Bukit Kayoe Putih adalah objek wisata yang berada di Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Letaknya sekitar 10 km dari pusat Kota Mojokerto. Rute menuju lokasi ini cukup mudah, dimulai dari pusat Kota Mojokerto, melewati Jembatan Gajah Mada, terus ke Jalan Raya Ngabar, dan akhirnya menuju Jalan Raya Kupang hingga tiba di tujuan.
Baca Juga: Griya Kuliner Bunderan Pacet, Tempat Berburu Makanan Enak dan Murah di Mojokerto
Bukit Kayoe Putih buka setiap hari dengan jam operasional dari pukul 09.00—21.00 WIB pada hari Senin hingga Jumat, dan pukul 08.00—21.00 WIB pada hari Sabtu, Minggu, serta hari libur nasional.
Harga tiket masuknya bervariasi tergantung usia dan waktu kunjungan dari Kawan GNFI sendiri.
Untuk anak-anak dan dewasa, pada hari Senin-Jumat sebelum jam 15.00 WIB, tiket masuknya seharga Rp5.000,00.
Ada juga biaya tambahan sebesar Rp10.000 untuk mengakses kolam renang.
Tempat ini menawarkan pemandangan yang menakjubkan, dengan latar belakang Gunung Welirang, Gunung Arjuno, dan Gunung Penanggungan.
Kawan juga dapat menikmati keindahan matahari terbenam dan pemandangan lampu kota di sore dan malam hari.
Sejarah Pohon Kayu Putih
Pohon kayu putih di Bukit Kayoe Putih memiliki sejarah panjang yang kaya, berasal dari zaman penjajahan Belanda dan telah tumbuh selama berabad-abad.
Jenis pohon ini, Melaleuca cajuputi, dikenal karena kemampuannya menghasilkan minyak atsiri berkualitas tinggi yang digunakan dalam berbagai keperluan, mulai dari obat tradisional hingga bahan baku industri dan bahan bakar alternatif.
Minyak kayu putih, yang dihasilkan dari daun pohon ini, terkenal karena manfaatnya dalam meredakan peradangan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Untuk memastikan keberlanjutan dan kualitas pohon, Dinas Kehutanan Kabupaten Mojokerto secara cermat merawat dan mengelola pohon-pohon ini, menjadikannya tidak hanya sebagai sumber daya alam yang berharga, tetapi juga sebagai warisan sejarah dan budaya yang penting di wilayah tersebut.
Baca Juga: Surga Tersembunyi, 5 Tempat Wisata di Indonesia yang Jarang Di-notice Wisatawan
Beragam Destinasi yang Ada di Bukit Kayoe Putih
Bukit Kayoe Putih menghadirkan beragam wahana menarik yang bisa dinikmati oleh Kawan, lho!, mulai dari kolam renang yang tersedia untuk dewasa dan anak-anak dengan biaya tambahan, hingga wahana seru seperti Summer Hills dan waterslide yang menambah kesenangan bermain air.
Pengalaman unik dapat dirasakan di rumah balon udara yang menawarkan pemandangan tak biasa, sementara berbagai spot foto instagenic memungkinkan Kawan GNFI mengabadikan momen indah di tempat ini.
Bagi anak-anak, terdapat playground dengan berbagai permainan yang aman dan menyenangkan.
Kawan juga bisa bersantai di gazebo yang nyaman sambil menikmati pemandangan sekitar, atau memanfaatkan musholla yang disediakan untuk beribadah.
Kafe di puncak bukit menawarkan pemandangan indah disertai beragam pilihan menu, dari camilan hingga makanan berat.
Selain itu, rainbow slide yang berwarna-warni menambah keseruan, dan area taman bunga yang indah menjadi tempat yang sempurna untuk berfoto.
Dengan fasilitas yang lengkap ini, tentu Bukit Kayoe Putih menjadi destinasi yang ideal untuk menikmati waktu Kawan bersama keluarga dan teman!
Wisata Edukasi Bukit Kayoe Putih
Bukit Kayoe Putih menyediakan wahana edukasi yang menawarkan pengalaman belajar mendalam tentang kayu putih, termasuk proses destilasi minyak, jenis-jenis pohon, dan cara memetik serta membuat minyak kayu putih dengan alat sederhana.
