Pihak Taman Safari Indonesia (TSI) menyatakan rencananya untuk melakukan pengembangan unit rekreasi dan edukasi satwa di Ibu Kota Nusantara (IKN). Ihwal ini dituturkan oleh Direktur TSI, Jansen Manansang.
"Mudah-mudahan bisa secepatnya, tahun 2025 mulai pemetaan calon lokasi di IKN, sesuai dengan zona-zonanya," ungkap Jansen.
Menurut Jansen, lokasi IKN yang sebagian besar masih berupa hutan berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai taman margasatwa. "Kira-kira begitulah, karena di sana luas sekali. Ada hutan kotanya, cocok untuk taman safarinya," katanya.
Soal kapan proses pembangunan TSI IKN dimulai, Jansen memperkirakan tahun depan akan mulai dilakukan survei untuk pemetaan lokasi yang sesuai dengan kualifikasi.
"Mudah-mudahan bisa secepatnya, tahun 2025 mulai pemetaan calon lokasi di IKN, sesuai dengan zona-zonanya," imbuhnya.
Keputusan Jansen untuk berinvestasi di IKN tidak lain karena dirinya melihat keseriusan pemerintah dalam mengembangkan IKN. "Itu suatu kebanggaan buat kita juga, karena nanti (IKN) menjadi ibu kota terbesar, maka di situ pun nanti ada Taman Safari Indonesia," pungkasnya.
Baca juga: Intip Filosofi Plaza Seremoni dan Cerita Jokowi Bermalam di IKN!
Sejarah Taman Safari Indonesia
Taman Safari Indonesia merupakan suaka margasatwa yang memadukan konsep konservasi, pendidikan, dan hiburan. Awalnya, pembangunan TSI diinisiasi oleh beberapa pegiat konservasi yang dipimpin Toto Soeharto pada tahun 1980-an. Akhirnya, tahun 1986 dibuka TSI pertama di Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
Saat itu, TSI Bogor berdiri di atas lahan seluas 270 hektar. Ada 400 ekor satwa dari 100 spesies dari 5 benua di dunia yang dikoleksi di sana. Jumlah tersebut semakin bertambah menjadi 7.000 ekor satwa dari 300 spesies.
Kini, Kawan dapat menemui beberapa TSI lain yang tersebar di seluruh Indonesia. Misalnya di Jakarta Aquarium Safari, Taman Safari Bali, Taman Safari Prigen, Solo Safari, serta Safari Beach Batang. Kawan bisa melihat langsung lebih dari 9.325 satwa dari 409 spesies yang ada di TSI.
Baca juga: IKN Punya Air Minum Lebih Berkualitas dari Air Minum Kemasan, dari Mana Asalnya?
Atraksi di Taman Safari Indonesia
TSI dikenal dengan atraksinya yang beragam. Kawan bisa menyaksikan atraksi dari beragam satwa hingga berinteraksi dengan satwa secara langsung. Beberapa satwa yang dapat menghibur Kawan ketika berkunjung di TSI antara lain lumba-lumba, singa laut, hingga burung pemangsa.
Selain atraksi dari hewan, Kawan dapat menemui bentuk hiburan lain yang tidak berinteraksi dengan satwa. Misalnya Safari Theater yang menyuguhkan pertunjukkan seperti sulap, tarian api, dan akrobatik.
Tidak cukup menghibur pengunjung saat berwisata, TSI juga menyediakan akomodasi yang nyaman. Di Royal Safari Garden, Kawan bisa menginap di penginapan yang nyaman. Selain itu Kawan juga bisa mencoba berbagai aktivitas menarik bersama keluarga. Antara lain menunggang kuda poni, spa ikan, dan flying fox.
Tiket Masuk Taman Safari Indonesia
Jika Kawan berkunjung di TSI Bogor, Kawan harus merogoh kocek sebesar Rp230.000 untuk usia lebih dari 6 tahun. Sementara untuk usia di bawah 5 tahun hanya sebesar Rp200.000. Itu adalah tarif jika Kawan berkunjung di weekday.
Saat weekend dan holiday, Kawan perlu mengeluarkan Rp255.000 untuk usia lebih dari 6 tahun. Lalu Rp225.000 untuk usia di bawah 6 tahun. Harga tiket tersebut sudah termasuk atraksi seperti Safari Journey, Istana Panda, lebih dari 20 wahana permainan, 8 presentasi edukasi, dan masih banyak lagi.
Apakah Kawan sudah siap untuk berkunjung ke Taman Safari Indonesia?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News