringan yang akan dibangun memiliki panjang 5.720 meter, dan mempunyai luas potensi area sebesar 2.500 meter dengan kapasitas 39,6 kWp.
Sementara itu, pembangunan PLTS di Kabupaten Kepulauan Aru ditargetkan dapat menerangi 168 rumah warga dengan kapasitas sebesar 59,4 kWp.
Penyediaan listrik pada wilayah 3T di Maluku menjadi salah satu program pemerataan akses energi kepada masyarakat yang dijalankan oleh Kementerian ESDM.
Pemerintah sedang menggenjot upaya penyediaan listrik untuk beberapa wilayah yang masih belum memiliki akses, khususnya wilayah 3T.
Sebelumnya, pada tahun 2021, PLTS terpusat sudah lebih dahulu dibangun di Desa Watmasa, Kecamatan Wuarlabobar, Kabupaten Kepulauan Tanimbar dengan kapasitas 15 kWp.
Program pemerataan listrik dengan pembangunan PLTS ini sebenarnya sudah mulai dilancarkan sejak 2012 hingga 2023. Pembangunan tersebut menggunakan dana APBN dan DAK Provinsi Maluku.
Baca juga: Tingkatkan Edukasi Energi Surya Pada Generasi Muda, Yayasan SUN Donasi PLTS ke Sekolah
Kantor-kantor di Ambon juga pakai PLTS atap
Tidak hanya menerangi rumah warga, beberapa bangunan kantor di Kota Ambon, Provinsi Maluku juga turut menerapkan penggunaan tenaga surya sebagai sumber listrik.
Saat ini, menurut ANTARA Ambon, terdapat 14 bangunan kantor yang sudah menerapkan PLTS atap dengan status kepemilikan Kementerian ESDM.
Program PLTS atap ini sudah mulai diperkenalkan sejak 2020 silam. Saat itu, PLTS pertama dipasang pada enam gedung milik pemerintah daerah.
Tidak hanya kantor pemerintahan, penggunaan PLTS atap ini juga diberlakukan pada satu rumah sakit swasta di Kota Ambon.
PLTS atap menjadi salah satu sumber energi baru terbarukan yang sedang gencar dikembangkan oleh Kementerian ESDM. Model ini digunakan untuk mengantisipasi semakin menipisnya sumber energi berbahan bakar fosil.
Pemanfaatan PLTS dapat mengurangi jumlah emisi karbon. Tidak heran jika pemerintah Provinsi Maluku sangat mendukung penerapan PLTS sebagai sumber energi.
Baca juga: 259 Waduk Bakal Dibangun PLTS Terapung, Potensi Capai 14 Gigawatt
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News