Pada tanggal 15 Juli 2024, Kios Nuralif menjadi tempat berlangsungnya pelatihan capacity building. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan ibu PKK Desa Moolo dalam bidang content creation.
Pelatihan ini—yang berlangsung selama satu hari penuh, dihadiri oleh puluhan ibu-ibu PKK yang sangat antusias mempelajari cara-cara efektif untuk menciptakan konten kreatif. Tujuan utama dari kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan engagement produk lokal secara ekonomis melalui penggunaan media sosial dan teknologi digital.
Pelatihan itu merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memberdayakan masyarakat lokal, khususnya ibu-ibu PKK, dalam memanfaatkan teknologi digital guna mempromosikan produk-produk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dari Desa Moolo.
Produk lokal yang menjadi fokus utama adalah Virgin Coconut Oil (VCO), Mielo Mielo Mie Jagung, dan Tortilo Tortila ala Moolo. Dalam era digital seperti sekarang ini, peluang untuk memasarkan produk melalui platform-platform digital semakin terbuka lebar.
Sosialisasi Product Branding untuk Memajukan UMKM di Desa Fajar Baru
Namun, banyak masyarakat, termasuk ibu-ibu PKK, yang belum sepenuhnya memahami cara memanfaatkan peluang ini secara optimal. Oleh karena itu, pelatihan ini menjadi langkah penting untuk mengatasi tantangan tersebut.
Kegiatan dimulai dengan sesi pembukaan yang dipimpin oleh ketua PKK Desa Moolo. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkan media sosial sebagai sarana strategis untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga.
Ia juga mengapresiasi inisiatif pelatihan ini, menyebutnya sebagai langkah konkret dan inovatif untuk memberdayakan ibu-ibu di desa. Ketua PKK juga berharap agar para peserta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam mempromosikan produk-produk lokal seperti VCO, Mielo mie jagung, dan Tortilo tortila.
Materi pelatihan yang diberikan mencakup berbagai aspek dari content creation, mulai dari konsep dasar hingga teknik praktis. Sesi pertama dimulai dengan penjelasan tentang pentingnya membuat konten yang menarik dan relevan dengan audiens.
Dalam sesi ini, para peserta belajar tentang strategi pengembangan konten yang efektif dan bagaimana cara mengidentifikasi audiens target mereka. Selanjutnya, peserta diajarkan cara memanfaatkan fitur-fitur yang ada di aplikasi TikTok untuk membuat video yang menarik dan viral.
TikTok, sebagai salah satu platform media sosial yang sedang populer, dianggap sebagai alat yang sangat efektif untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan meningkatkan visibilitas produk.
Dalam sesi praktik, ibu-ibu PKK diberi kesempatan untuk langsung terlibat dalam pembuatan konten. Mereka membawa produk-produk lokal seperti VCO, Mielo Mie Jagung, dan Tortilo Tortila ala Moolo untuk dipromosikan.
Kesulitan Catat Keuangan? Mahasiswa KKN UNDIP ajarkan SIAPIK: Solusi Mudah Digitalisasi Laporan Keuangan bagi UMKM
Para peserta belajar teknik-teknik dasar pengambilan gambar, termasuk pencahayaan yang tepat dan komposisi visual yang menarik. Selain itu, mereka juga mempelajari teknik editing video menggunakan aplikasi yang telah dipilih sebelumnya.
Dengan bimbingan dan dukungan dari para pelatih, ibu PKK mencoba membuat video promosi yang menampilkan produk-produk lokal mereka dengan cara yang kreatif dan menarik.
Salah satu aspek menarik dari pelatihan ini adalah penggunaan bahan-bahan sederhana yang ada di sekitar untuk pembuatan konten. Misalnya, kertas karton atau manila yang didapat dari Kios Farid digunakan sebagai latar belakang foto produk.
Sementara itu, bahan-bahan seperti VCO, kelapa, dan dadar digunakan untuk menunjukkan keunikan dan kualitas produk lokal Desa Moolo. Hal ini tidak hanya membantu peserta menghemat biaya, tetapi juga mendorong mereka untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada.
Antusiasme para peserta sangat tinggi selama pelatihan. Banyak dari mereka yang sebelumnya belum pernah menggunakan TikTok merasa sangat mendapatkan wawasan baru dan semangat untuk mencoba membuat konten mereka sendiri.
Pelatihan ini juga menjadi ajang yang baik untuk saling bertukar ide dan mempererat kebersamaan di antara ibu-ibu PKK. Para peserta saling berbagi pengalaman dan trik yang mereka ketahui, sehingga memperkaya pengetahuan mereka tentang content creation.
Di akhir pelatihan, hasil karya para peserta dipresentasikan di depan kelompok. Setiap video dan foto yang dibuat dievaluasi, dan penulis memberikan masukan serta tips tambahan untuk meningkatkan kualitas konten.
Mahasiswa KKN Undip Luncurkan Program Digital Marketing untuk Mendorong Pengembangan UMKM Desa Kemusu
Para peserta juga didorong untuk berkomitmen membuat dan mem-posting konten secara rutin untuk mempromosikan produk-produk lokal Desa Moolo di media sosial. Komitmen ini penting agar konten yang dibuat dapat terus berkembang dan menjangkau lebih banyak audiens.
Sebagai penutup acara, kami menyerukan kepada seluruh warga Desa Moolo dan masyarakat luas untuk mendukung ibu-ibu PKK dengan mengikuti akun TikTok mereka.
Dengan dukungan dari seluruh pihak, diharapkan produk-produk lokal Desa Moolo seperti VCO, Mielo Mie Jagung, dan Tortilo Tortila dapat dikenal lebih luas dan memberikan dampak positif bagi perekonomian desa.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News