kisah sonar paku bugis besi keramat dari sibolga - News | Good News From Indonesia 2024

Kisah Sonar Paku Bugis, Besi Keramat dari Sibolga

Kisah Sonar Paku Bugis, Besi Keramat dari Sibolga
images info

Di tengah riuhnya perdagangan maritim Nusantara ratusan tahun lalu, Pelabuhan Poncan berdiri sebagai pusat kegiatan perdagangan yang sibuk, menarik pedagang dari berbagai penjuru dunia. Sementara itu, di seberang pelabuhan, daerah yang kini dikenal dengan nama Tapian Nauli dulunya hanyalah perkampungan kecil yang jarang diperhatikan.

Di samping itu, siapa yang menyangka ada sebuah cerita menarik dan penuh misteri yang menghubungkan kedua tempat ini, melibatkan perjalanan seorang saudagar Bugis dan penemuan yang tak terduga. Kisah tersebut dikenal dengan judul "Sonar Paku Bugis". 

Ratusan tahun lalu, saat Sibolga Tapaian Nauli masih berupa rawa. Pelabuhan Poncan adalah tempat yang ramai dengan pedagang dari berbagai penjuru dunia, seperti Perancis, Cina, India, Afrika, dan Nusantara.

Legenda Gunung Bromo yang Menceritakan Tentang Kisah Roro Anteng dan Joko Seger

Suatu hari, sebuah kapal Bugis berlayar ke Pelabuhan Poncan dengan beragam barang dagangan. Akan tetapi, saudagar dan nahkodanya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Tapian Nauli, yang terletak di seberang pelabuhan. Perjalanan hanya memakan waktu kuranglebih satu jam. Setibanya di Tapian Nauli, saudagar merasa heran karena tempat tersebut hanya sebuah perkampungan sepi.

Meski bingung, saudagar itu segera turun ke sampan kecil dan menuju kampung Pagadungan. Ia pun teringat dengan sinar berkilauan yang dilihatnya di seberang pelabuhan, yang menurutnya berasal dari besi dengan khasiat luar biasa. Ia juga yakin besi tersebut dapat membawa keberuntungan jika dirawat dengan baik.

Saudagar tersebut mencari-cari asal sinar itu di seluruh kawasan. Singkat cerita, setelah menjelajahi hutan dan permukiman, akhirnya ia pun menemukan sebuah gubuk tua yang hampir rubuh. Tanpa butuh waktu lama, ia pun berbicara dengan pemilik gubuk dan menawarkan untuk membeli gubuk . Setelah gubuk dibongkar, saudagar menemukan sebuah paku besi yang mengeluarkan cahaya. Tentu saja ia gembira, maka dari itu ia lantas membungkus paku tersebut dan meninggalkan gubuk itu kepada pemiliknya.

Mitos Pantang Larang di Batu Bara, Sumatra Utara yang Berisi 8 Larangan bagi Masyarakat Setempat

Saudagar kembali ke kapalnya dan meninggalkan Pelabuhan Poncan untuk mengagumi paku tersebut. Menurut ilmunya, paku ini dapat memberikan kekuatan magis kepada pemiliknya jika dirawat dengan benar. Ia rutin membersihkan paku itu dengan bunga, kemenyan, serta minyak harum dari Mesir.

Namun, saat saudagar sedang menikmati paku itu, angin kencang datang dan mengguncang kapalnya. Hingga tanpa aba-aba paku itu terjatuh ke muara Sungai Badiri dan Sungai Lumut, dekat Kampung Jagojago. Dengan segera diperintahkannya awak kapal untuk mencari, tapi tidak ada yang berani karena banyak buaya di muara. Tentu saja ia kecewa dan marah, hingga tidak sanggup lagi memperhatikan perjalanan kapalnya.

Kapal kemudian terkena badai besar dan tenggelam, menewaskan semua orang di kapal, termasuk saudagar Bugis. Meskipun peristiwa ini terjadi ratusan tahun lalu, paku besi keramat tersebut masih terlihat bercahaya pada malam hari di antara dua muara, berfungsi sebagai lampu suar bagi nelayan dan juru mudi menuju Tapian Nauli dan Teluk Sibolga.

Aek Busuk, Legenda Putri Andam Dewi dan Serangan Burung Garuda

Sumber:

Balai Bahasa Sumatra Utara, (2016). Bunga Rampai Cerita Rakyat Tapanuli Tengah. Sonar Paku Bugis (101--105)

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.