lestarikan peninggalan masa lalu kisah inspirasi bangun museum miniatur candi selamatkan sejarah - News | Good News From Indonesia 2024

Museum Miniatur Candi, Upaya Junar Selamatkan Sejarah, Lestarikan Peninggalan Masa Lalu

Museum Miniatur Candi, Upaya Junar Selamatkan Sejarah, Lestarikan Peninggalan Masa Lalu
images info

Di Desa Linggoasri, terdapat sebuah Museum Taman Miniatur Candi serta peninggalan masa lalu lainnya. Tidak hanya itu, terdapat berbagai spesies tanaman endemik di sekeliling taman.

Menurut pemilik sekaligus kepala Museum Taman Candi Nusantara, Junardi Dwi Prasetyo, ia mendirikan museum dengan maksud mengingat kembali dari sejarah Kabupaten Pekalongan. Terutama tentang Kerajaan Holing yang diyakini bahwa Desa Linggoasri termasuk dalam wilayahnya.

Selain itu, sang pemilik ingin generasi muda agar tertarik mempelajari dan mencari tahu masa lalu lebih lanjut. Kawan GNFI yang ingin berkunjung ke sana akan disuguhkan dengan berbagai miniatur candi, koleksi bersejarah, dan bermacam spesies tumbuhan endemik.

Jadi, pengunjung bisa menikmati tidak hanya historical-nya saja, tetapi juga menikmati endemik anggrek. Museum Taman Candi ini memiliki keistimewaan, yaitu dikelilingi oleh taman dengan berbagai spesies tumbuhan, seperti anggrek dan tumbuhan lain yang menambah keasrian di sekitar museum.

Dalam kesehariannya, Junar melakukan pemeliharaan koleksi serta spesies tanaman yang ada. Selain itu, perbaikan terhadap koleksi-koleksi dan pengembangan museum rutin dilakukan.

Koleksi-koleksi tersebut diperoleh dari hasil penelitian di berbagai tempat dan hibah dari masyarakat. Tidak hanya itu, Junar bersama masyarakat merawat situs-situs yang ada pada Desa Linggoasri dalam kegiatan nyadran.

Dalam waktu dekat, Junar ingin mengajak generasi muda dalam kegiatan museum goes to school. Tidak berhenti di situ saja, harapannya museum ini dikenal hingga internasional agar peneliti bisa mempelajari lebih lanjut tentang Kerajaan Holing. Pria tersebut juga berkeinginan untuk menulis buku tentang obyek tersebut.

Dengan adanya Museum Taman Candi Nusantara yang dikenal banyak orang, maka semakin banyak pengunjung datang. Secara tidak langsung, UMKM di sekitar museum atau di Linggoasri akan merasakan dampaknya juga. Hal ini bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar. 

Menurut penuturan Junar pada (2/8/2024), mendirikan Museum Taman Candi Nusantara membuatnya merasakan ada kebahagian dalam diri sendiri dan jadi lebih memaknai hidup. Yang terpenting lagi, baginya ini adalah pengabdian terhadap negara dengan menjaga situs serta historical peninggalan masa lalu.

Keberhasilan Junar dalam membangun Museum Taman Candi Nusantara dapat memicu minat masyarakat untuk kembali menghargai alam dan mengingat kembali sejarah masa lalu. Semakin banyak orang yang terinspirasi oleh kisah Junar, semakin banyak orang yang menjaga serta mengenal peninggalan sejarah.

Hal ini penting karena benda peninggalan bersejarah memiliki nilai yang tinggi dan menjadi aset atau harta karun bagi negara. Dalam mendirikan museum ini, tentu terdapat beberapa rintangan.

Pada proses pengumpulan koleksi, terkadang mereka mengalami pertentangan dengan masyarakat lokal. Bahkan, tidak diizinkan untuk mengambil koleksi. Selain itu, perkembangan dan pendanaan untuk museum susah karena hasil yang didapat sama saja kembali lagi untuk keperluan museum.

Kisah milik Junar ini dapat memberikan manfaat secara tidak langsung bagi masyarakat Desa Linggoasri khususnya. Sebab, ketika museum ini dikunjungi banyak orang, maka perekonomian sekitar akan terus berputar.

Dari kisah Junar ini, kita menjadi tahu bahwa masih ada orang yang memedulikan barang-barang bersejarah. Siapapun perlu turut berbangga bahwa Indonesia memiliki orang yang peduli apa yang dititipkan oleh negara ini sendiri.

Kita sebagai generasi muda perlu turut ikut serta menjaga dan merawat peninggalan berserah ini. Kawan GNFI pastinya tidak asing dengan istilah JASMERAH “Jangan Melupakan Sejarah”?

Semakin banyak orang mengetahui sejarah, maka sejarah akan terus diingat tidak tenggelam dalam peradaban seiring waktu.

 

 

 

Penulis: Fatihatur Rizqiya Afifah

Fotografer: Nur Azam Wafiudin

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SK
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.