sopo guru tatea bulan menyelami sejarah dan kebudayaan asal mula peradaban batak - News | Good News From Indonesia 2024

Sopo Guru Tatea Bulan, Menyelami Sejarah dan Kebudayaan Asal Mula Peradaban Batak

Sopo Guru Tatea Bulan, Menyelami Sejarah dan Kebudayaan Asal Mula Peradaban Batak
images info

Sopo Guru Tatea Bulan adalah situs kebudayaan yang menurut masyarakat setempat dibangun oleh Guru Tatea Bulan sendiri, namun baru diresmikan pada tahun 1995. Situs ini tidak hanya memiliki makna kebudayaan dan sejarah yang kaya, tetapi juga menawarkan pemandangan indah dari Sagala Valley yang terletak di depannya.

Terletak di Desa Sari Marrihit, Sopo Guru Tatea Bulan menyajikan cerita terkait Guru Tatea Bulan melalui berbagai patung yang di sana. Kata “Sopo” dalam bahasa Batak berarti rumah atau tempat tinggal, sehingga “Sopo Guru Tatea Bulan” dapat diartikan sebagai tempat tinggal dari Guru Tatea Bulan.

Sejarah dan Legenda

Menurut kisah, Guru Tatea Bulan merupakan keturunan pertama dari Si Raja Batak. Ia memiliki lima keturunan laki-laki, yang menjadi nenek moyang dari Suku Batak saat ini. Yang paling terkenal dari keturunannya adalah Raja Uti, keturunan yang paling sakti dan dipercayai masih hidup hingga sekarang, serta Saribu Raja yang terkenal akan hubungannya dengan Si Boru Pareme.

Legenda Asal Usul Orang Nias yang Diyakini Berasal dari Kayangan

Situs ini memiliki berbagai patung, termasuk patung Si Raja Batak dan keturunannya, serta patung-patung lain seperti petani, pengawal raja, dan binatang. Hampir semua patung menghadap ke arah depan tempat tersebut (arah pengunjung). Namun, dapat dimaknaki beberapa patung tersebut menghadap ke Si Raja Batak dan istrinya.

Meskipun tidak ada tulisan atau monumen yang menyajikan informasi secara langsung, patung-patung ini mengandung makna filosofis yang mendalam.

Di depan patung-patung tersebut, pengunjung dapat memberikan persembahan berupa daun sirih atau telur ayam, biasanya dilakukan untuk mengabulkan permintaan, terutama ke patung Raja Uti. Patung binatang yang ditampillkan menunjukkan berbagai binatang yang dilatih dan biasanya ditunggangi Raja Batak, seperti naga, singa, kuda, gajah, dan harimau.

Uniknya, binatang-binatang lain dicat berwarna putih, sedangkan naga dicat dengan warna bendera Batak: merah, putih, dan hitam.

Lokasi dan Akses

Lokasi Sopo Guru Tatea Bulan berdekatan dengan Batu Hobon, hanya berjarak sekitar 500 meter, sehingga keduanya dapat dikunjungi dalam satu hari. Untuk masuk ke kawasan ini, pengunjung perlu membayar Rp5000,00 per orang.

Sebelum menaiki tangga menuju situs, pengunjung diharapkan memakai celana panjang dan melepaskan alas kaki karena tempat ini dianggap sakral. Masyarakat lokal percaya bahwa arwah nenek moyang masih menetap dalam patung-patung yang ada di sana.

Legenda Putri Hijau di Desa Seberaya, Kabupaten Karo, Dipercaya Sebagai Sosok Pelindung

Pelestarian dan Pengelolaan

Banyak orang yang berkunjung untuk mempelajari kebudayaan Batak, terutama dari kalangan Suku Batak yang ingin mengetahui asal-usul nenek moyangnya. Pemerintah juga melakukan berbagai restorasi bangunan sebagai upaya untuk melestarikan tempat bersejarah ini.

Namun, sayangnya, pembayaran tiket masuk tampak masih belum resmi dan tidak disertai karcis dan nota/tanda terima, mengakibatkan wisatawan skeptis apakah pembayaran wajib dilakukan atau tidak. Hal ini memerlukan penanganan lebih lanjut dari pemerintah setempat.

Kemudian, terdapat seorang pemandu yang menguasai sejarah dan budaya seputar Sopo Guru Tatea Bulan. Akan tetapi, setelah mendengar penjelasannya, Kawan GNFI mungkin akan merasa ketidakpercayaan karena penjelasan menyangkut hal-hal yang tidak berkaitan.

Pemerintah kabupaten telah memastikan bahwa pemandu wisata tersebut tidak terakreditasi dan sudah dikenal memberikan informasi yang kurang benar. Hal ini juga memerlukan tindak lanjut dari pemerintah untuk mencegah wisatawan mendapatkan informasi yang salah.

Legenda Asal Usul Nama Kota Langsa yang Memiliki Beberapa Versi Berbeda

Selain itu, beberapa fasilitas pendukung di sekitar situs masih perlu ditingkatkan untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Misalnya, penyediaan papan informasi yang lebih detail mengenai sejarah dan filosofi patung-patung, serta petunjuk arah yang jelas di kawasan tersebut.

Referensi:

  • https://www.kompasiana.com/samuelhutagalung5070/6651962834777c52397fa4f2/menelusuri-jejak-sopo-guru-tatea-bulan-ikon-sejarah-dan-budaya-batak
  • https://tapanuli.id/2022/01/wisata-sejarah-sopo-guru-tatea-bulan/
  • https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Sopo_Guru_Tatea_Bulan
  • https://sumut.antaranews.com/berita/128537/sopo-guru-tatea-bulan

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KU
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.