tradisi barikan kubro harmoni budaya dari alam karimunjawa - News | Good News From Indonesia 2024

Terjadi Setahun Sekali, Kemeriahan Barikan Kubro Mendobrak Wisata Budaya Karimunjawa

Terjadi Setahun Sekali, Kemeriahan Barikan Kubro Mendobrak Wisata Budaya Karimunjawa
images info

Barikan Kubro merupakan acara tradisi di Karimunjawa yang dilaksanakan rutin setiap setahun sekali yang dimulai dari tahun 2015. Istilah “Barikan Kubro” berasal dari bahasa Jawa, untuk arti dari “Barikan” yaitu “merayakan” atau “mengadakan Acara”. Sementara, untuk “Kubro” memiliki arti “besar” atau “besar sekali”.

Maka dari itu, acara Barikan Kubro di Karimunjawa menjadi rangkaian acara besar yang diharapkan mampu menjadi sebuah kegiatan yang menyatukan masyarakat Karimunjawa, menampilkan keberagaman budaya lokal, dan menjadi salah satu daya tarik wisatawan.

Acara besar di Karimunjawa ini dilaksanakan selama 3 hari dan 3 malam yang terletak di alun-alun desa dan dihadiri oleh masyarakat umum, turis, petinggi desa, dan juga oleh Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata.

Dengan demikian, Barikan Kubro merupakan agenda penting tahunan yang dilakukan di Karimunjawa dan dapat memberikan banyak manfaat dari segi sosial, ekonomi, dan pariwisatanya.

Sejarah Barikan Kubro di Karimunjawa

Barikan Kubro merupakan salah satu tradisi khas masyarakat Karimunjawa yang memiliki akar budaya yang kuat. Tradisi ini dipercaya telah ada sejak zaman para Wali, meskipun tidak ada catatan pasti mengenai kapan tradisi ini pertama kali dilaksanakan. Barikan Kubro adalah bentuk evolusi dari tradisi Barikan yang diadakan setiap 35 hari sekali atau setiap Jumat Wage.

Kebiasaan tersebut bertujuan untuk menolak bala dan menjauhkan marabahaya dari desa. Pada tahun 2014, konsep Barikan Kubro dikembangkan untuk melestarikan tradisi yang hampir punah ini, dan pertama kali diadakan pada tahun 2015. Dengan konsep lebih besar dan melibatkan seluruh masyarakat Karimunjawa, tradisi ini menjadi simbol persatuan dan kekuatan budaya masyarakat setempat.

Haul Akbar Sunan Nyamplungan, Perjalanan Spiritual hingga Daya Tarik Wisata di Karimunjawa

Kegiatan Barikan Kubro 2024 di Karimunjawa

Kegiatan Barikan Kubro 2024
info gambar

Sejak tahun 2024, Barikan Kubro di Karimunjawa diselenggarakan dengan meriah. Acara itu berlangsung pada Jumat Wage di bulan Suro, yang menurut kalender Jawa dianggap sebagai bulan sakral. Persiapan kegiatan ini memakan waktu satu tahun penuh, melibatkan seluruh elemen masyarakat dari berbagai desa di kepulauan Karimunjawa.

Pada hari pertama, setiap RT membawa buceng, yakni nasi berbentuk kerucut yang dilapisi pati kanji dan dihiasi kacang hijau serta garam krosok yang melambangkan semangat gotong royong. Kegiatan ini diadakan di perempatan puskesmas lama dan dihadiri oleh masyarakat yang mengenakan pakaian tradisional.

Setelah doa bersama dipimpin oleh Modin, buceng utama ditempatkan di tengah perempatan. Kemudian masing-masing RT mengarak nasi tumpengnya dari perempatan puskesmas lama hingga ke alun-alun, sementara tumpeng besar diarak ke pelabuhan untuk dilarung sebagai bentuk sedekah laut.

Selesai pelarungan, semua peserta menyaksikan tari minagara di alun-alun dan mulai menikmati hasil tumpeng-tumpeng tersebut setelah tarian selesai. Kemudian hari pertama ini ditutup oleh pentas seni anak-anak sekolah di Karimunjawa.

