Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi menyampaikan peran penting diaspora Indonesia sebagai agen perubahan dan penyokong utama dalam mencapai visi Indonesia Emas pada tahun 2045 nanti.
“Para diaspora bukan hanya individu yang tinggal di luar negeri, tapi mereka yang jumlahnya delapan juta tersebut adalah bagian penting modal insani bangsa,” ucap Retno melalui siaran video dalam agenda Global Human Capital Summit 2024 oleh Global Indonesia Professionals Association (GIPA) di Jakarta, Selasa.
Menilik Kolaborasi Pemerintah dan Diaspora untuk Promosikan Potensi Parekraf Indonesia
Retno menyatakan Kemlu RI dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sudah mengidentifikasi ribuan diaspora Indonesia sebagai bagian dari 690 ribu talenta potensial nasional.
“Mengingat pentingnya peran diaspora dalam pembangunan nasional,” ucapnya.
Cakup tiga rumpun
Retno menjelaskan talenta potensial nasional ini mencakup diaspora yang berasal dari tiga rumpun utama yakni riset dan inovasi, seni dan budaya, serta olahraga. Talenta ini akan disinergikan dalam pengembangan bakat nasional.
Diharapkan mereka dapat memajukan bidangnya masing-masing di Indonesia sesuai keahlian. Selain agen perubahan. Retno menyatakan diaspora Indonesia berperan sebagai nahkoda menuju masa depan, khususnya di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
Dukung Wirausaha Diaspora, Pemerintah Luncurkan Program Indostar di Hong Kong
“Para diaspora adalah nahkoda kita dalam mengenali potensi, menyelesaikan masalah, dan menciptakan solusi atas dinamika yang kita hadapi,” ucap Menlu RI ini.
Pembina jembatan
Retno juga mengingatkan pandangan dari Presiden Jokowi bahwa diaspora Indonesia harus menjadi pembina jembatan yang menghubungkan bakat-bakat dari Indonesia dengan komunitas global.
“Setiap diaspora Indonesia merupakan duta bagi suara dan aspirasi kita untuk mewujudkan Indonesia yang damai, makmur, demokratik, dan berkembang secara inklusif,” kata Retno.
Hebat! Diaspora Indonesia ini Masuk Daftar 50 Pemimpin Perempuan di Amerika
Karena itu, ucap Retno menjadi sebuah keniscayaan bagi Indonesia dan diasporanya untuk membentuk kerjasama yang produktif dan saling menguntungkan. Hal ini bagi pemerintah,
penting demi kemajuan Indonesia yang akan datang.
“Indonesia dan diasporanya harus membentuk sinergi dan kemitraan simbiosis untuk memproyeksikan Indonesia yang sejahtera dan inklusif bagi generasi mendatang,” pungkasnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
