wereng coklat hama perusak rantai makanan di sawah - News | Good News From Indonesia 2024

Wereng Coklat, Hama Perusak Rantai Makanan di Sawah

Wereng Coklat, Hama Perusak Rantai Makanan di Sawah
images info

Rantai makanan di sawah mencerminkan hubungan makhluk hidup di ekosistem sawah dengan saling bergantung dalam memperoleh makanan. Siklus makan ini akan seimbang dengan adanya produsen, konsumen primer, konsumen sekunder, konsumen tersier, serta pengurai. 

Di ekosistem sawah, padi yang berperan sebagai produsen menjadi sumber energi bagi serangga. Lalu, organisme tersebut akan dimakan ikan atau katak yang berperan sebagai konsumen sekunder. Selanjutnya, ular sebagai konsumen tersier memangsa organisme tersebut. Pada akhirnya, semua organisme di sawah akan mati dan diuraikan oleh bakteri atau fungi.

Namun, rantai makanan ternyata dapat terganggu keseimbangannya. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor. Salah satunya akibat serangan hama tanaman terhadap produsen. Seperti yang dilakukan wereng coklat, hama tanaman yang menyerang padi di sawah. 

Walaupun berukuran kecil, kemunculannya dapat berdampak pada banyak hal. Maka dari itu, masih dilakukan hingga sekarang upaya pembasmian hama kecil ini. Simak fakta menarik tentang wereng coklat di bawah ini.

Bagaimana Wereng Coklat Merusak Padi?

Pada dasarnya, wereng coklat sudah dikenal sebagai hama yang paling mematikan di Indonesia. Kemampuan beradaptasinya yang tinggi serta siklus hidup yang cepat membuat hama ini sulit dikendalikan. Wujudnya dapat ditemukan hampir di seluruh wilayah kepulauan, kecuali di Maluku dan Papua.

Wereng coklat biasanya hinggap di pangkal tanaman padi. Dengan begitu, hama kecil ini akan menghisap cairan pada batang hingga tanaman mengering dan warnanya menjadi kuning kecoklatan. Kondisi ini disebut juga sebagai hopperburn karena kerusakan tanaman yang terlihat seperti terbakar. 

Gejala serangan wereng coklat lainnya ditandai dengan tumbuhnya jamur jelaga di bagian pangkal tanaman akibat cairan madu yang dihasilkan hama sebagai daya tarik serangga lainnya. Hal ini menghambat proses fotosintesis hingga menyebabkan tanaman gugur. 

Selain kemampuan merusak tanaman padi dengan menghisap cairan, hama ini bersifat vektor atau dapat menularkan virus penyakit kerdil rumput (grassy stunt) dan kerdil hampa (ragged stunt).

Baca juga: Cara Panen Padi Tradisional

Faktor Kemunculan Hama Wereng Coklat

Perkembangan wereng coklat sangat dipengaruhi oleh varietas padi. Bagi hama wereng, diperlukan padi yang kaya akan kandungan nutrisi, memiliki ketahanan yang lemah, dan karakteristik lainnya yang mampu menarik wereng untuk berkembang biak.

Kemunculan hama ini pada tanaman padi sudah menjadi yang lumrah. Sifatnya sebagai serangga monofag, membuat wereng hanya memakan tanaman padi atau padi liar saja.

Kondisi lingkungan dan cuaca juga menjadi faktor pendukung munculnya hama wereng. Daerah sawah yang kondisinya terendam terus-menerus, tingkat naungan, kelembaban, dan pemupukan nitrogen yang tinggi lebih disukai populasi wereng coklat sehingga menyebabkan serangan hama wereng coklat.

Dampak terhadap Keseimbangan Rantai Makanan di Sawah

Serangan wereng coklat terhadap padi tentu mempengaruhi rantai makanan di sawah. Hama tanaman ini akan memakan padi yang menyebabkan terjadinya penurunan populasi tanaman padi sebagai produsen. 

Peran tanaman padi sebagai sumber makanan utama para organisme di sawah tentu akan terganggu oleh wereng coklat. Organisme konsumen primer akan kekurangan sumber energi yang dapat menyebabkan turunnya populasi organisme tersebut. 

Sebaliknya, populasi wereng coklat akan meningkat pesat karena melimpahnya sumber makanan. Hal ini akan semakin memperburuk kerusakan pada tanaman padi dan mengganggu keseimbangan ekosistem sawah.

Selain merusak rantai makanan, kemunculan hama wereng yang parah dapat pula menyebabkan gagal panen sehingga berdampak pada ketersediaan pangan dan ekonomi petani.

Baca juga: Menilik Produktivitas Lahan Sawah yang Masih Tersisa di Jakarta

Upaya Pengendalian Hama Wereng Coklat

Untuk mengantisipasi kemunculan wereng coklat, Kawan dapat melakukan beberapa hal ini.

  1. Tanam padi dengan jarak minimal 30 cm untuk menghindari penyebaran hama dan jaga jarak tanam yang teratur setiap 2,5—3 meter.
  2. Lakukan pengairan secara bergantian dengan periode basah dan kering.
  3. Jaga kebersihan lahan dengan membersihkan gulma di sawah utama dan pematang yang menjadi tempat berkembang biak hama wereng batang coklat.
  4. Gunakan varietas tahan hama dan batasi (lebih baik jangan digunakan) penggunaan pestisida pada tahap awal pertumbuhan tanaman.
  5. Hindari penggunaan pupuk nitrogen secara berlebihan.

Dengan menjaga ekosistem lingkungan, maka keseimbangan setiap organisme pun dapat tercapai. Sebagai manusia, sudah menjadi tugasnya untuk selalu menjaga keanekaragaman hayati.

Sumber:

  • Kisanvedika.bighaat.com.Diakses pada Agustus 2024. Management of Brown Plant Hopper in Paddy. https://kisanvedika.bighaat.com/crop/management-of-brown-plant-hopper-in-paddy/ 
  • Plantix.net. Diakses pada Agustus 2024. Plant Disease Sooty Mold. https://plantix.net/id/library/plant-diseases/100192/sooty-mold/
  • Rahmah, Muthiatur., & Fitriana, N. (2023). Gerakan Pengendalian Hama Wereng pada Tanaman Padi di Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik. COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, 3(4). doi: https://doi.org/10.59141/comserva.v3i4.908 
  • Sianipar, Martua S., dkk. (2017). Populasi Hama Wereng Batang Coklat (Nilaparvata Lugens Stal.), Keragaman Musuh Alami Predator Serta Parasitoidnya pada Lahan Sawah di Dataran Rendah Kabupaten Indramayu. Agrologia, 6(1) doi:10.30598/a.v6i1.245.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AH
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.