Bulan Suro menjadi bulan pertama dalam penanggalan Jawa yang bertepatan dengan bulan pertama dalam kalender Islam, yaitu bulan Muharram. Beberapa daerah di Indonesia memiliki tradisi budaya tertentu untuk menyambut bulan ini dengan meriah, salah satunya adalah desa yang ditempati tim KKN-PPM Kala Semen, yaitu Desa Joho, Kecamatan Semen, Kediri.
Desa Joho memiliki tradisi tahunan berupa Festival Suro yang terdiri dari berbagai tradisi budaya dan pertunjukan seni dari masyarakat desa.
Acara utama dari kegiatan festival ini yaitu kirab atau pawai yang disertai dengan pertunjukan masing-masing RT sesuai dengan tema yang diusung.
Mahasiswa KKN Undip Luncurkan Program Digital Marketing untuk Mendorong Pengembangan UMKM Desa Kemusu
Pada tanggal 27 hingga 28 Juli 2024, Tim KKN-PPM Kala Semen - sub unit Desa Joho ikut berpartisipasi dalam memeriahkan acara festival tersebut yang berlangsung selama dua hari dua malam.
Konsep festival tahun ini memiliki tema berupa Joho Kuno Kini, yang menyiratkan adanya perpaduan antara kebudayaan masa kuno dan masa kini. Rangkaian acara yang diselenggarakan untuk memeriahkan bulan Suro ini diawali kegiatan religi berupa Khotmil Qur’an, slametan Suro’an, serta sholawatan pada hari Sabtu, 27 Juli 2024.
Kegiatan religi pada hari pertama festival dimulai dengan acara Khotmil Qur’an pada siang hari yang merupakan acara pembacaan al-Qur’an secara bersama-sama oleh masyarakat Desa Joho. Pada malam harinya, rangkaian acara dilanjutkan dengan kegiatan Baritan dan Hadrah Shalawat.
Baritan sendiri merupakan tradisi tahunan yang diselenggarakan untuk menyambut bulan Suro dalam bentuk slametan atau pembacaan doa sekaligus makan bersama sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas kesempatan yang diberikan untuk menjumpai bulan Suro.
Setelah acara Baritan selesai, agenda selanjutnya yaitu acara Hadrah yang merupakan kesenian Islam berupa pembacaan shalawat dengan menggunakan alat rebana.
Puncak kemeriahan Festival Joho Kuno Kini berlangsung pada hari Minggu, 28 Juli 2024 yang diawali dengan acara Sesaji Kuno. Acara ini diikuti oleh perwakilan dari setiap rukun tetangga (RT) untuk melarungkan atau menghanyutkan sesaji yang ditempatkan pada anyaman daun di aliran sungai wisata Sumber Podang, Desa Joho.
Adanya “Sesaji Kuno” ini menyimbolkan rasa syukur masyarakat atas rezeki dan nikmat yang telah dilimpahkan oleh Tuhan kepada masyarakat Desa Joho.
Kegiatan dilanjutkan dengan rangkaian acara selanjutnya yaitu acara utama berupa kirab atau pawai yang dimulai dari titik awal Balai Desa Joho hingga titik akhir Lapangan Desa Joho.
Unit Mlati Membuka Program KKN dengan Cultural Exchange in Mlati
Para peserta kirab, yakni masing-masing perwakilan dari 19 RT mengenakan berbagai kostum yang menarik dan membawakan maskot yang unik sesuai konsep dari masing-masing RT untuk diperlombakan.
Para peserta kirab dengan antusias menunjukkan kreativitasnya dalam merancang konsep pakaian dan maskot yang ditampilkan. Beberapa tim perwakilan RT tersebut membuat miniatur bentuk kerbau dan sapi beserta gerobaknya sebagai maskot yang ikut dipamerkan.
Selama perjalanan kirab menuju Lapangan Desa Joho, peserta kirab juga akan menampilkan pentas seni berupa tarian dan yel-yel yang juga akan dinilai oleh para juri. Para peserta kirab maupun masyarakat sekitar yang menonton pun diberi kupon doorprize untuk diundi di ujung acara.
Setelah semua peserta kirab berkumpul di Lapangan Desa Joho, acara dilanjutkan dengan minum madu bersama dipimpin oleh Kepala Desa, Deddy Saputra. Acara ini merupakan tradisi turun temurun yang selalu ada di rangkaian acara festival untuk mengenalkan madu lebah yang merupakan komoditas terbesar di Desa Wisata Joho.
Madu lebah tersebut juga menjadi oleh-oleh utama para pengunjung Desa Wisata Joho.
Menjelang rangkaian acara terakhir di siang hari, kegiatan diisi dengan acara pelepasan balon harapan yang menjadi inovasi baru dari acara festival tahun-tahun sebelumnya.
Tim Mahasiswa KKN-PPM UGM Godean Mengikuti Acara Pariwisata pada Desa Tangkilan
Usulan adanya pelepasan balon harapan ini diberikan oleh anggota tim KKN-PPM UGM Kala Semen - subunit Desa Joho dengan tujuan supaya masing-masing RT dapat menuliskan harapan agar harapan tersebut dapat tersampaikan bersamaan dengan balon yang akan diterbangkan.
Acara terakhir di siang hari dilanjutkan dengan pengundian doorprize dengan berbagai hadiah yang unik mulai dari peralatan rumah tangga hingga seekor kambing.
Memasuki rangkaian terakhir festival pada malam hari, acara dimeriahkan dengan pengumuman juara dari berbagai kategori dan pertunjukan campur sari oleh Surya Buana. Seluruh kalangan masyarakat baik dari anak-anak hingga dewasa mengikuti rangkaian acara festival dengan semangat dan antusias.
Selain diikuti oleh masyarakat Desa Joho, acara festival dimeriahkan oleh berbagai pihak seperti para pejabat setempat Kecamatan Semen dan penonton dari masyarakat luar desa Joho dengan antusiasme yang tinggi.
Selama kegiatan festival, karya seni berupa rangkaian bunga dari siswa-siswi kelas 6 SD N 1 Joho yang merupakan output dari program kerja subunit Desa Joho juga turut dipamerkan untuk menunjukkan kreativitas anak-anak Desa Joho.
Tim Mahasiswa KKN-PPM UGM Godean Mengajar Bahasa Korea untuk Anak-Anak di Dusun Nglarang
Sepanjang acara hari puncak festival ini, anggota Tim KKN-PPM UGM Kala Semen - subunit Desa Joho membantu pelaksanaan festival, seperti persiapan penyajian makanan untuk tamu, menjaga kotak pengumpulan undian doorprize, menjadi salah satu juri penilai, serta mendokumentasikan kegiatan selama acara berlangsung.
Anggota KKN-PPM UGM Kala Semen - subunit Desa Joho juga turut membantu dalam pembuatan poster yang disebarkan pada berbagai titik pemasangan poster di wilayah Kecamatan Semen yang tujuannya untuk menarik minat pengunjung festival dari wilayah luar Desa Joho.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News