Kawan GNFI, Siapa yang tidak suka dengan lalapan? Mungkin yang gemar menyisipkan sayuran di porsi asupan makanannya pasti sangat senang dalam menyantap lalapan sebagai lauk pendamping, menu utama, apalagi jika makanan yang disantap merupakan makanan yang digoreng, ataupun dibakar.
Rasa segar dan gurih dari setiap gigitan mampu menjadi asupan netralisir lidah dari makanan yang mengandung banyak minyak, ataupun asap pembakaran.
Indonesia sebagai negara dengan rumpun Melayu sangat mengenal banyak jenis lalapan yang bisa dikonsumsi. Contohnya bisa dilihat dari hadirnya ketimun, ataupun kemangi dalam setiap makanan yang disajikan pinggir jalan, seperti olahan ayam, ataupun daging.
Namun, ada satu jenis sayuran yang bisa dijadikan sebagai alternatif lalapan untuk lauk pauk. Selain rasanya yang renyah, dan segar, sayuran ini juga sarat akan nutrisi yang baik bagi tubuh. Mari berkenalan dengan sayur okra, atau sayur bedil.
Selayang Pandang Tanaman Okra
Tanaman okra atau yang memiliki nama latin Abelmoschus esculentus ini merupakan jenis tanaman yang diklasifikasikan kedalam genus Abelmoschus, setelah sebelumnya diklasifikasikan pada genus Hibiscus.
Ciri khas utama dari tanaman yang tergolong pada genus ini adalah memiliki buah memanjang serupa kapsul, dengan banyak biji di dalamnya. Maka tak heran pada sayur okra sendiri terdapat banyak biji yang menempel jika dibelah.
Selain itu, ciri khas yang ada pada genus Abelmoschus ini sendiri adalah memiliki bunga yang berdiameter sekitar 4 sampai dengan 8 cm dengan warna bunga yaitu kuning, sesuai dengan tanaman okra yang tumbuh saat ini.
Fakta unik lainnya yaitu bunga pada tanaman okra terlihat cukup serupa dengan bunga yang ada pada tanaman kapas, namun perbedaan yang mencolok terlihat pada ukuran bunganya, dimana bunga pada tanaman okra lebih panjang ketimbang bunga pada tanaman kapas.
Kriteria Tanam dan Sejarah Okra
Tanaman okra atau bedil sendiri sebenarnya dapat tumbuh dengan beragam jenis ataupun kondisi tanah yang baik, dengan catatan bahwa tanaman okra dapat tumbuh dengan suhu lebih dari 17°C, atau derajat keasaman (pH) tanah minimal pada angka 4.5.
Untuk menanam tanaman okra ini sendiri dapat dilakukan dengan menanam bijinya yang telah berusia tua. Waktu penanaman diperkirakan berlangsung hingga 7 sampai dengan 12 hari setelah penanaman untuk memunculkan tunas. Waktu panen dari okra sendiri bermula saat bulan ketiga.
Tanaman okra sendiri mayoritas tumbuh di benua Asia, terutama di beberapa wilayah Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, ataupun Vietnam. Maka tak heran jika okra dipilih menjadi sayuran primadona untuk kudapan di wilayah Malaysia.
Aslinya, tanaman yang memiliki ujung yang lancip pada bagian buahnya ini bermula dari Negara Ethiopia. dan negara lainnya di Afrika Timur, seperti Eritrea, dan Sudan bagian timur. Lalu setelahnya menyebar ke Eropa, Jazirah Arab, Laut Mediterrania, dan juga Asia.
Adapun mayoritas produksi dari tanaman okra di seluruh dunia berasal dari India, dengan total produksi berkisar 60% dari total produksi seluruh dunia yang menyentuh angka 10.8 juta ton.
Kandungan Nutrisi dan Khasiat Okra
Dalam 100 gram sayur okra, terdapat berbgai macam kandungan nutrisi yang baik bagi asupan harian tubuh, seperti karbohidrat sebesar 7 gram, serat sebesar 3.2 gram, protein sebesar 2 gram, dan total kalori sebesar 130 kJ.
Selain itu juga, sayur okra memiliki kandungan mineral yang sangat bermanfaat bagi tubuh, yaitukalsium sebesar 81 mg, fosfor sebesar 90 mg, dan zat besi sebesar 120 mg. Okra juga mengandung beta karoten, dan vitamin B kompleks yang bermanfaat bagi tubuh.
Dengan kandungan yang telah dijabarkan tadi, maka tak heran jika okra merupakan salah satu sayuran yang kaya manfaat, dan berfungsi optimal untuk menunjang kesehatan tubuh.
Salah satunya adalah sebagai sayuran penangkal diabetes. Sayur okra memiliki kandungan serat yang tinggi yang dapat menurunkan indeks glikemik dalam tubuh, sehingga menurunkan risiko hiperglikemia yang menyebabkan diabetes.
Selain itu juga, sayur okra juga memiliki kandungan polifenol yang tinggi, sebesar 29.5% pada setiap buahnya. Hal ini menandakan bahwa sayuran okra juga memiliki tingkat antioksidan yang tinggi yang bermanfaat bagi tubuh.
Dengan kandungan gizi, dan nutrisi yang memadai ini, tak heran bahwa sayur okra yang jarang terekspos sebagai lalapan di Indonesia, memiliki bakat terpendam sebagai lalapan kaya manfaat untuk tubuh.
Bagaimana Kawan GNFI, tertarik untuk mencicipi sayur okra?
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News