berdiri megah patung sultan himyatuddin jadi ikon wisata baru di kota baubau - News | Good News From Indonesia 2024

Berdiri Megah, Patung Sultan Himyatuddin jadi Ikon Wisata Baru di Kota Baubau

Berdiri Megah, Patung Sultan Himyatuddin jadi Ikon Wisata Baru di Kota Baubau
images info

Sejarah perkembangan Islam di Nusantara telah menghasilkan peninggalan kerajaan-keraajan bercorak Islam, yang mana dikenal pula dengan sebutan kesultanan yang hampir tersebar di setiap pulau-pulau besar di Indonesia. Salah satu jejak peninggalan tokoh-tokoh pemimpin pada masa kesultanan diberi gelar sultan.

Di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, salah seorang tokoh pahlawan pada masa kesultanan diabadikan dalam monumen patung yang dikerjakan sejak September 2022 lalu. Patung setinggi 22 meter itu baru saja rampung 100% pada Juli 2024. Ialah Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi, yang dikenal pula oleh masyarakat daerah setempat dengan sebutan Oputa Yi Koo.

Seperti apakah Oputa Yi Koo itu? Mengapa sosoknya diabadikan dan bagaimana posisi patung raksasa tersebut dibangun? Mari, simak artikel berikut!

Kisah Singkat Sultan Himayatuddin

Sultan Himyatuddin, bernama lengkap Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi atau yang dikenal pula dengan sebutan Oputa Yi Koo adalah Sultan Buton yang berkuasa dalam dua periode pada abad 18 di Kerajaan Buton. Periode pertama pada tahun 1751—1752 sebagai Sultan Buton ke-20. Kemudian para periode kedua, ia menjabat sebagai Sultan Buton ke-23 di tahun 1760—1763. 

Selama masa jabatannya, ia dikenal sebagai sosok pemimpin yang sangat berani menentang keras kehadiran VOC. Padahal, para pemimpin sebelum dirinya menerima jalinan persekutuan dengan VOC untuk mengalahkan kerajaan Gowa dari Sulawesi Selatan.

Jatuhnya Kerajaan Gowa di tangan VOC menghasilkan suatu perjanjian yang alih-alih ikut menguntungkan kerajaan Buton, perjanjian tersebut justru ikut memberi dampak kerugian ekonomi pada masyarakat Buton.

Adapun inti perjanjiannya adalah meminta Kerajaan Buton untuk memusnahkan semua pohon cengkeh dan pala di seluruh Kepulauan Tukang Besi. Nantinya, itu akan ditukar dengan uang 100 ringgit dari VOC setiap tahunnya.

Pada tahun 1763, Sultan Himayatuddin mengkahiri jabatannya dengan mengundurkan diri dan melanjutkan perlawanannya. Ia bergerilya sampai akhir hidupnya di Bukit Siontapina.

Bukit Siontapina adalah sebuah bukit yang memiliki puncak tertinggi di Pulau Buton. Menurut tutur lisan yang berkembang dari masyarakat lokal, Sultan Himayatuddin sampai membangun benteng pertahanan di atas Bukit Siontapina untuk melindungi diri dari kejaran pasukan Belanda.

Atas kisah perjuangan dan jasa-jasanya, ia resmi menjadi salah satu tokoh yang diberi gelar Pahlawan Nasional Indonesia setelah terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 120/Tk/2019 pada 7 November 2019.

Dibangun di Area Pesisir Teluk

Foto Patung Sultan Himayatuddin ketika Senja
info gambar

Tidak hanya memiliki nilai sejarah, keunikan dari patung yang dibangun di bawah pengawasan Dinas Cipta Karya Sultra ini memiliki posisi yang strategis. Terletak di area pesisir teluk kota dengan posisi menghadap arah tenggelamnya matahari, membuat wisawatan yang berkunjung di sore hari dapat menyaksikannya bak lukisan seseorang berlatar langit senja.

Dengan tangan kanan patung yang menunjuk ke arah datangnya kapal laut, patung itu tidak hanya terlihat menarik bagi para wisatawan pecinta sunset yang ingin mengabadikan momen. Namun, juga memperkuat kesan filosofis pada gambaran sosok sultan yang telah diakui sebagai salah satu pahlawan Nusantara itu.

Selain itu, posisinya yang dekat dengan pelabuhan transit menjadikan patung ini dapat dijumpai dengan mudah oleh para penumpang kapal-kapal Pelni yang hendak berlabuh menuju pelabuhan Kota Baubau.

 

 

Sumber:

  • https://sultra.antaranews.com/berita/466135/patung-pahlawan-nasional-oputa-yi-koo-di-baubau
  • https://www.kompas.com/stori/read/2021/07/30/150000679/sultan-himayatuddin-muhammad-saidi--kepemimpinan-dan-perjuangan?page=all
  • https://historia.id/politik/articles/sultan-himayatuddin-pahlawan-nasional-dari-buton-6kXQR/page/1
  • https://indonesia.go.id/kategori/komoditas/1385/tuanku-yang-bergerilya-di-hutan?lang=1

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.