Dilansir dari RimbaKita, sumber daya alam atau yang biasanya disingkat menjadi SDA adalah segala sesuatu yang sumbernya berasal dari alam dan dapat dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan dan keberlangsungan hidup manusia.
Tentunya dalam proses pemanfaatan tersebut, perlu adanya optimalisasi penggunaan agar sumber daya alam yang ada tidak terbuang sia-sia, baik dari segi jumlah maupun potensi.
Untuk pengoptimalisasian tersebut, terdapat beberapa peraturan yang dibuat oleh pemerintah yang salah satu diantaranya mengenai hak tanah.
Di sini, Tim KKN-PPM UGM Kuningan 2024 melaksanakan Penyuluhan Hukum Penyelesaian Waris berdasarkan Hukum Islam dan Hukum Perdata sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat mengenai hukum yang ada di Indonesia.
Acara yang dilaksanakan pada Rabu, 31 Juli 2024 ini membahas mengenai penyelesaian waris dari sudut pandang hukum perdata dan melalui sudut pandang hukum islam. Selain memberikan edukasi mengenai hak tanah, terdapat juga program kerja yang membahas mengenai cara mengoptimalkan penggunaan tanah.
Ecobrick sebagai Inovasi Daur Ulang Sampah Plastik, Bisa Jadi Bahan Bangunan
Salah satunya yaitu Pekaranganku Panganku: Penanaman Sayur dan Pembuatan Pupuk Organik Limbah Rumah Tangga. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu survei, persiapan media tanam, penanaman sayur, pembuatan pupuk organik cair (POC), dan sosialisasi mengenai kebun pekarangan rumah dan POC.
Sosialisasi yang telah dilaksanakan pada Rabu, 24 Juli 2024 tersebut tidak menandakan kalau program kerja ini sudah berakhir. Masih ada penanaman sayur dan pembuatan pupuk organik cair yang telah dilaksanakan sebelum dan setelah pelaksanaan sosialisasi, yaitu pada Senin, 22 Juli 2024 di Balai Dusun Cikopo dan Sabtu, 3 Agustus 2024 di salah satu rumah warga Dusun Pahing.
Terdapat juga program kerja Penanaman di TPS3R yang telah dilaksanakan pada Jumat, 2 Agustus 2024 di TPS3R Desa Cibinuang. Program kerja ini dilaksanakan bersama dengan warga Desa Cibinuang dalam rangka penghijauan.
Dalam proses penanaman, bibit yang ditanamkan terdiri dari tujuh buah bibit pohon pucuk merah, tiga buah bibit pohon sengon, tiga buat bibit pohon gmelina, dan satu buat bibit pohon cemara laut.
Bibit yang digunakan dalam proses penanaman ini diperoleh dari Cabang Dinas Kehutanan Wilayah VIII.
Selain edukasi kepada masyarakat secara umum, terdapat juga kegiatan yang berfokus di anak jenjang sekolah dasar sebagai lokasi kegiatannya, salah satunya adalah Pengenalan Peta dan Pemetaan di Sekolah Dasar: Membangun Pemahaman Awal Tentang Peta yang telah dilaksanakan pada Selasa, 30 Juli 2024 di SDN 2 Cibinuang. Pengenalan yang dimaksud di sini mencakup makna garis yang ada pada peta, jenis-jenis warna daratan, warna lautan, dan masih banyak lagi.
Ibu-Ibu di Bekasi Buat Kreasi Daur Ulang Tas dari Sampah Plastik
Di SDN 2 Citangtu, dilaksanakan juga edukasi mengenai etika yang benar dalam bermedsos. Acara ini telah dilaksanakan pada Selasa, 30 Juli 2024 dengan nama Sosialisasi Literasi Digital dan Etika Bermedia Sosial.
Pemberian pembelajaran tambahan juga dilaksanakan di SDN 2 Cibinuang dengan materi seputar bahasa Prancis.