Di sini, Kawan dapat mempelajari seluk-beluk tanaman kayu putih, mulai dari jenis dan pertumbuhannya hingga teknik memetik daunnya.
Kawan juga dapat melihat langsung proses destilasi minyak kayu putih dan mencium aroma minyak asli yang dihasilkan.
Selain itu, wisata edukasi ini juga memberikan pengetahuan tentang berbagai tanaman dan buah-buahan, menjadikannya tempat yang sangat informatif dan bermanfaat.
Untuk mengikuti kegiatan edukasi ini, Kawan GNFI perlu memastikan memiliki tiket masuk yang sesuai dan memesan pemandu wisata yang akan mendampingi Kawan selama kegiatan berlangsung.
Pada pagi hari, Kawan diajak untuk melihat proses destilasi minyak kayu putih yang berlangsung selama 30 menit, dilanjutkan dengan sesi edukasi tentang kayu putih yang berlangsung selama 1-2 jam, di mana Kawan sendiri akan mempelajari berbagai aspek tentang tanaman ini dan cara membuat minyak kayu putih secara sederhana.
Setelah kegiatan edukasi, Kawan GNFI dapat melanjutkan dengan menikmati fasilitas lain, seperti berenang atau menjelajahi wahana-wahana yang tersedia di Bukit Kayoe Putih.
Kegiatan edukasi di Bukit Kayoe Putih biasanya dijadwalkan dengan baik, dimulai pada pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB, dan berlangsung sepanjang hari hingga pukul 21.00 WIB, membuatnya menjadi destinasi yang ideal untuk belajar sambil berwisata.
Baca Juga: Gala Bunga Matahari Sajikan Visual Indah 3 Tempat Wisata di Jogja
Proses Destilasi Minyak Kayu Putih
Kawan pasti kepo, dong! Gimana, sih, proses destilasi minyak kayu putih itu sendiri?
Nah, proses destilasi minyak kayu putih di Bukit Kayoe Putih melibatkan langkah-langkah yang terstruktur untuk menghasilkan minyak atsiri berkualitas tinggi. Berikut adalah rincian prosesnya:
- Pengambilan Bahan Baku: Daun kayu putih (Melaleuca cajuputi) digunakan sebagai bahan dasar. Daun-daun ini dikumpulkan dan dibersihkan sebelum digunakan dalam proses.
- Pengeringan: Daun kayu putih kemudian dikeringkan untuk mengurangi kadar airnya, sehingga mempermudah proses destilasi. Pengeringan dilakukan dengan meletakkan daun di ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang baik selama beberapa hari.
- Penyulingan: Proses penyulingan dilakukan dengan menggunakan metode destilasi uap dan air. Daun yang telah dikeringkan dimasukkan ke dalam ketel destilasi, dan kemudian uap panas dialirkan ke dalam ketel untuk menguapkan minyak atsiri dari daun tersebut.
- Pemisahan: Setelah proses penyulingan selesai, minyak atsiri yang terbentuk dikumpulkan dan dipisahkan dari air menggunakan corong pemisah. Minyak atsiri yang terkumpul kemudian dipanaskan lagi untuk menguapkan sisa air yang masih terkandung dalam minyak tersebut.
- Pengumpulan Minyak: Minyak atsiri yang telah dipisahkan dan dikeringkan secara bertahap kemudian dikumpulkan dalam wadah tertutup rapat untuk menghindari kontaminasi dan menjaga kualitasnya.
- Pengujian Kualitas: Sebelum dipasarkan, kualitas minyak kayu putih diuji untuk memastikan bahwa kandungan sineolnya memenuhi standar yang telah ditetapkan. Sineol merupakan komponen utama dalam minyak kayu putih yang menentukan kualitasnya.
Proses destilasi minyak kayu putih di Bukit Kayoe Putih dilakukan dengan cermat dan sistematis untuk memastikan bahwa minyak yang dihasilkan berkualitas tinggi.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News