Tanara, 23 Juli 2024 – Tim KKN-PPM UGM Tanara Nusantara, bersama Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Serang, menginisiasi pembentukan homestay di daerah Kecamatan Tanara. Program ini ditujukan, khususnya di daerah Desa Tanara, guna mengembangkan potensi desa wisata religi yang menjadi sektor utama dan keunggulan Desa Tanara.
Desa Tanara merupakan tanah kelahiran Syekh Nawawi Al-Bantani. Mayoritas nilai yang dicari oleh para wisatawan yang berkunjung ke Tanara adalah nilai pengalaman budaya khususnya bidang budaya religi.
Titik wisata yang ada di Tanara di antaranya ada Masjid Agung Tanara, Taman Al-Qur’an, tempat tinggal Syekh Nawawi Al-Bantani saat kecil, Menara Buntung, dan Makan Pangeran Sunyararas.
Desa Tanara ini mampu menghadirkan wisatawan hingga mencapai lebih dari 1000 pengunjung dalam satu hari pada tradisi Haul dalam rangka memperingati Syekh Nawawi Al-Bantani yang selalu dilaksanakan pada bulan Syawal (tahun hijriyah).
Acara ini mampu menarik wisatawan yang berasal dari berbagai daerah dari Sabang hingga Merauke, bahkan dari manca negara. Tidak hanya itu, Desa Tanara juga tidak jarang disinggahi peziarah dari berbagai daerah pada bulan-bulan hijriyah lainnya yang dianggap utama.
Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Desa Tanara belum dimaksimalkan potensi ekonominya oleh masyarakat Tanara itu sendiri. Banyak turis yang memilih menginap di daerah lain karena di Tanara sendiri belum diadakan tempat yang menyediakan penginapan.
Hal inilah yang menjadi alasan utama Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (DISPORAPAR) Kabupaten Serang untuk membentuk homestay di Desa Tanara.
Diadakannya homestay juga bisa memberikan manfaat bagi masyarakat Tanara sendiri karena mampu meningkatkan taraf hidup terutama pada sektor perekonomian masyarakat.
Hal ini mendukung tercapainya Sustainable Development Goals poin 1 (tanpa kemiskinan) karena membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat dan poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi). Sebab, memberikan pekerjaan layak di bidang perhotelan, pelayanan, dan sebagainya pada masyarakat setempat.
Proses pelaksanaan pembentukan homestay ini dilakukan secara bertahap. Proses awal dilakukan proses pendekatan kepada calon pemilik homestay dengan melakukan kunjungan ke rumah-rumah warga. Selanjutnya dilakukan penyeleksian rumah yang sudah sesuai dengan kriteria ideal homestay.
Setelah mendapatkan kandidat pemilik homestay, tim KKN-PPM UGM Tanara Nusantara bersama dengan DISPORAPAR Kabupaten Serang mengadakan kegiatan “Seminar Kelayakan Homestay” yang dilaksanakan pada hari Selasa, 23 Juli 2023. Lokasinya berada di salah satu kediaman warga Desa Tanara yang juga merupakan salah satu kandidat pemilik homestay.
Kegiatan seminar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan sedikit pelatihan awal kepada para pemilik homestay terkait kemampuan dasar dalam merawat dan menyiapkan ruangan untuk pengunjung atau wisatawan.
Tim DISPORAPAR menggandeng pembicara dari Kemenparekraf Republik Indonesia, Budi Setiawan, SE., M.M. Acara tersebut juga melibatkan pihak-pihak perangkat desa, kelompok sadar wisata, dan pemuda-pemuda desa.
Keterlibatan masyarakat dari berbagai kalangan ini bertujuan agar informasi dapat menyebar secara menyeluruh. Dengan demikian, program tersebut dapat berjalan secara komprehensif dan menciptakan dampak nyata kepada masyarakat.
Pelatihan yang diberikan berupa pelatihan tata cara membersihkan kamar mandi yang efektif, tata cara pemasangan dan penataan kasur, dan juga terdapat sesi diskusi bersama pembicara.
Menurut salah satu peserta kegiatan, penginisiasian homestay ini cukup menarik perhatiannya. Beliau berharap program tersebut mampu meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya di Tanara dan mampu berjalan secara berlanjut.
Rencana keberlanjutan dari program ini adalah Tim KKN-PPM UGM menggandeng mahasiswa Universitas Syekh Nawawi Banten (USNB) untuk melanjutkan proses monitoring dan evaluasi sebagai perpanjangan tangan dari DISPORAPAR terhadap program homestay.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News