Indonesia saat ini terus menggenjot industri olahraga nasional. Sebab, industri ini punya peran untuk melahirkan ekosistem olahraga yang profesional, kompetitif, dan berkelanjutan.
Diperlukan peran pemerintah dan swasta untuk memastikan industri olahraga nasional bisa terus berkembang dan memberi manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat. Pemerintah misalnya kini mengeksekusi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) sebagai roadmap pengembangan industri olahraga. Sementara itu, swasta berperan sebagai penyedia aneka barang dan jasa yang dibutuhkan dalam berbagai event olahraga.
Sejauh ini, pemerintah dan swasta telah menjalankan peran aktif untuk menggenjot industri olahraga. Pemerintah punya Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) yang bertugas melaksanakan pengelolaan dana dan usaha keolahragaan. Di sisi lain, telah banyak perusahaan lokal yang bergerak mulai dari bidang produksi peralatan olahraga hingga event organizer.
Di samping peran aktif pemerintah dan swasta, ada beberapa jal yang menjadi kunci agar pengembangan Industri Olahraga bisa berjalan secara berkelanjutan di Indonesia. Hal yang dimaksud adalah kolaborasi lintas sektor, juga integrasi antara elemen hiburan dan pariwisata dalam olahraga, atau sportainment dan sport tourism.
"Dengan menggabungkan elemen hiburan dan pariwisata, kita tidak hanya menarik perhatian publik, tetapi juga membuka peluang bisnis baru. Ini membantu meningkatkan partisipasi masyarakat dan membuat olahraga lebih relevan serta mengesankan dalam kehidupan sehari-hari," ujar Direktur LPDUK, Ferry Kono, dalam acara diskusi “Industri Olahraga: Meningkatkan Partisipasi dan Memperbesar Kontribusi” di Space Q Building Jakarta pada Rabu (21/8/2024).
Selain kolaborasi dan sportainment, kunci pengembangan industri olahraga lainnya adalah partisipasi publik yang tinggi. Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Ketua Harian Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI), Muhammad Farhan.
Menurut Farhan, ada strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan partisipasi publik. Salah satunya adalah adalah dengan memperbanyak event olahraga berbasis komunitas di bawah Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI).
Bukan tanpa alasan, Farhan menilai bahwa olahraga masyarakat yang tidak hanya berorientasi prestasi telah terbukti menciptakan multiplier effect sosial ekonomi yang tinggi. Apalagi, sudah terbukti bahwa berbagai event yang digagas komunitas atau swasta bisa diramaikan puluhan ribu peserta secara sukarela.
“Industri Olahraga adalah salah satu buah dari hasil kerja keras kita dalam membangun dunia olahraga di Indonesia. Dunia olahraga di Indonesia tidak hanya sekedar kita bisa menjadi juara di sea games atau olimpiade. Tapi justru yang memberikan dampak terbesar adalah proses menuju kesananya. Membangun komunitas, membangun infrastruktur, membangun Industri Olahraga dan memetik buahnya berupa prestasi di olimpiade, piala dunia dan lainnya,” kata Farhan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News