Pengajaran secara praktik juga diberikan dalam salah satu rangkai program kerja interdisipliner Menuju Desa Sehat “Pentingna Ngokolakeun Runtah”. Pembelajaran mengenai bagaimana cara mengolah limbah plastik menjadi suatu karya kriya diberikan kepada siswa SDN 1 Cibinuang dengan tujuan memberikan pengajaran mengenai cara mengolah sampah menjadi sesuatu yang berguna.
Tidak hanya mengenai hal-hal yang ada di sekitar, terdapat juga program kerja Circle Time: Aktivitas Belajar Mengenali Diri Sendiri yang telah dilaksanakan pada Selasa, 30 Juli 2024.
Berlokasi di SDN 2 Cibinuang, program kerja tersebut dilaksanakan dengan harapan para siswa SDN 2 Cibinuang dapat memahami perasaan-perasaan yang mereka alami dan mengenali secara lebih dalam lagi mengenai diri.
Dalam aspek pengolahan sebuah limbah menjadi produk, terdapat program kerja Pengolahan Limbah Pertanian: Pelepah Pisang sebagai Alternatif Kertas Daur Ulang.
Program kerja yang berlangsung selama dua hari yaitu pada Sabtu, 3 Agustus 2024 hingga Minggu, 4 Agustus 2024 ini menjelaskan secara rinci dan mempraktikkan secara langsung bagaimana caranya mengolah pelepah pisang yang merupakan limbah pertanian menjadi sebuah produk yang memiliki nilai jual, yaitu kertas.
Prosesnya dimulai dari pemotongan pelepah pisang menjadi bentuk yang lebih kecil. Kemudian, dilakukan proses perebusan menggunakan air dan soda kue agar kandungan lignin yang terdapat di dalam pelepah pisang dapat terbuang.
Perempuan Gigih Berjuang Gaungkan Revolusi Guna Ulang
Perebusan dapat dilakukan selama 25–30 menit atau sampai warna pelepah pisang sudah menjadi hitam. Setelah itu, hasil rebusan tersebut dihaluskan menggunakan blender untuk memperoleh pulp yang nantinya dapat dicetak menjadi kertas.
Cetakan yang digunakan dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Setelah dicetak, cetakan tersebut kemudian dijemur hingga kering dan terbuatlah kertas daur ulang yang dapat digunakan.
Kertas tersebut juga dapat dijual secara luas, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Dalam rangka proses penjualan melalui media sosial, dilaksanakan juga program kerja Pelatihan Desain pada Sabtu, 3 Agustus 2024 kepada pemuda di Kelurahan Citangtu untuk memberikan edukasi mengenai cara mendesain agar terlihat menarik.
Rebranding UMKM, Digitalisasi UMKM juga dilaksanakan bersamaan dengan Pelatihan Desain sebagai pembinaan kepada pemuda di Kelurahan Citangtu mengenai cara mengelola akun sosial media khusus UMKM.
Dalam proses pembinaan tersebut, Tim KKN-PPM UGM Kuningan 2024 membuat Instagram dengan nama pengguna @karya.citangtu yang dijadikan sebagai media khusus UMKM.
Tidak hanya di Kelurahan Citangtu, di Desa Cibinuang juga terdapat program kerja mengenai UMKM dengan nama Pemberdayaan UMKM melalui Digitalisasi dan Strategi Branding.
Program kerja tersebut telah dilaksanakan pada Kamis, 1 Agustus 2024 di Balai Dusun Cikopo. Dikemas dalam bentuk sosialisasi, kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat setempat dalam melakukan digitalisasi serta branding mengenai produk yang mereka miliki. Dengan demikian, cakupan penjualan UMKM tersebut tidak hanya sebatas di dalam Desa Cibinuang.
Melihat banyaknya potensi yang dimiliki baik Kelurahan Citangtu maupun Desa Cibinuang, rasanya sangat disayangkan apabila potensi-potensi tersebut disia-siakan. Tidak hanya potensi dari banyaknya sumber daya alam yang dimiliki, tetapi juga dari sumber daya manusia yang banyak.
Dengan terlaksananya program-program tersebut, harapannya sumber daya alam yang ada tidak terbuang sia-sia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
