ini tips jadi fotografer alam liar ala regina safri - News | Good News From Indonesia 2024

Ini Tips Jadi Fotografer Alam Liar ala Regina Safri

Ini Tips Jadi Fotografer Alam Liar ala Regina Safri
images info

Regina Safri adalah fotografer alam liar yang sudah dikenal di dunia fotografi Indonesia. Berbagai karya foto bertemakan kehidupan alam liar khususnya satwa di alam rimba berhasil diabadikan lewat mata kameranya.

Orangutan Kalimantan hingga harimau Sumatra, adalah contoh satwa liar yang dijadikan objek foto Regina. Nasib keduanya yang miris lantas membuat hatinya tergerak. Rere – sapaan Regina – yang biasa meliput berita demonstrasi hingga kedatangan presiden pun memfokuskan mata kamera ke alam liar agar semua orang ikut memberi perhatian.

Namun, Rere menjadi fotografer alam liar tidak simsalabim jadi. Sebelum masuk hutan, ia perlu meriset terlebih dahulu objek fotonya. Obrolan Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk pun bisa menjadi tips bagi Anda yang berminat menjadi fotografer alam liar seperti Rere.

Riset Dulu

Bagi orang biasa, hutan menyimpan banyak ketidaktahuan. Jika tidak dibekali pengetahuan saat memasukinya, hal-hal yang tidak diinginkan mungkin saja terjadi saat mengeksplorasinya. Oleh karena itu, Rere mengedepankan riset sebelum memotret objek di alam liar.

“Masuk hutan harus riset. Kita harus banyak nanya, jangan belagu,” ucap Rere.

Rere lalu menceritakan pengalamannya saat mengambil foto gajah Sumatra dan orangutan Kalimantan. Selain riset, ia juga menekankan fotografer harus aktif bertanya kepada ahli agar kesalahan tidak terjadi.

“Misalkan ketika aku ikut pemasangan GPS collar di leher gajah liar. Jadi kita masuk hutan di Jambi, jalan berkilo-kilo Cuma nyari gajah liar untuk dipasangin GPS-nya. Tapi sebelum masuk aku nanya-nanya dulu sama yang ngerti kan, jangan sok-sokan bawa kamera petantang-petenteng. Kayak aku motret orangutan nih. Aku masuk hutan nanya dulu, orangutan jam berapa keliaran di hutan,” katanya lagi.

Riset yang menghasilkan pengetahuan adalah hal yang diutamakan sebelum memfoto objek di alam liar. Bagi Rere, persiapan riset bahkan sudah dilakukannya sebelum berada di lapangan.

“Bahkan masih di Jakarta atau masih di Jawa, aku udah nanya apa yang harus kusiapin, apa yang harus kubawa. Misalkan kaus kaki tebal kalau takut pacet, bawa sarung atau jarik untuk mandi di sungai. Jadi kayak kita enggak boleh sotoy,” ujar Rere.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dimas Wahyu Indrajaya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dimas Wahyu Indrajaya.

DW
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.