bulan cinta laut di kampung madong - News | Good News From Indonesia 2024

Bulan Cinta Laut di Kampung Madong

Bulan Cinta Laut di Kampung Madong
images info

Kota Tanjung Pinang merupakan bagian dari Kepulauan Riau yang memiliki banyak sekali potensi akan pariwisata, khususnya sektor minawisata. Minawisata merupakan kegiatan pengembangan ekonomi melalui pariwisata yang berfokus pada sumber daya kelautan dan perikanan.

Dengan adanya wisata yang beraneka ragam, perlu pengelolaan yang insentif untuk menghasilkan nilai kearifan yang menonjol. Maka dari itu, terdapat beberapa organisasi maupun komunitas formal maupun nonformal yang turut bergerak aktif dalam pengelolaan pariwisata laut.

Salah satu program yang digalakkan adalah kampanye cinta lingkungan laut yang bernama "Bulan Cinta Laut". Program ini merupakan implementasi prioritas yang diprakarsai oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan agenda pembersihan sampah plastik di laut. Gerakan ini turut melibatkan partisipasi dari nelayan.

Bulan Cinta Laut tidak hanya sekadar kampanye temporer, tetapi sebuah gerakan yang bertujuan untuk mengubah cara pandang dan perilaku masyarakat terhadap lingkungan laut.

Dengan berfokus pada pengurangan sampah plastik di laut, program ini berupaya untuk menciptakan dampak jangka panjang yang positif bagi ekosistem laut dan kehidupan masyarakat pesisir.

Pengurangan volume sampah di laut akan membantu memulihkan ekosistem laut yang saat ini mengalami tekanan besar akibat pencemaran. Sampah plastik, yang sering kali disalahartikan sebagai makanan oleh kehidupan laut, dapat menyebabkan kerusakan yang parah pada ekosistem.

Dengan mengurangi jumlah sampah plastik di laut, diharapkan populasi ikan dan organisme laut lainnya dapat pulih, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil tangkapan nelayan dan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Lebih jauh lagi, Bulan Cinta Laut juga berperan dalam mendorong terciptanya ekonomi biru yang berkelanjutan. Konsep ekonomi biru mengedepankan penggunaan sumber daya laut dengan cara yang tidak merusak ekosistem, serta menciptakan nilai tambah bagi masyarakat pesisir melalui kegiatan yang ramah lingkungan.

Dengan laut yang lebih bersih, potensi pariwisata berbasis kelautan juga dapat berkembang, memberikan sumber pendapatan tambahan bagi komunitas lokal.

Salah satu wilayah yang dijangkau oleh kampanye ini yaitu Kampung Madong, Kelurahan Bugis. Di Kampung Madong, telah dilaksanakan Bulan Cinta Laut selama dua hari. Pada hari pertama, dilakukan pengambilan sampah laut bersama warga Kampung Madong dan dilanjutkan penutupan kampanye kegiatan Bulan Cinta Laut pada hari kedua.

Keberhasilan Bulan Cinta Laut sangat bergantung pada partisipasi aktif dari berbagai lapisan masyarakat. Selain nelayan dan warga setempat, kampanye ini juga melibatkan komunitas, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan.

Keterlibatan berbagai pihak ini menunjukkan bahwa upaya pelestarian laut membutuhkan kerja sama lintas sektor.

Adanya kampanye ini turut berkontribusi dalam mengurangi volume sampah yang bergerak bebas di lautan. Kegiatan ekonomi biru dan keseimbangan ekologi akan tercapai dengan dilaksanakannya aksi bersih laut.

Bulan Cinta Laut mendukung terciptanya kegiatan perikanan dan kelautan yang berkelanjutan dengan memulihkan kondisi lautan yang bebas kontaminan. Ekosistem laut akan terjaga dan ekonomi laut sirkular akan terus bergerak sehingga perekonomian masyarakat pesisir dapat terus berjalan.

Di masa depan, diharapkan bahwa Bulan Cinta Laut dapat menjadi program yang berkelanjutan dan berkembang ke berbagai wilayah pesisir lainnya di Indonesia. Dengan memperluas jangkauan kampanye, lebih banyak wilayah pesisir yang dapat terlibat dalam gerakan ini, sehingga dampak positifnya dapat dirasakan lebih luas.

Selain itu, edukasi yang terus menerus tentang pentingnya menjaga kebersihan laut akan membantu menciptakan generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan dan berkomitmen untuk menjaga kelestarian alam.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KU
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.