wisata edukasi kombinasi keindahan alam pengetahuan karimunjawa - News | Good News From Indonesia 2024

3 Potensi Wisata Edukasi Kombinasi Keindahan Alam-Pengetahuan di Karimunjawa

3 Potensi Wisata Edukasi Kombinasi Keindahan Alam-Pengetahuan di Karimunjawa
images info

Karimunjawa, surga tersembunyi di Laut Jawa, tak hanya menawarkan pesona pantai dan laut yang memukau, tetapi juga potensi wisata edukasi yang kaya akan pengetahuan dan pengalaman.

Bagi Kawan yang ingin menikmati keindahan alam sekaligus menambah wawasan, tiga kegiatan wisata edukasi ini wajib masuk ke dalam daftar kunjunganmu. Yuk, kita jelajahi satu per satu!

Baca Juga: KKN-PPM UGM Melukis Sambelia Inisiasi Program Bersih Pantai di Lokasi Wisata Labuhan Pandan

1. Jokka-jokka: Eksplorasi Alam, Budaya, dan Sejarah

Jokka-jokka Karimunjawa | Foto: Dokumentasi Pribadi/Faiq Firni Ramadhan
info gambar

Jokka-jokka adalah istilah Bugis yang berarti 'berjalan-jalan' atau blusukan. Di Karimunjawa, khususnya di Desa Kemujan, kegiatan ini menjadi salah satu kegiatan wisata edukasi yang berpotensi untuk meningkatkan pengetahuan dan pengalaman tidak biasa dalam menjelajahi alam Karimunjawa.

Jokka-jokka membawa kawan menjelajahi keindahan hutan, perbukitan, perairan, dan jalur-jalur alam lainnya di sekitar Desa Kemujan. Selama jokka-jokka, kawan akan dikenalkan ke berbagai jenis flora dan fauna khas kawasan Kemujan, seperti alas jambu mete, rumput laut, makanan olahan, bahkan pengrajin welit.

Bang Jack, sebagai pemandu Jokka-jokka biasanya akan menjelaskan tentang ekosistem penanaman rumput laut bersama dengan petani rumput laut, pentingnya pelestarian lingkungan, bagaimana penduduk setempat hidup berdampingan dengan alam, termasuk juga tradisi pelarungan kapal di Kemujan yang mencerminkan gotong royong masyarakat lokal. Jokka-jokka juga dapat menjadi kesempatan untuk berinteraksi dengan penduduk lokal.

Dengan mengikuti kegiatan ini, kawan bisa belajar mengenai tradisi, cara hidup, dan ekspresi masyarakat mengenai konsep hidup, serta sejarah Desa Kemujan dan Kepulauan Karimunjawa yang kaya akan nilai-nilai budaya.

Yang Kawan Perlukan untuk Mengikuti Jokka-jokka:

  • Jika kawan tertarik, kawan bisa mengunjungi laman Instagram @traveljepara atau website www.traveljepara.com.
  • Kenakan pakaian yang nyaman dan sepatu yang cocok untuk jalan-jalan.
  • Jangan lupa membawa air minum dan pelindung dari matahari seperti topi dan tabir surya.

2. Penangkaran Hiu: Mengenal Lebih Dekat Sang Predator Laut

Tempat Penangkaran Hiu di Menjangan Besar
info gambar

Penangkaran Hiu di Karimunjawa secara administratif terletak di 2 pulau, yaitu Pulau Menjangan Besar dan Pulau Menjangan Kecil. Penangkaran Hiu di Menjangan Besar dan Menjangan Kecil ini adalah sebuah budidaya ikan hiu yang dilakukan untuk mencegah kepunahan. Selain itu, ikan yang dikenal sebagai sang predator laut ini juga dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata yang populer di kalangan wisatawan. 

Di sini, kawan bisa belajar mengenai pentingnya hiu dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Selain hiu, penangkaran di Pulau Menjangan Kecil juga memperkenalkan spesies pari yang semakin langka dan memerlukan upaya konservasi. Terdapat juga kesempatan untuk foto bersama hiu di penangkaran dengan aman karena dilakukan dengan pengawasan di bawah pemandu profesional.

Untuk mengunjungi penangkaran hiu di Menjangan Besar, kawan bisa menyewa perahu wisata dengan waktu kurang lebih 10 sampai 15 menit dari pulau utama Karimunjawa. Biaya tiket masuk sebesar Rp20.000/orang dan Rp30.000/kapal. Sedangkan di Menjangan Kecil, biaya tiket masuk dikenai sebesar Rp30.000/orang. Keduanya terdapat beberapa fasilitas umum yaitu musholla, toilet, tempat bersantai, warung makan, spot foto bersama hiu dan bintang laut, pantai, dan spot foto lainnya.

3. Pantai Penetasan Semi Alami Penyu Taman Nasional Karimunjawa

konservasi penyu di Karimunjawa | Foto: Dokumentasi Pribadi/Dalilah Azizah
info gambar

Konservasi penyu di Karimunjawa adalah salah satu upaya pelestarian penyu yang terancam punah akibat perburuan telur dan kerusakan habitat. Program konservasi ini bisa mengajak kawan untuk terlibat langsung dalam kegiatan pelestarian penyu.

Kawan akan mendapatkan penjelasan mendalam tentang siklus hidup penyu, mulai dari penetasan telur hingga pelepasan tukik (anak penyu) ke laut. Kawan juga akan belajar mengenai ancaman yang dihadapi penyu, seperti predator alami dan dampak aktivitas manusia.

Program ini juga mengajarkan tentang berbagai metode yang digunakan dalam konservasi penyu, seperti perlindungan sarang, penangkaran, dan program edukasi masyarakat.

Mengikuti kegiatan pelepasan tukik ke laut adalah momen yang sangat ditunggu-tunggu. Kamu bisa membantu tukik-tukik kecil kembali ke habitat aslinya.

Kawan juga bisa berpartisipasi dalam program adopsi penyu. Dalam program ini, kamu dapat "mengadopsi" satu atau lebih telur penyu dan mengikuti perkembangannya hingga menetas.

Kesimpulan

Ketiga kegiatan wisata edukasi ini menawarkan pengalaman yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga sangat mendidik. Mengikuti jokka-jokka, konservasi hiu, dan konservasi penyu di Karimunjawa akan memperkaya wawasan kawan tentang pentingnya pelestarian alam, budaya, dan keberlanjutan ekosistem.

Jadi, pastikan kawan meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan ini dalam petualanganmu di Karimunjawa, ya!

Baca Juga: Desa Wisata Bromonilan, Desa Wisata Berkelanjutan Andalan Kalasan

Penulis: Diona Marva, Dalilah Azizah
Foto: Faiq Firni Ramadhan, Mujahid Hibatul Haqqi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KU
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.