Dalam rangka memperkuat sinergi antara orang tua dan pendidikan anak usia dini (PAUD), UNICEF(United Nations Children's Fund)menggelar sosialisasi yang dipimpin oleh Ibu Rika pada Sabtu (27/6/2024). Acara ini bertujuan untuk mendorong kerja sama yang lebih erat antara orang tua dan PAUD dalam mendukung pendidikan dan pengasuhan anak.
Selain dihadiri oleh orang tua, acara ini juga melibatkan peserta KKN PPM UGM Sarmi 2024 yang aktif belajar dan berpartisipasi dalam diskusi. Mahasiswa/i KKN PPM UGM juga memanfaatkan kesempatan ini untuk berkonsultasi mengenai pendidikan anak di Pulau Liki, Kabupaten Sarmi, Papua.
Ibu Rika memulai diskusi dengan menekankan bahwa PAUD tidak dapat berjalan sendiri dalam mendidik anak-anak.
"Kita harus bersama-sama, orang tua dan PAUD, untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak secara optimal," ujarnya.
Ia juga mengajak para orang tua untuk membayangkan masa depan anak-anak mereka dalam 15 tahun mendatang, dengan harapan utama bahwa mereka akan tumbuh menjadi orang baik dan memiliki masa depan yang cerah, baik dalam pekerjaan maupun pendidikan.
Baca Juga: Tim Mahasiswa KKN-PPM UGM Godean Mengajar Bahasa Korea untuk Anak-Anak di Dusun Nglarang
Salah satu momen yang menyentuh dalam pertemuan tersebut adalah ketika Mama Susan, salah satu peserta, berbagi pandangannya.
"Kalau orang tua nelayan, anak harus jadi pejabat," ungkap Mama Susan, menggambarkan harapannya agar anak-anak dapat mencapai lebih dari apa yang telah dicapai oleh orang tua mereka.
Ibu Rika menegaskan bahwa peran orang tua sangatlah penting dalam pendidikan anak.
"Pendidik yang paling berdampak bagi anak adalah orang tua," katanya.
Oleh karena itu, apa yang dilakukan di PAUD harus juga diterapkan di rumah. Sinergi antara rumah dan sekolah akan memastikan bahwa anak-anak mendapatkan dukungan yang konsisten dan berkelanjutan dalam proses belajar mereka.
Untuk memperkuat kemitraan ini, akan diadakan kelas orang tua secara rutin. Di kelas tersebut, orang tua dapat belajar dan berbagi pengalaman tentang cara mendukung pendidikan anak-anak mereka di rumah.
Ibu Rika juga menekankan bahwa setiap anak terlahir cerdas dan memiliki potensi besar. Ia secara tak langsung mengingatkan orang tua bahwa setiap anak memiliki keunikan dan kemampuan yang perlu didukung dan dikembangkan.
"Semua anak terlahir cerdas di dunia, punya banyak potensi," ucapnya.
UNICEF berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Sarmi dalam rangka pelaksanaan program pengembangan yang holistik dan integratif untuk anak usia dini (PAUD-HI).
Program ini mengembangkan sistem pendampingan model yang memperkuat pengajaran dan pelatihan dan mengintegrasikan kesehatan, gizi, air bersih dan sanitasi, perlindungan anak, dan pendidikan pengasuhan anak.
Koordinator divisi pendidikan KKN PPM UGM, Nafesya, menyatakan bahwa kesempatan ini sangat berarti bagi mereka.
"Kesempatan ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk kami dapat belajar lebih jauh lagi soal pendidikan anak," ujarnya.
"Dengan berpartisipasi dalam acara ini, kami dapat melihat langsung bagaimana sinergi antara orang tua dan PAUD dapat berdampak positif pada perkembangan anak. Kami juga belajar mengenai berbagai metode yang dapat diterapkan untuk mendukung pendidikan anak di lingkungan rumah. Pengetahuan ini sangat berharga, terutama bagi kami yang terlibat langsung dalam program pengabdian masyarakat di Pulau Liki. Kami bisa membawa pulang banyak ide dan praktik terbaik yang dapat diterapkan dalam program-program kami di sini," terangnya lebih lanjut.
Acara sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang baik untuk membangun kemitraan kuat antara orang tua dan PAUD, demi masa depan anak-anak Pulau Liki yang lebih berdaya dan berprestasi.
Baca Juga: Expo Kuliner & Wisata Pulau Hiri 2024: Rayakan Keberagaman dan Potensi Pariwisata
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