Sedekah Laut di Desa Kemujan, Karimunjawa, Tradisi Penuh Makna dan Kebersamaan

Tradisi Barikan Kubro pada hari kedua diawali dengan Aksi Karimunjawa Lestari yang diisi dengan kegiatan senam pagi dan kerja bakti warga masyarakat Desa Karimunjawa. Kemudian, acara dilanjutkan dengan gelar tari kolosal minagara yang dilakukan oleh 200 perempuan terdiri dari seluruh elemen masyarakat Karimunjawa dari usia sekolah dasar sampai usia sekolah menengah.

Dengan menampilkan tarian kolosal, acara ini tidak hanya menunjukkan kekayaan budaya lokal tetapi juga memperkuat semangat gotong royong dan kebersamaan di antara masyarakat. Tidak sampai disitu, Tradisi Barikan Kubro pada malam hari kedua juga ditutup dengan kegiatan pentas seni budaya yang dilakukan oleh sanggar-sanggar tari yang ada di Karimunjawa seperti Sanggar Jaladri, Sanggar Carica, Sanggar Danangdjoyo, Sanggar Sipakaingek, dan Sanggar Pamojan.

Pada hari ketiga, Tradisi Barikan Kubro dimulai dengan kegiatan lomba melukis dengan tema “Cinta Alam” sebagai cerminan dari Karimunjawa dengan keindahan alamnya. Lomba melukis tersebut diakhiri dengan Fun Games dari panitia acara dan disusul dengan pengumuman pemenang dan pembagian hadiah.

Selanjutnya, acara dilanjutkan pada malam hari yang merupakan acara bersama Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Tengah (Disporapar Jateng). Momen ini dimeriahkan oleh Pameran UMKM Karimunjawa dan pentas seni dari berbagai sanggar tari di Jepara, Blora, Pati, Kudus, dan Semarang sebagai penutup acaranya.

Nilai-Nilai Kebudayaan Barikan Kubro

Barikan Kubro tidak hanya menjadi acara ritual keagamaan dan adat, tetapi juga sarat dengan nilai-nilai kebudayaan yang penting bagi masyarakat Karimunjawa. Nilai utama yang terkandung dalam tradisi ini adalah semangat gotong royong dan kebersamaan. Setiap anggota masyarakat berpartisipasi dalam persiapan dan pelaksanaan acara, menunjukkan bahwa kerjasama dan solidaritas adalah kunci dalam menjaga harmoni sosial.

Selain itu, tradisi ini juga menekankan pentingnya menjaga warisan budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi. Dengan melestarikan tradisi Barikan Kubro, masyarakat Karimunjawa tidak hanya merayakan identitas budaya mereka, tetapi juga memastikan bahwa nilai-nilai luhur ini tetap hidup dan relevan dalam kehidupan modern.

Menikmati Indahnya Pulau Menjangan Kecil Karimunjawa yang Punya Tempat Penangkaran Hiu

Barikan Kubro menjadi salah satu wujud nyata dari upaya masyarakat Karimunjawa untuk merawat dan menjaga warisan leluhur mereka. Melalui tradisi ini, mereka terus mengajarkan kepada generasi muda tentang pentingnya menghormati dan melestarikan budaya lokal, serta memperkuat ikatan sosial dalam komunitas mereka.

Bagaimana Cara Agar Bisa Berpartisipasi di Barikan Kubro?

Untuk mengikuti kegiatan Barikan Kubro, tidak banyak persyaratan atau pun biaya lebih yang dikeluarkan, karena untuk dapat menghadiri Barikan Kubro kita hanya perlu datang ke Karimunjawa tepat di tanggal mendekati pelaksanaan acara, lalu mengikuti kegiatan di alun-alun desa berdasarkan tanggal pelaksanaan tanpa dipungut biaya lebih.

Cara mengetahui kapan tradisi Barikan Kubro dilaksanakan sesuai dengan kalender Jawa tepatnya saat Jumat Wage di bulan Suro. Selain itu, untuk memeriahkan acara pakaian yang bisa anda pakai untuk acara ini yaitu baju batik atau kebaya untuk perempuan sehingga bisa seragam dengan masyarakat Karimunjawa saat pelaksanaan tradisi.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KU
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.