Suasana gedung ramai dengan sekelompok anak muda berpakaian rapi. Nampak di layar telah tampak video yang menampilkan beberapa orang menari sambil bernyanyi
Lamun aya lini (kalau ada gempa)
Lindungi kepala
Sambil memegang kepala, dengan wajah kebingungan para pemuda di video tersebut berlari seolah-olah telah terjadi bencana alam: gempa bumi.
Duta Bahasa (Dubas) Provinsi Banten berhasil menggelar audiensi bersama DPRD Provinsi Banten pada Selasa, (6/8). Audiensi tersebut bertujuan untuk menyosialisasikan krida yang telah dilaksanakan oleh Dubas Banten serta menggalang dukungan pemerintah dalam ajang Pemilihan Duta Bahasa Nasional (Dubasnas 2024).
Audiensi yang berlangsung di Gedung DPRD Provinsi Banten ini dihadiri langsung oleh Ketua DPRD Banten, Andra Soni. Selain Andra, audiensi juga dihadiri oleh beberapa pejabat di lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Banten.
Dalam audiensi, Dubas Banten yang diwakili oleh Muhammad Robin Alfareza (Robin) dan Annisa Putri Khairina (Annisa), wakil Banten dalam pemilihan Dubasnas, menyampaikan krida duta bahasa bertajuk “Ngalindung”. Selama paparan, Annisa bertujuan bahwa program yang diusung oleh dubas ini bertujuan melestarikan bahasa daerah melalui literasi kewargaan dalam istilah kebencanaan berbahasa daerah.
Menilik lebih lanjut, program yang dilakukan di Kecamatan Sumur, salah satu kecamatan paling ujung Provinsi Banten, dikemas dengan kegiatan sosialisasi dan edukasi mitigasi bencana alam menggunakan bahasa Sunda Banten. Robin, Annisa, bersama tim juga menayangkan video berisi lagu dan gerakan yang mereka ciptakan untuk memudahkan proses edukasi kepada anak-anak.
Kecamatan Sumur dipilih sebagai titik kegiatan lantaran kecamatan tersebut menjadi salah satu wilayah di Banten yang rawan terkena gempa. Ditinjau dari catatan, Kecamatan Sumur sempat mengalami kerusakan parah akibat tsunami yang terjadi pada tahun 2018.
Edukasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar dapat lebih tanggap dan awas melindungi diri apabila terjadi bencana alam. “Untuk itu, kami berharap mendapat dukungan dari Bapak/Ibu semua,” ungkap Robin dalam paparan kridanya.
Ketua DPRD Provinsi Banten, Andra Soni mengapresiasi kegiatan yang telah dilakukan oleh Duta Bahasa Banten. Andra mengakui bahwa Kecamatan Sumur memang menjadi wilayah yang sulit dijangkau oleh Pemprov Banten. “Aksesnya lebih jauh ke provinsi sendiri ketimbang ke luar wilayah,” tuturnya.
Dengan program yang telah dipaparkan, Andra berharap metode dan teknik pengajaran yang dibawakan oleh Dubas Banten dapat diadopsi sebagai media pembelajaran dengan target yang lebih luas. Andra meminta agar Dindikbud dan DPK Provinsi Banten untuk mendukung program ini dengan mengadakan koordinasi lebih lanjut untuk membahas langkah selanjutnya.
Tidak hanya itu, Andra bersama jajaran DPRD Banten menyatakan komitmen untuk mendukung pasangan Robin dan Annisa dalam ajang Pildubasnas 2024. “Saya mendukung dan mendoakan anak-anakku agar bisa menang dan mengharumkan Banten di tingkat nasional,” kata Andra.
Setelah audiensi, Dubas Banten akan kembali bergerak untuk menggalang dukungan agar program yang telah diinisiasi dapat menimbulkan dampak yang lebih luas. Senada dengan arahan Andra Soni, Dubas akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Dindikbud tentang krida yang telah dijalankan.
Diketahui Duta Bahasa Banten saat ini sedang mengusung pasangan Muhamad Robin Alfareza (Robin) dan Annisa Putri Khairina (Annisa) untuk mewakili Banten dalam pemilihan Duta Bahasa Nasional 2024. Pasangan yang akrab dengan slogan “Binar”, singkatan dari Robin dan Annisa bersinar, kini sedang mempersiapkan diri dengan karantina bersama Kantor Bahasa Banten untuk mempersiapkan dubasnas.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News