polusi cahaya ancaman bagi bosscha - News | Good News From Indonesia 2024

Polusi Cahaya, Ancaman bagi Bosscha

Polusi Cahaya, Ancaman bagi Bosscha
images info

Kawan GNFI yang pernah menonton film Petualngan Sherina pasti tahu Observatorium Bosscha yang menjadi tempat syuting untuk salah satu adegan ikonik dalam film tersebut. Sayangnya, ada kabar buruk yang datang dari observatorium yang usianya sudah lebih dari seabad ini.

Dalam unggahan di Instagram tanggal 14 Juli 2024, Bosscha mengatakan bahwa pengamatan astronomi mereka semalam sebelumnya lumpuh akibat lampu sorot dari sebuah pusat hiburan masyarakat di kawasan Lembang. Alhasil, data pengamatan yang mereka peroleh pada malam itu tak bisa digunakan. Kejadian ini menunjukkan ancaman yang dihadapi Bosscha selama bertahun-tahun, polusi cahaya.

Apa Itu Polusi Cahaya?

Polusi cahaya merupakan keberadaan cahaya buatan yang berlebih di suatu lingkungan. Dikutip dari laman James Madison University, penyebab utama polusi ini adalah tata cahaya yang buruk sehingga cahaya menyinari bagian yang tak perlu diterangi, yaitu langit.

Fenomena Astronomi 2024, Supermoon akan Terjadi 3 Kali

Menurut Britannica, cahaya buatan yang mengarah ke langit dihamburkan dan dipantulkan oleh partikel-partikel di atmosfer lalu dibalikkan ke bumi. Hal ini menyebabkan fenomena skyglow, yaitu salah satu bentuk polusi cahaya yang membuat benda-benda langit tak tampak oleh para pengamat di bumi.

Dikutip dari buku Jendela Bandung karya Her Suganda, polusi cahaya mulai dialami Bosscha pada tahun 1990-an. Perkembangan Kota Bandung dan Lembang membuat banyak lahan terbuka berubah menjadi hotel, restoran, dan tempat wisata. Bangunan-bangunan ini menyumbang polusi cahaya yang membuat langit malam Bosscha tidak lagi ideal untuk pengamatan astronomi.

Tak Hanya Mengancam Bosscha

Polusi cahaya tidak hanya menjadi ancaman bagi Bosscha. Observatorium-observatorium di seluruh dunia pun menghadapi ancaman serupa.

Dikutip dari laman Space, sekelompok ilmuwan dari Italia, Cile, dan Spanyol membandingkan polusi cahaya di sekitar 50 observatorium di seluruh dunia baik yang besar maupun yang amatir. Dalam penelitian yang terbit di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society pada Desember 2022 ini, mereka membuat sebuah model yang dapat menggambarkan dampak cahaya buatan terhadap langit malam.

Dari penelitian mereka, langit malam di observatorium-observatorium besar diketahui telah terkena polusi cahaya. Sekitar dua pertiga observatorium besar yang diteliti melewati ambang batas kecerahan buatan 10% yang ditetapkan International Astronomical Union pada tahun 1970-an.

Sementara itu, hanya ada 7 dari 28 observatorium besar dalam penelitian yang dianggap tidak terkontaminasi karena memiliki kecerahan zenit di bawah ambang batas kecerahan langit alami sebesar 1%.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa polusi cahaya menjadi masalah serius yang harus segera dipecahkan guna melindungi masa depan observatorium di seluruh dunia.

Observatorium Bosscha, Tempatnya Ilmu Astronomi Indonesia Dikembangkan sejak Seabad Lampau

Keistimewaan dan Nasib Bosscha

Sebagai observatorium tertua di Indonesia dan Asia Tenggara, Bosscha telah berkontribusi dalam mengembangkan ilmu astronomi. Selain itu, Bosscha juga memiliki keistimewaan yang membuatnya harus terus dipertahankan.

Buku Jendela Bandung menyebutkan keistimewaan Bosscha adalah lokasinya yang strategis. Letaknya yang berada dekat dengan garis khatulistiwa membuat Bosscha dapat mengamati sebagian besar langit utara dan selatan. Bosscha juga menjadi bagian penting dari jaringan observatorium dunia karena berada di antara observatorium besar di Australia dan Afrika Selatan.

Mengingat keistimewaan dan peran yang dimilikinya, sudah seharusnya operasional Bosscha terus dipertahankan. Sayangnya, upaya ini sulit untuk dilakukan karena polusi cahaya yang semakin parah.

Jika situasi ini terus berlanjut, seperti yang dikutip dari CNA, bukan tidak mungkin Bosscha akan bernasib seperti observatorium di Tokyo dan Paris yang dimuseumkan.

Upaya Pencegahan

Sebenarnya, sudah ada upaya dari pemerintah untuk mencegah kelumpuhan operasional Bosscha. Upaya ini diwujudkan melalui terbitnya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 2 Tahun 2016 dan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 45 Tahun 2018.

Namun, seperti dikutip dari CNN, peraturan ini dinilai masih belum efektif untuk mengurangi polusi cahaya. Peraturan pemerintah hanya menetapkan radius 2,5 km dari observatorium sebagai zona yang dibatasi, sementara hasil penelitian menunjukkan polusi cahaya sedang dan tinggi berasal dari Kota Bandung yang berjarak 15 km dari Bosscha.

Ada Fakta Menarik di Balik Jurusan Ilmu Astronomi

Di samping itu, pihak Bosscha juga melakukan upaya dalam menghadapi polusi cahaya dengan cara edukasi tentang polusi cahaya kepada masyarakat. Selain itu, Bosscha juga pernah membagikan tudung lampu kepada masyarakat sekitar kawasan Bosscha pada tahun 2014. Namun, keterbatasan sumber daya menghambat program ini.

Saran Bosscha untuk Langit Malam Gelap

Kawan GNFI dapat ikut mengurangi polusi cahaya dengan mengikuti saran-saran dari Bosscha sebagai berikut:

  • Menggunakan dan mengarahkan penerangan hanya pada tempat yang dibutuhkan
  • Menggunakan tudung lampu
  • Menggunakan tingkat penerangan secukupnya
  • Mengontrol penerangan hanya pada waktu-waktu yang diperlukan
  • Menggunakan lampu dengan warna-warna hangat seperti kuning

Sumber:

  • https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20240722203045-199-1124261/cara-bosscha-tangkal-polusi-cahaya-akui-tak-bisa-sendirian
  • https://www.channelnewsasia.com/indonesia/redupnya-pesona-observatorium-tertua-di-indonesia-karena-polusi-cahaya-pariwisata-3522771
  • https://academic.oup.com/mnras/article/519/1/26/6936422?login=false
  • https://www.space.com/major-observatories-suffering-light-pollution
  • https://www.britannica.com/science/light-pollution
  • https://www.jmu.edu/planetarium/light-pollution.shtml

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MI
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.