Halo, Kawan GNFI! Terumbu karang menjadi salah satu destinasi wisata menarik yang berada di Pulau Harapan. Selain itu, terumbu karang merupakan habitat bagi ribuan spesies laut serta memiliki peran untuk melindungi garis pantai dari abrasi dan gelombang besar.
Akan tetapi, ekosistem laut satu ini sedang menghadapi ancaman serius akibat perubahan iklim, polusi, dan adanya eksploitasi berlebihan yang dilakukan oleh manusia. Sementara itu, pemerintah sudah mengeluarkan Peraturan Pemerintah sebagai turunan dari Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007.
Isi dari Peraturan Pemerintah ini terkait tata cara pengelolaan wilayah pesisir, termasuk izin pemanfaatan, sanksi pelanggaran, dan lain-lain.
Di Pulau Harapan, terumbu karang juga dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Warga menggunakan terumbu karang sebagai bahan bangunan, seperti pondasi dan bahan campuran beton. Pengambilan karang sebagai material bangunan menjadi ancaman yang serius bagi kelestarian terumbu karang.
7 Negara dengan Terumbu Karang Terluas di Dunia, Indonesia Masuk Daftar
Hal tersebut menjadi suatu hal yang lumrah karena terbatasnya bahan bangunan. Akan tetapi, saat ini penggunaan terumbu karang sebagai bahan bangunan sudah berkurang. Meskipun demikian, pemulihan terumbu karang di pesisir Harapan tetap memerlukan campur tangan manusia karena proses pertumbuhan terumbu karang tidak bisa terjadi secara alami.
Kemudian, penggunaan jangkar kapal juga berdampak pada degradasi terumbu karang. Jangkar-jangkar kapal ini, pada umumnya, disangkutkan di dasar laut yang mana merupakan tempat terumbu karang berada sehingga hal tersebut dapat merusak struktur terumbu karang, mengganggu keseimbangan dari ekosistem laut secara keseluruhan, dan memperparah perubahan iklim karena mengganggu keseimbangan siklus karbon.
Untuk itu, upaya yang dapat dilakukan ialah transplantasi terumbu karang sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya bahwa proses pemulihan terumbu karang tidak bisa terjadi secara alami.
Transplantasi terumbu karang memiliki berbagai manfaat. Pertama, dilakukannya transplantasi tentu saja memulihkan ekosistem laut dengan mengembalikan fungsi ekologis terumbu karang sebagai habitat, pelindung pantai, dan sumber makanan.
Lindungi Laut, Pemerintah Akan Rehabilitasi Terumbu Karang di Kepri-Maluku
Kedua, mitigasi perubahan iklim, yaitu meningkatkan kemampuan terumbu karang dalam menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen sehingga mengurangi dampak pemanasan global.
Ketiga, transplantasi terumbu karang dapat meningkatkan ekonomi dengan menarik minat wisatawan karena memulihkan keindahan terumbu karang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal.
Transplantasi terumbu karang dilakukan pada tanggal 20 Juli 2024. Sebanyak 18 bibit transplantasi diadopsi dari hasil transplantasi sebelumnya, bukan dari terumbu karang yang alamiah ada di laut. Media transplantasi yang digunakan adalah media spider yang terbuat dari besi dan dibentuk seperti jaring laba-laba.
Bibit transplantasi diikat menggunakan cable ties sehingga bibit menempel pada media. Jenis bibit yang diadopsi adalah Pocillopora, Stylophora, dan Coral Branching.
Dari transplantasi yang dilakukan, ekosistem akan mengalami perubahan secara bertahap menuju kondisi yang lebih stabil. Transplantasi karang dapat mempercepat proses suksesi ini dengan menyediakan substrat yang cocok bagi pertumbuhan karang baru.
Fragmen karang yang ditransplantasikan akan tumbuh dan membentuk koloni baru, sehingga menciptakan habitat bagi organisme laut lainnya dan meningkatkan keanekaragaman hayati.
Berkaca dari permasalahan yang ada terkait alih fungsi terumbu karang sebagai bahan bangunan dan banyaknya aktivitas kapal, transplantasi terumbu karang menjadi salah satu hal yang setidaknya bisa dilakukan untuk menyelamatkan ekosistem laut. Selain itu, dilakukannya transplantasi terumbu karang diharapkan dapat membantu meningkatkan sektor pariwisata bawah laut.
Pulang untuk Perubahan: Kisah David Hidayat dalam Konservasi Terumbu Karang dan Ekonomi
Oleh karena itu, kami sebagai mahasiswa KKN-PPM UGM ingin memberikan contoh bagi masyarakat sekaligus menyuarakan isu pelestarian terumbu karang di Kepulauan Seribu, terutama di Pulau Harapan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
