memahami apa itu gas air mata efek penanganan dan cara melindungi diri - News | Good News From Indonesia 2024

Memahami Apa Itu Gas Air Mata, Efek, Penanganan, dan Cara Melindungi Diri

Memahami Apa Itu Gas Air Mata, Efek, Penanganan, dan Cara Melindungi Diri
images info

Tahukah Kawan apa itu gas air mata? Gas air mata atau disebut Lakrimator merupakan cairan yang bercampur dengan bahan-bahan kimia lain sehingga berbentuk aerosol. Gas air mata juga dapat berbentuk bubuk yang memiliki tekanan.

Partikel-partikel solid pada cairan atau bubuk ini mampu menciptakan kabut saat digunakan. Oleh karena itu, gas air mata saat ditembakkan akan menghasilkan kepulan asap yang tersebar ke udara.

Gas air mata biasanya disimpan di dalam tabung sebesar kaleng minuman manis yang beredar di pasaran.

Indonesia Punya Tower Pemantau Gas Rumah Kaca: Bantu Tekan Emisi Global

Penggunaan Gas Air Mata

Gas air mata atau tear gas digunakan pertama kali pada saat perang kimia dalam Perang Dunia I.

Gas air mata yang memberikan efek relatif singkat dan jarang melumpuhkan lawan, akhirnya mulai digunakan oleh lembaga penegak hukum. Para penegak hukum ini memanfaatkan gas air mata sebagai sarana untuk membubarkan massa, melumpuhkan perusuh, dan mengusir tersangka bersenjata tanpa penggunaan kekuatan mematikan.

Oleh karena itu, gas air mata (tear gas) juga disebut sebagai riot control agents atau agen pengendali kerusuhan.

Mengenal Api Biru dari Limbah Tahu Sumedang, Cukupi Kebutuhan Gas 59 Rumah Warga

Bahan Kimia Gas Air Mata

Komponen senyawa pada gas air mata yang paling umum digunakan adalah Chloroacetophenone (CN) dan 2-Chlorobenzalmalononitrile (CS).

Chloroacetophenone (CN) merupakan komponen utama dari agen aerosol Mace dan. Zat ini akan lebih besar memengaruhi mata seseorang.

Sementara itu, CS merupakan iritan yang lebih kuat. 2-Chlorobenzalmalononitrile (CS) lah yang menyebabkan sensasi terbakar di saluran pernapasan.

Dorong Kualitas Udara yang Baik, Bank DBS Indonesia Kolaborasi dengan NAFAS Pasang 50 Sensor Udara

Efek Gas Air Mata

Gas air mata yang ditembakkan mampu melumpuhkan lawan karena bahan-bahan yang digunakan berpotensi membuat iritasi selaput lendir di mata, hidung, mulut, dan paru-paru.

Kemudian, tingkat efek yang disebabkan oleh gas air mata bergantung pada jumlah paparan yang dirasakan oleh seseorang, lokasi paparan (di dalam ruangan atau di luar ruangan), bagaimana orang tersebut terpapar, hingga lamanya waktu paparan.

Efek yang ditimbulkan oleh gas air mata umumnya berlangsung sekitar 15-30 menit.

Meski demikian, gas air mata dapat berpotensi menyebabkan sesak napas yang berakibat sangat fatal.

Oleh karena itu, orang yang memiliki penyakit asma atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), dapat terjadi serangan sesak napas akut yang mungkin berujung pada gagal napas (respiratory failure) saat terkena gas air mata.

Dilansir dari emergency.cdc.gov, setidaknya ada 7 efek yang dirasakan seseorang saat terkena gas air mata.

  1. Mata: air mata berlebihan, rasa terbakar, penglihatan kabur, kemerahan.
  2. Hidung: hidung berair, terbakar, bengkak.
  3. Mulut: rasa terbakar, iritasi, kesulitan menelan, mengeluarkan air liur.
  4. Paru-paru: sesak dada, batuk, sensasi tersedak, napas berisik (mengi), sesak napas.
  5. Kulit: luka bakar, ruam.
  6. Lainnya: mual dan muntah.
Pertama di Indonesia, ITB Akan Bangun Teleskop Radio VGOS Berstandar Internasional di Bosscha

Penanganan Saat Terkena Gas Air Mata

  1. Jika Kawan berada di dalam kerumunan dan terkena gas air mata, segera tutup hidung, mulut, mata, dan segera keluar untuk mencari udara segar.
  2. Jika mata terasa perih atau penglihatan kabur, segera bilas mata Kawan dengan air biasa selama 10 hingga 15 menit. Hindari menggosok mata agar tidak semakin perih.
  3. Cara paling umum yang bisa dipakai untuk mengurangi efek paparan gas air mata adalah menuangkan susu ke wajah.
  4. Jika Kawan memakai lensa kontak, segera lepas dan buang. Jangan pernah pakai kembali lensa kontak yang telah terkontaminasi gas air mata, meskipun lensa kontak tersebut bukan lensa kontak sekali pakai.
  5. Jika Kawan memakai kacamata dan perhiasan lainnya, segera cuci dengan sabun dan air. Kawan dapat memasang kembali kacamata dan perhiasan tersebut setelah mencucinya.
  6. Bersihkan paparan bahan kimia gas air mata dari kulit Kawan menggunakan sabun dan air dalam jumlah banyak. Selain lebih bersih, mencuci dengan sabun dan air akan membantu melindungi orang lain dari bahan kimia yang menempel di tubuh Kawan.
  7. Segera ganti baju dan cuci pakaian Kawan yang terkena bahan kimia. Perlu dipahami, hindari menarik baju ke arah kepala, agar bahan kimia tidak semakin terhirup. Jika Kawan menggunakan kaos, sebaiknya potong atau sobek kaos tersebut sehingga proses pelepasan baju tidak melewati bagian kepala.
  8. Pisahkan pakaian yang terkontaminasi saat mencucinya. Jika kontaminasi cukup parah dan sulit dihilangkan, masukkan pakaian dan barang-barang lain ke dalam plastik, lalu buang ke tempat pembuangan sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun).
Ramuan Biosaka dari Petani Blitar: Tingkatkan Hasil Panen Tanpa Bahan Kimia

Cara Melindungi Diri dari Gas Air Mata

Cara melindungi dan mencegah paparan dari gas air mata ialah dengan menggunakan masker, kacamata, dan alat pelindung lainnya.

Emergency.cdc.gov menyebut, masker gas dengan filter arang aktif memberikan perlindungan yang baik terhadap gas air mata.

Selain itu, banyak sumber yang mengatakan bahwa menggunakan kacamata renang dan masker bersepeda juga dapat digunakan sebagai opsi.

Para pengunjuk rasa terkadang menggunakan bandana yang direndam ke campuran cuka dan air yang diikatkan ke wajah sebagai upaya terakhir.

Sanjungan Dunia untuk Indonesia di Pelarangan Senjata Kimia

 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Aslamatur Rizqiyah lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Aslamatur Rizqiyah.

AR
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.