Indonesia berhasil mengurangi luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga 30 persen di tengah fenomena El Nino sepanjang tahun 2023.
Hal itu dilaporkan oleh Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Laksmi Dhewanthi dalam rangkaian Festival LIKE 2, Minggu (11/8/2024).
Menurut pantauan KLHK, peristiwa El Nino yang terjadi pada 2023 dampaknya tidak seluas seperti tahun-tahun sebelumnya. Indonesia justru mampu menurunkan kejadian karhutla sebesar 30 persen.
Upaya menekan karhutla
KLHK disebut sudah melakukan beberapa langkah untuk menekan karhutla di Indonesia, salah satunya dengan pengelolaan lanskap gambut. KLHK juga gencar melakukan modifikasi cuaca untuk menurunkan hujan buatan.
Laksmi mengatakan bahwa pihaknya juga melibatkan masyarakat lokal yang tergabung dalam MPA (masyarakat peduli api) untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan. Pihaknya pun gencar mengadakan sosialisasi, penyuluhan, dan kampanye pencegahan karhutla.
Berbagai upaya tersebut merupakan wujud solusi permanen dalam pengendalian karhutla yang juga didukung dengan analisis iklim dan cuaca pengendalian operasional serta pengelolaan lanskap gambut.
Baca juga Hari Hutan Indonesia: Makna, Sejarah dan Potensi Sumber Daya Hutan Nusantara
Luas karhutla turun signifikan
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia mencatat penurunan signifikan luas karhutla periode Januari hingga Juni 2024. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023, luas karhutla mengalami penurunan sebesar 3.719,9 hektare atau sekitar 7,2 persen.
Meskipun begitu, jumlah titik panas justru menunjukkan peningkatan. Berdasarkan data Satelit Terra/Aqua (NASA), jumlah hotspot pada periode 1 Januari hingga 15 Juli 2024 mencapai 756 titik.
Untuk itu, KLHK bersama dengan berbagai pihak terus gencar melakukan langkah pencegahan di berbagai daerah. Adapun, wilayah prioritas pengendalian karhutla ditetapkan berdasarkan status siaga bencana yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah.
Baca juga Hutan Kerangas, Rumah Kantong Semar dan Beragam Tanaman Herbal
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News