ikn terapkan green technology dalam sistem pengolahan air minum - Technology | Good News From Indonesia 2024

IKN Terapkan Green Technology dalam Sistem Pengolahan Air Minum

IKN Terapkan Green Technology dalam Sistem Pengolahan Air Minum
images info

Sumber daya alam (SDA) yang dimiliki tanah Borneo kini tidak lagi menjadi harta karun semata. Di samping pembabatan hutan yang terjadi, pemerintah juga melakukan timbal balik dengan memanfaatkan SDA yang tersedia di lingkungan maupun daerah penunjang Ibu Kota Nusantara (IKN).

Salah satu implementasinya adalah dengan mengolah air sungai menjadi air bersih yang layak diminum menggunakan green technology.

Basuki Hadimuljono selaku Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meninjau langsung proyek pengolahan air yang akan menghidupi warga di IKN pada bulan Juli lalu. Ia juga turut serta melakukan running test pengaliran air ke-3 yang dilakukan di Reservoir Induk IKN.

Setelah dinyatakan layak, air bersih ini nantinya akan mengalir di tiap bangunan dan tap water yang akan menjadi sumber air utama bagi warga IKN, termasuk istana kepresidenan.

Mulai pertengahan Juli 2024, air bersih di kawasan pusat pemerintahan juga sudah layak dikonsumsi. Namun, dari manakah sumber air bersih ini sebenarnya berasal?

Baca juga: IKN Sudah Punya Sumber Air Baku, dari Mana Asalnya?

Air Bersumber dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sepaku

Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang terletak di Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi tempat penampungan aliran air dari sungai Sepaku yang kemudian akan melewati beberapa tahapan hingga akhirnya layak digunakan. Air dari sungai Sepaku dipompa dengan pump berkapasitas 300 liter/detik menuju IPA.

Proses pengolahan air dimulai dengan menghilangkan kandungan kimia besi (Fe) dan mangan (Mn) di unit aerasi. Kemudian masuk ke tahap koagulasi dan flokulasi atau pengendapan partikel-partikel serta kotoran yang terkandung di dalam air. Proses ini dilakukan dengan melarutkan koagulan pada aliran air di Rumah Kimia.

Selanjutnya yaitu proses koagulasi dan flokulasi dilakukan di unit Koagulasi-Flokulasi-Sedimentasi (KFS) yang akan memisahkan air bersih dengan kotoran yang mengendap. Air bersih yang telah terpisah dari endapan kotoran kemudian dialirkan untuk memasuki tahap selanjutnya.

Gunakan Teknologi Ozon

Proses selanjutnya di unit Filtrasi adalah menyaring kotoran atau debris berupa partikel kecil yang tidak ikut mengendap. Pada tahap ini dilakukan filtrasi bertingkat, yang pertama menggunakan media pasir silika dan atrasit (suatu jenis batubara dengan kandungan karbon tinggi mencapai 98%).

Tahap filtrasi kedua yaitu proses ozonisasi di mana senyawa-senyawa pengotor air akan bereaksi dengan molekul ozon sehingga kontaminan baik organik maupun anorganik dapat teroksidasi. Kemudian kontaminan yang telah teroksidasi oleh ozon akan diserap menggunakan Granular Activated Carbon (GAC) sehingga menghasilkan air murni yang layak dimanfaatkan.

Pipa Aliran Air di IKN | Kementerian PUPR
info gambar

Dari Sungai hingga Ke Seluruh Wilayah IKN

Air bersih yang memenuhi standar akan ditampung di clearwell untuk dilakukan desinfeksi, yaitu proses menghilangkan organisme patogen yang ada di dalam air. Setelah itu, air akan mengalir ke reservoir induk di kawasan inti pusat pemerintahan melewati pipa sepanjang 22 kilometer.

Dari reservoir induk, air akan terdistribusi melalui jaringan distribusi utama dan jaringan distribusi pembagi. Jaringan distribusi ini akan membagi aliran air masuk ke berbagai zona yang ada di wilayah IKN.

Baca juga: Tiang Bendera Tertinggi di Indonesia Mencapai 79 Meter ada di IKN

Apa Sebenarnya Green Technology?

Green technology sendiri dapat disederhanakan menjadi teknologi ramah lingkungan. Artinya, pemanfaatan teknologi untuk memecahkan masalah lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya alam untuk menghasilkan suatu produk tanpa merusak atau memberikan dampak negatif terhadap lingkungan.

Penggunaan green technology ini menjadi solusi untuk mengurangi dampak dari pemanasan global yang sedang terjadi, termasuk pemanfaatannya dalam pengelolaan air. Dalam prosesnya, green technology memanfaatkan makhluk hidup seperti tumbuhan hingga mikroorganisme untuk memperbaiki kualitas air yang tercemar sehingga layak dikonsumsi.

Harapannya pemerintah dapat menggunakan green technology ke seluruh aspek pembangunan maupun aspek pengelolaan di IKN mengingat pembangunan IKN yang telah memberikan banyak dampak negatif ke lingkungan.

Kalau Kawan, sudah kah menerapkan green technology di kehidupan sehari-hari?

Sumber:

https://media.neliti.com/media/publications/131624-ID-none.pdf 

https://adhi.co.id/proses-filtrasi-air-di-intake-dan-ipa-sepaku-ikn-dibangun-oleh-adhi-karya-adhi/ 

https://ikn.go.id/air-minum-mulai-mengalir-di-nusantara 

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.