di tengah tantangan ekonomi global sektor jasa keuangan dan pasar modal indonesia tunjukkan kinerja positif - News | Good News From Indonesia 2024

Di Tengah Tantangan Ekonomi Global, Sektor Jasa Keuangan dan Pasar Modal Indonesia Tunjukkan Kinerja Positif

Di Tengah Tantangan Ekonomi Global, Sektor Jasa Keuangan dan Pasar Modal Indonesia Tunjukkan Kinerja Positif
images info

Sektor jasa keuangan Indonesia menunjukkan kinerja yang mengesankan di tengah ketidakpastian global. Hal ini sebagaimana disampaikan dari rapat bulanan OJK yang diadakan pada 31 Juli 2024.

Stabilitas yang terjaga dalam permodalan dan likuiditas sektor ini menjadi sinyal positif ke depannya bagi perekonomian domestik, meskipun ada tantangan dari ketegangan perang dagang, geopolitik, dan fluktuasi harga komoditas.

Perekonomian global saat ini menghadapi tantangan signifikan. Inflasi menunjukkan penurunan yang cukup luas, dan pasar global memperkirakan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebanyak 2-3 kali di tahun 2024.

Di Eropa, meskipun ekonomi mengalami pelemahan, Bank Sentral Eropa (ECB) memilih untuk menahan suku bunga pada pertemuan Juli 2024. Namun, pasar mengharapkan ECB akan melakukan penurunan sebanyak 2 kali lagi pada tahun ini. Di Tiongkok, pertumbuhan ekonomi melambat pada Triwulan 2 2024, mendorong pemerintah dan bank sentral untuk meningkatkan stimulus fiskal dan moneter.

Ketegangan geopolitik, terutama menjelang Pemilihan Presiden AS dan konflik di Timur Tengah serta Ukraina, turut memberikan dampak. Selain itu, ketegangan perang dagang, terutama di sektor teknologi, juga meningkat, memengaruhi sentimen pasar secara global.

Meskipun begitu, tekanan di pasar keuangan global menunjukkan penurunan. Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed telah menurunkan yield USD dan melemahkan dolar, yang mendorong aliran modal ke negara berkembang, termasuk Indonesia.

 

Perkembangan positif di pasar modal Indonesia

Di pasar saham, kinerja IHSG hingga 31 Juli 2024 menunjukkan penguatan yang signifikan, naik 2,72% bulan ini ke level 7.255,76. Meskipun secara tahunan IHSG mengalami koreksi sebesar 0,23%, kapitalisasi pasar saham meningkat menjadi Rp12.338 triliun, naik 1,83% bulan ini dan 5,76% tahun ini.

Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp6,68 triliun bulan ini, dengan penguatan terbesar terjadi di sektor industri serta transportasi dan logistik. Rata-rata transaksi harian di pasar saham mencapai Rp11,87 triliun, menunjukkan likuiditas yang sehat.

Di pasar obligasi, indeks ICBI meningkat 1,09% bulan ini ke level 384,57. Yield SBN rata-rata turun sebesar 7,34 bps bulan ini, sementara investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp4,90 triliun. Di sisi obligasi korporasi, investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp0,58 triliun bulan ini. Kinerja pasar obligasi ini menunjukkan kepercayaan investor yang terus tumbuh, bahkan di tengah ketidakpastian global.

 

Pertumbuhan di industri pengelolaan investasi

Industri pengelolaan investasi juga menunjukkan kinerja yang solid. Asset Under Management (AUM) mencapai Rp830,25 triliun, naik 0,51% bulan ini dan 0,67% tahun ini. Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp491,61 triliun, naik 1,06% bulan ini, meskipun turun 1,96% secara tahunan.

Penghimpunan dana di pasar modal tetap positif, dengan Penawaran Umum mencapai Rp129,90 triliun, termasuk Rp4,39 triliun dari 28 emiten baru. Terdapat 111 pipeline Penawaran Umum dengan nilai indikatif sebesar Rp33,04 triliun, menunjukkan antusiasme yang kuat di pasar modal.

Di sektor Securities Crowdfunding (SCF), sejak ketentuan berlaku hingga 30 Juli 2024, terdapat 17 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dengan 579 penerbit dan 159.957 pemodal. Total dana SCF yang terhimpun dan teradministrasi di KSEI mencapai Rp1,15 triliun.

Ini menunjukkan adanya minat yang signifikan dari masyarakat dan investor untuk berpartisipasi dalam pembiayaan start-up dan usaha kecil.

 

Bursa karbon juga berkembang

Bursa Karbon, yang diluncurkan pada 26 September 2023, juga menunjukkan perkembangan yang menjanjikan. Hingga 31 Juli 2024, terdapat 70 pengguna jasa dengan total volume transaksi sebesar 613.541 tCO2e dan nilai akumulasi Rp37,04 miliar

Rinciannya adalah 26,73% di Pasar Reguler, 23,19% di Pasar Negosiasi, 49,89% di Pasar Lelang, dan 0,18% di marketplace. Potensi Bursa Karbon masih sangat besar dengan 3.864 pendaftar di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI) dan potensi unit karbon yang tinggi.

Meskipun penurunan harga komoditas dapat memengaruhi kinerja ekspor, kestabilan sektor jasa keuangan menunjukkan bahwa Indonesia menunjukkan mengatasi tantangan global dengan baik. Keberhasilan ini mencerminkan kekuatan dan daya tahan sektor keuangan domestik yang kuat, serta potensi pertumbuhan yang terus menerus di berbagai sektor.

Secara keseluruhan, meskipun tantangan global masih ada, sektor jasa keuangan dan pasar modal Indonesia menunjukkan kinerja yang positif dan stabil. Dengan permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai, dan perkembangan yang menggembirakan di berbagai sektor, Indonesia tetap berada di jalur yang tepat untuk menghadapi peluang ekonomi mendatang.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Muhammad Fazer Mileneo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Muhammad Fazer Mileneo.

MF
AA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.