Global Human Capital Summit 2024 Diselenggarakan dengan dukungan penuh dari Kementerian Luar Negeri serta Swire Pacific, di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta pada Selasa, 20 Agustus 2024.
Acara ini mempertemukan para pemimpin global dan perwakilan senior dari negara-negara ASEAN dan G20 sebagai bagian dari kontribusi GIPA terhadap pembangunan Indonesia dan dukungan kepada Pemerintah Indonesia.
Perdana Digelar, Festival Indonesia Timur Pukau Ribuan Pengunjung di Belanda
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi menekankan peran strategis Kementerian Luar Negeri untuk terus memperkuat hubungan internasional dan memperluas kerja sama dengan para diaspora dalam berbagai bidang.
“Setiap individu dari [diaspora] adalah katalis perubahan. Bersama-sama kita dapat mencapai apa yang dibutuhkan untuk mempercepat transformasi sosial, teknologi, dan ekonomi kita menuju masa depan emas Indonesia pada tahun 2045. Jembatan Indonesia ke dunia,” yang disampaikan oleh Retno Marsudi pada Selasa (20/08).
Tiga pilar
Dibentuk sejak 2019, GIPA berdiri atas tiga pilar:
(i) Memfasilitasi diaspora Indonesia untuk kembali;
(ii) Mendorong warga Indonesia sebagai diaspora;
(iii) Diaspora sebagai aset utama untuk pengembangan Indonesia.
“Banyak dari [diaspora] telah menjadi pemimpin, inovator, dan influencer di berbagai sektor di seluruh dunia. Mereka membawa tidak hanya modal finansial, tetapi juga modal intelektual, jaringan global, dan perspektif yang beragam yang sangat berharga bagi pengembangan bangsa kita. Pengalaman global ini dapat dialirkan kembali ke Indonesia,” kata Shinta Kamdani, Wakil Ketua Koordinasi Bidang Maritim, Investasi, dan Urusan Internasional di KADIN.
11 Restoran Indonesia di Daftar Michelin Guide Seluruh Dunia
GHC Summit 2024 yang bertujuan untuk mengkonsolidasikan diskusi dan pemikiran terbaru mengenai pengembangan sumber daya manusia melalui jaringan talenta global yang dimiliki oleh asosiasi profesional Indonesia di Eropa, Timur Tengah, Amerika, dan Asia-Pasifik.
“Modal manusia adalah bagian integral dari transformasi kita. Perjalanan diaspora tidaklah mudah dan mencari pekerjaan setelah mereka kembali juga sulit, tetapi kami ingin memiliki hubungan jangka panjang. Kami membuka pintu kami bagi diaspora untuk menjadi bagian dari kami,” kata Tedi Bhrata, Deputi Menteri untuk Modal Manusia & TIK.
Sesi diskusi
Diikuti dengan sesi panel spesial, Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia yang diwakili oleh Esa Sukmawijaya, Sesdep Pemberdayaan Pemuda berkolaborasi dengan Aspen Medical untuk meluncurkan program magang bertajuk “The Indonesian Dream” bagi pemuda Indonesia yang ingin bekerja di perusahaan asing.
Program ini bertujuan untuk membuka jalan bagi masyarakat Indonesia yang mencari peluang untuk bekerja di luar negeri melalui jaringan profesional yang bermitra dengan GIPA.
Peluncuran White Paper mengenai Mobilitas Global oleh GIPA dan Henley & Partners pada sesi panel spesial kedua mempunyai tema meningkatkan mobilitas global sebagai sarana untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Komunitas Orang Indonesia di Luar Negeri, Berkoneksi Sambil Menjaga Silaturahmi
Sesi panel tersebut menghadirkan Ian Horsburgh CFP® IMCM, Direktur dan Kepala Negara Indonesia di Henley & Partners; Patrick Yip, Pendiri Intudo Ventures; Jenny Lee, CEO The International Test Center (ITC); dan Dyah Roro Esti MP, Anggota Parlemen & Anggota Komite Kerja Sama Antar-Parlemen.
Dilanjutkan dengan sesi panel kedua dengan tema kesehatan, secara spesifik mengenai upaya Health & BioTalents untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran Indonesia, sesi panel kedua dimulai dengan Peluncuran Inisiatif Penempatan Tenaga Medis Indonesia.
Khususnya Ekonomi Digital yang Didukung Artificial Intelligence (AI). Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia menurut Eddy Chan, Pendiri Intudo Ventures yang menghadiri sesi secara daring dari San Francisco.
“Talenta digital di Indonesia masih dasar, tidak hanya pemrograman, tetapi juga memahami pengetahuan lainnya: psikologi, ekonomi perilaku, teori permainan … Kita membutuhkan bukan hanya lebih banyak talenta, tetapi juga kualitas yang lebih baik dan banyak dari itu adalah transfer pengetahuan dari luar negeri.”
Sesi panel diakhiri dengan diskusi dari Eddi Danusaputro, CEO BNI Ventures & Ketua Amivest; Budi Gandasoebrata, Group Head Compliance - Payments and Financial Services at GoTo Financial; Noudhy Valdryno, Direktur Negara Ant International; dan Dr. Achmad Aditya, Direktur Eksekutif Solo Technopark.
GHC Summit 2024 yang diadakan secara hybrid, dengan lebih dari 800 peserta offline dan 500 peserta online menjadi platform diskusi yang mendalam, di mana berbagai ide dan inisiatif strategis dibahas untuk memastikan Indonesia dapat memanfaatkan sumber daya manusia secara optimal demi mencapai Indonesia Emas 2045 dengan peran diaspora sebagai senjata rahasianya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
