mantap kopi dari subang merambah pasar uni emirat arab - News | Good News From Indonesia 2024

Mantap! Kopi dari Subang Merambah Pasar Uni Emirat Arab

Mantap! Kopi dari Subang Merambah Pasar Uni Emirat Arab
images info

Ekspor kopi Indonesia semakin menunjukkan taringnya di pasar global. Salah satu yang terbaru adalah ekspor kopi dari Sistem Resi Gudang (SRG) Subang yang berhasil menembus pasar Uni Emirat Arab (UEA).

Pada 15 Agustus 2024, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) secara resmi melepas ekspor kopi ini dari Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah (GLB) di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Total kontrak kopi yang diekspor ke UEA kali ini mencapai 311,4 ton dengan nilai transaksi sebesar USD 2,04 juta. Kontrak ini merupakan hasil dari penjajakan kesepakatan bisnis (business matching) yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional bekerja sama dengan Bappebti pada bulan Juli lalu di Jakarta.

"Kontrak ekspor kopi kali ini dihasilkan dari penjajakan kesepakatan bisnis yang diselenggarakan Bappebti pada bulan lalu di Jakarta. Total kontraknya mencapai 311,4 ton kopi ke UEA. Total ekspor kopi tersebut naik 308,7 persen dibandingkan pada 2023. Jenis kopinya pun bertambah. Pada 2023, kopi yang diekspor hanya robusta, sedangkan tahun ini robusta dan arabika," jelas Kasan, Kepala Bappebti.

Kisah Inspiratif Petani Kopi Pak Mianto, Mimpi Perubahan di Desa Sikunang

Peran penting Koperasi Produsen GLB

Koperasi Produsen GLB sendiri bukanlah pemain baru dalam dunia ekspor kopi. Sebelumnya, mereka telah sukses mengekspor kopi SRG Subang ke beberapa negara seperti Mesir, Libanon, Amerika Serikat, dan Arab Saudi.

Ekspor kali ini menjadi bukti bahwa Koperasi Produsen GLB mampu bersaing di pasar internasional dan konsisten meningkatkan kualitas produk mereka. Keberhasilan ini juga menunjukkan bahwa koperasi di Indonesia, khususnya yang mengelola SRG, memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh dengan dukungan yang tepat.

Heryono Hadi Prasetyo, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan SRG dan Pasar Lelang Komoditas, menuturkan bahwa Koperasi Produsen GLB telah mengelola enam gudang SRG di Subang sejak tahun 2020.

Gudang-gudang ini menyimpan berbagai komoditas seperti gabah, beras, kopi, dan teh. Khusus untuk kopi, Koperasi Produsen GLB telah berhasil menerbitkan 35 resi gudang dengan total volume komoditas mencapai 207,76 ton atau senilai Rp14,9 miliar. Dari total tersebut, nilai pembiayaannya mencapai Rp5,71 miliar melalui Bank JabarBanten (BJB).

Sistem Resi Gudang (SRG) menjadi instrumen penting yang mendukung ekspor kopi ini. SRG memungkinkan petani dan nelayan untuk menunda penjualan komoditas mereka hingga harga lebih menguntungkan, dengan menyimpannya di gudang yang sudah terstandarisasi. Ini membantu menjaga stabilitas pasokan dan kualitas produk yang diekspor.

Di Jawa Barat sendiri, terdapat 33 gudang SRG yang tersebar di 14 kabupaten, termasuk Subang. Gudang-gudang ini menyimpan berbagai komoditas, mulai dari gabah, beras, garam, kopi, hingga gula dan teh.

"Untuk itu, mari kita satukan langkah demi optimalnya implementasi SRG agar memberikan kontribusi lebih nyata bagi perdagangan dan perekonomian Indonesia," tambah Kasan.

Dari Kolonialisme Belanda hingga Masa Kini, Mengenal Potensi Kopi Sembalun

Tantangan dan harapan di masa depan

Meskipun berhasil menembus pasar UEA, tantangan masih ada, terutama bagi UMKM yang ingin memanfaatkan SRG untuk ekspor. Tantangan ini biasanya terkait dengan kualitas, kapasitas, dan kontinuitas produksi.

Namun, Heryono Hadi Prasetyo, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan SRG dan Pasar Lelang Komoditas, optimis bahwa SRG dapat menjadi solusi bagi masalah ini, karena SRG membantu menjaga ketersediaan dan pasokan produk, sehingga ekspor dapat berjalan lancar.

Sementara itu, Ketua Koperasi GLB, Miftahudin Shaf, mengapresiasi fasilitasi yang diberikan oleh Bappebti dalam keberhasilan ekspor ini.

"Selain memberikan apresiasi, kami juga berharap pemerintah dapat terus menyelenggarakan penjajakan bisnis untuk mempertemukan kami dengan buyer internasional," ujar Miftah.

Keberhasilan ekspor kopi dari Subang ke UEA ini memberikan harapan baru bagi kopi Indonesia untuk semakin dikenal di pasar internasional. Dengan dukungan SRG dan kolaborasi berbagai pihak, diharapkan ekspor kopi dari Subang dan daerah lain di Indonesia dapat terus meningkat

Ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi petani dan UMKM, tetapi juga meningkatkan citra Indonesia sebagai salah satu produsen kopi berkualitas dunia.

Mikael Jasin Beberkan Cara Sukses Bisnis Kedai Kopi di Indonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MF
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.