Olimpiade Paris 2024 menjadi momen yang menggembirakan untuk masyarakat Indonesia. Perolehan dua medali emas ini membuat catatan baru lagi untuk Indonesia di ajang Olimpiade. Salah satunya datang dari cabang olahraga (cabor) angkat besi oleh Rizki Juniansyah untuk nomor 73 kg putra.
Hal ini menaikkan kembali popularitas olahraga angkat besi di Indonesia. Nyatanya, Indonesia memang sedari awal sudah mengirimkan perwakilan cabor angkat besi di Olimpiade 1952. Hal tersebut menjadi sejarah panjang perjalanan atlet angkat besi Indonesia di Olimpiade.
Awal mengikuti Olimpiade hingga sekarang, Indonesia mencetak banyak medali pada cabor angkat besi dan tentunya didominasi oleh pria. Sebut saja nama-nama seperti Eko Yuli Irawan, Triyatno, hingga yang terbaru ini Rizki Juniansyah, di mana memperoleh medali angkat besi bagi Indonesia. Akan tetapi, tak sedikit angkat besi wanita mengukir sejarah di Olimpiade untuk Indonesia.
Peran besar ini terbuka sejak Olimpiade Sydney tahun 2000, di mana angkat besi untuk perempuan diadakan. Indonesia menjadi negara yang turut berpartisipasi aktif dalam ajang bergengsi ini dengan mengirimkan 3 orang lifter perempuan.
Olimpiade 2000 ini membuka pintu keberhasilan bagi para atlet angkat besi Indonesia, terutama lifter perempuan, untuk membanggakan Indonesia dan cocok disandingkan dengan julukan “Strong Woman of Indonesian”.
Baca juga: Mengenang Lisa Rumbewas, Srikandi Angkat Besi Andalan Indonesia
Strong Woman from Indonesia
Jejak keberhasilan Indonesia dalam Olimpiade tak luput dari peran para Strong Woman yang meraih medali dan peringkat dunia angkat besi. Berikut ini deskripsi singkat tentang penghargaan yang diperoleh setiap Strong Woman ini dari setiap Olimpiade.
Olimpiade Sydney 2000
Angkat besi di Olimpiade ini memberikan kontribusi besar bagi Indonesia. Bagaimana tidak, dalam ajang angkat besi saja, Indonesia berhasil membawa pulang 3 medali sekaligus dari para Strong Woman. Bentuk peran besar mereka sangat terasa untuk para atlet lainnya. Mereka adalah Rema Lisa Rumbewas, Sri Indriyani, dan Winarni Binti Slamet.
Rema Lisa Rumbewas atau akrab dipanggil Lisa, adalah seorang atlet putri angkat besi dari Papua, Indonesia. Dia berasal dari keluarga atlet, di mana ayahnya pernah menjadi binaragawan terbaik Indonesia.
Sementara Ibunya juga seorang lifter. Keluarga ini menjadi perintis angkat besi di Papua. Lisa adalah salah satu pembuka jalan untuk atlet-atlet angkat besi perempuan di Indonesia menorehkan medali perak pertama untuk Indonesia dengan kategori Kelas 48 kg.
Kemudian ada, Sri Indriyani seoarang atlet putri angkat besi yang berasal dari Solo yang mengantongi medali perunggu pada kategori kelas 48 kg. Disusul kemudian oleh Winarni Binti Slamet yang mendapat medali perunggu juga untuk kategori angkat besi putri, kelas 53 kg. Hal ini menjadi batu loncatan yang besar untuk medali Indonesia di kancah Olimpiade.
Olimpiade Athena 2004
Indonesia lagi-lagi dikejutkan dengan keuletan Strong Woman dari Papua ini lagi, yaitu Rema Lisa Rumbewas. Membawa kali kedua medali perak untuk Indonesia dengan kategori Kelas 53 kg Grup A.
Akan tetapi, sayangnya para rekan-rekannya gugur, terutama Rosmainar, yang berakhir Did Not Finish (DNF) atau tidak menyelesaikan perlombaan sampai akhir menurut data Olympedia. Sedangkan Patmawati Abdul Wahid telah memberikan yang terbaik sehingga dapat duduk di posisi kedelapan.
Baca juga: Selembar Hijab, Sumber Kebanggaan Nurul Akmal di Olimpiade Paris 2024
Olimpiade Beijing 2008
Dalam Olimpiade ini Indonesia hanya mengirimkan satu atlet angkat besi perempuan, yaitu Rema Lisa Rumbewas. Tidak mengenal kata lelah untuk menorehkan prestasi, kali ini Lisa mengantongi medali perunggu di tangannya.
Awalnya Lisa finish di posisi keempat di bawah Natassia Novikava dari Belarusia. Akan tetapi, karena Novikava terbukti menggunakan doping, medalinya dicabut dan membuat Lisa finis di urutan ketiga dan mendapatkan medali perunggu untuk Indonesia di kelas 53 kg putri.
Olimpiade London 2012
Indonesia tidak henti-hentinya membawa pulang medali. Kali ini ditorehkan oleh Citra Febrianti. Citra awalnya menyelesikan perlombaaan dengan berada di posisi ke 4 dalam kelas 53 kg putri dengan total angkatan 206 kg.
Akan tetapi, setelah 4 tahun selesai Olimpiade IOC menetapkan bahwa atlet peraih medali emas dan peraih medali perunggu terbukti menggunakan doping. Dengan demikian, Citra menuntut akan hasil tersebut, membuat Citra diakui mendapatkan posisi ke 2 medali perak.
Olimpiade Rio 2016
Kembali dengan semangat yang menggebu-gebu kali ini ditorehkanya medali perak oleh Sri Wahyuni Agustiani dalam kategori 48 kg dengan total angkatan 192 kg. Rekan satu tim Sri yaitu Dewi Safitri belum bisa membawa pulang medali untuk Indonesia, tetapi berhasil mengamankan di peringkat tujuh Olimpiade Rio 2016 tersebut.
Olimpiade Tokyo 2020
Pertandingan ini dibuka dengan manis oleh Windy Cantika Aisah yang menyumbangkan medali perunggu untuk Indonesia di kelas 49 kg putri dengan total angkatan 194 kg. Sayang sekali tidak dengan Nurul Akmal, seorang atlet angkat besi kelas berat (+90 kg). Atlet yang berasal dari Aceh ini harus turun pada posisi kelima dalam Olimpiade Tokyo ini dengan kategori kelas +87 kg dengan total angkatan 256 kg.
Olimpiade Paris 2024
Kali ini, Nurul Akmal ikut andil lagi dalam Olimpiade 2024 ini. Meski tidak membawa pulang medali, setidaknya ini menjadi motivasi yang tinggi untuk terus berproses. Nurul Akmal dengan kategori kelas +81 kg dengan total angkatan 245 kg membuat hal itu belum cukup untuk mendapatkan medali sehingga berakhir di peringkat dua belas. Nurul Akmal menjadi penutup dari Indonesai di Olimpiade 2024 ini.
Meski semua tidak mendapatkan medali, tetapi semangat dan motivasi besar membuat para Strong Woman ini terus bangkit untuk melangkah. Jadi, para Kawan GNFI juga harus terus semangat untuk ke depannya.
Sumber:
- https://www.liputan6.com/bola/read/2571138/4-wanita-perkasa-indonesia-yang-sumbang-medali-dari-angkat-besi?page=4
- https://www.olympedia.org/countries/INA/sports/WLF.3
- https://nocindonesia.id/sport/view/weightlifting
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News