Menyadari tujuh belas pilar penting dalam Sustainable Development Goals (SDGs) atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), AIESEC in President University memiliki inisiatif yang fokus pada tujuan ke-14 TPB mengenai ekosistem laut yang harus dibenahi.
Life below water menjadi hal yang krusial untuk dibahas dan diimplementasikan dalam kehidupan manusia secara terus menerus ke depannya. Pasalnya, banyak peran-peran penting yang dimiliki laut untuk keberlangsungan banyak makhluk hidup di bumi, seperti ekosistemnya yang menentukan nasib para nelayan, keindahannya yang menyongsong pariwisata lokal, hingga kemampuannya untuk menyerap karbondioksida dan mengatur iklim global.
Dengan banyaknya hal-hal krusial yang harus diperhatikan dari laut, Local Project AIESEC in President University menyelenggarakan Procean 1.0 sebagai aksi nyata untuk berkontribusi dalam protect the ocean.
Dilaksanakan dengan efektif selama 20 hari secara hybrid, sesi daring yang dilaksanakan kerap diisi oleh workshop dengan topik terkait kelautan atau bahkan tentang pengelolaan sampah, seperti sesi bersama Fei Febri contohnya.
AIESEC Future Leaders Summer Peak 2024 Induction Program Resmi Dilaksanakan
Fei Febri merupakan seorang aktivis yang terjun langsung untuk menyuarakan waste innovation, CEO dari Bank Sampah Bersinar ini mengisi sesi workshop dengan topik reduce and recycle dengan fokus membicarakan mengenai sampah-sampah yang ada di laut.
Beliau menyampaikan bahwa sampah yang mencemari laut terkadang lebih sulit untuk diolah kembali. Sebab, kondisinya yang jauh lebih parah akibat sudah terombang-ambing bertahun-tahun, apalagi sampah plastik. Beliau juga membagikan pengalamannya bagaimana agar membersihkan sampah di laut menjadi lebih efisien dan tidak banyak memakan waktu.
Selain sesi workshop yang berfokus terhadap kelautan, ada pun sesi seminar yang membahas mengenai pentingnya penggunaan sunscreen ketika terpapar langsung dengan sinar matahari. Sesi ini diadakan secara luring dan diisi oleh pembicara langsung dari Wardah, Dewi Rukmana.
Sesi ini bertujuan sebagai tindakan preventif sebelum nantinya para delegates akan terjun langsung ke lapangan untuk beach clean up day dan terpapar oleh sinar matahari. Selain itu, ada sesi lainnya, seperti school visit, beach clean up day, dan final presentation sekaligus farewell party yang dilaksanakan secara luring di antara sesi-sesi daring lainnya.
School visit juga menjadi agenda yang menarik, pasalnya, para delegates diberikan kesempatan langsung untuk membagikan ilmu-ilmu dan pengetahuan mereka yang sudah didapatkan selama sesi Procean 1.0 ini berlangsung kepada anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar.
AIESEC in Unila Gelar Impact Circle 9.0, Edukasi SDGs 11 untuk Pemuda
Dengan memberikan pendidikan lingkungan sejak dini, diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai penting yang akan membantu membentuk generasi yang lebih sadar, bertanggung jawab, dan proaktif dalam menjaga laut-laut dan kemaritiman yang ada di Indonesia ini.
Pada sesi terakhir di final presentation, para delegates diminta untuk mempresentasikan karyanya, karena selama rangkaian Procean 1.0 ini berlangsung, para delegates diminta untuk mempersiapkan karya dengan konsep recycle dan dapat digunakan pada saat beach clean up day.
Salah satu inovasi karya delegates yang sangat berguna adalah tempat sampah dengan ukuran cukup besar yang dibuat dengan botol plastik air kemasan bekas dan langsung ditempatkan di Pantai Tanjung Pakis pada saat beach clean up day. Diharapkan dengan adanya inisiasi seperti Procean 1.0 ini, lebih banyak yang sadar mengenai pentingnya poin-poin dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Tak hanya itu, harapannya semoga dapat memberikan AIESEC values selama acara berlangsung, seperti kejujuran, transparansi, kepemimpinan, menghargai perbedaan, dan juga diharapkan semua delegates dapat enjoying the participation. Ini artinya, para delegates dapat menikmati setiap pengalaman dan selalu berusaha menciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk terus berkomitmen dalam tindakan positif yang berkelanjutan. (ALS)
Impact Circle oleh AIESEC in UGM dan Wardah, Menemukan Keunikan Diri di Masa Keberlanjutan
Ditulis oleh:
Alif Syams (Staff of Public Relations AIESEC in PU)
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News