non traditional security kejahatan digital oleh hacker bjorka tahun 2022 - News | Good News From Indonesia 2024

Non-traditional Security, Keamanan Digital dari Hacker

Non-traditional Security, Keamanan Digital dari Hacker
images info

Di Indonesia, penggunaan teknologi digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Namun, kemajuan teknologi ini juga membawa risiko, salah satunya adalah pencurian data oleh peretas. Salah satu kasus menonjol terjadi pada tahun 2022 ketika seorang hacker bernama Bjorka mencuri dan menyebarkan data pribadi warga Indonesia, menunjukkan betapa pentingnya keamanan digital atau keamanan non-tradisional.

Keamanan digital meliputi perlindungan data pribadi, keamanan siber, dan privasi online. Insiden ini menyoroti tantangan serius yang dihadapi pemerintah Indonesia dalam menjaga keamanan nasionalnya.

Nama Bjorka menjadi sorotan publik pada tahun 2022. Ia adalah anggota Breached Forum, sebuah komunitas yang menjual data yang bocor. Bergabung sejak 9 Agustus 2022, Bjorka mengklaim telah mengunggah miliaran data pribadi yang diperolehnya dari berbagai platform autentik, termasuk Komisi Pemilihan Umum (KPU), data kartu SIM, dan operator internet Indihome (Kurniawan & Syah, 2022; Indah dkk., 2023).

Awas Bahaya Hacker, Amankan Handphone dengan 5 Cara Ini!

Aktivitas Bjorka menyebabkan kebocoran data yang signifikan, membuat pengguna internet di Indonesia marah dan kecewa. Pejabat publik dan institusi pemerintah merasa cemas akibat ancaman ini, sementara masyarakat khawatir tentang keamanan data pribadi mereka (Kurniawan & Syah, 2022). Insiden ini menunjukkan bahwa keamanan siber di Indonesia belum siap menghadapi ancaman seperti ini (Indah dkk., 2023).

Artikel ini akan mengulas bagaimana pencurian data oleh Bjorka dikategorikan sebagai kejahatan digital dan ancaman serius bagi pemerintahan dan masyarakat Indonesia.

Keamanan Digital (Non-Traditional Security)

Keamanan digital merujuk pada perlindungan infrastruktur komputer dan informasi dari ancaman seperti serangan siber, pencurian data, dan gangguan layanan. Konsep ini terkait erat dengan keamanan non-tradisional yang digagas oleh Barry Buzan, yang memperluas ancaman dari militer ke isu-isu lingkungan, ekonomi, politik, dan sosial.

Buzan menyatakan bahwa keamanan adalah politik khusus yang didefinisikan oleh ancaman eksistensial dan panggilan untuk tindakan darurat di berbagai sektor. Keamanan digital menjadi bagian dari pendekatan multisektoral ini karena ancamannya dapat memiliki dampak signifikan pada masyarakat dan negara (Jovenir, t.t.).

Hacker dan Motivasi Mereka

Dalam literatur, terdapat empat alasan utama mengapa peretas melakukan aksinya:
1. Thrill Seekers: Individu yang mencari sensasi dan kepuasan pribadi melalui aktivitas peretasan.
2. Organized Crime: Organisasi kejahatan terstruktur yang sering kali melibatkan peretas profesional.
3. Terrorist Groups: Kelompok teroris yang menargetkan infrastruktur kritis untuk mencapai tujuan mereka.
4. Nation-States: Negara yang menggunakan peretasan untuk tujuan intelijen, mempertahankan dan memperluas jaringan informasi (Kurniawan & Syah, 2022).

Bjorka mengaku berasal dari Polandia dan tinggal di Warsawa. Ia memiliki seorang teman dari Indonesia yang hidup dalam pengasingan di Polandia sejak Peristiwa G30S PKI pada tahun 1965 (Kurniawan & Syah, 2022). Meskipun beberapa akun Bjorka telah ditangguhkan, ia terus muncul kembali di platform lain.

Cara Menjaga Akun Instagram dari Ancaman Hacker

Kronologi Kasus Bjorka

Pada 20 Agustus 2022, Bjorka membocorkan 26 juta riwayat penelusuran pelanggan IndiHome, termasuk informasi sensitif seperti kata kunci, email, nama, jenis kelamin, dan Nomor Induk Kependudukan (NIK) (Indah dkk., 2023; Hardiansyah, 2022). Pada 31 Agustus 2022, 1,3 miliar data nomor HP dan NIK bocor dan dijual di forum online Breached Forums seharga US$3.500 atau sekitar Rp745,6 juta (Hardiansyah & Pratomo, 2022).

Pada 6 September 2022, Bjorka membocorkan 105 juta informasi warga Indonesia terkait pemilihan umum dari KPU, yang mencakup nama lengkap, usia, Kartu Keluarga, NIK, dan tanggal lahir. Data ini diunggah di forum Breached Forums dengan judul "Indonesia Citizenship Database From KPU 105M" (Indah dkk., 2023).

Dampak Pencurian Data

Menurut Pratama Persadha, Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, kebocoran data pribadi sering terjadi karena kurangnya kesadaran keamanan dan lemahnya sistem keamanan. Kebocoran data memungkinkan data digunakan untuk aktivitas ilegal seperti spam iklan, perjudian online, pinjaman ilegal, penipuan, dan penyamaran (Setyowati, 2022).

Solusi

Pratama Persadha memberikan solusi untuk menyelesaikan kasus ini dan mitigasi kedepannya, Pratama mengatakan bahwa pemerintah perlu membentuk tim investigasi untuk mengecek sistem keamanan di semua instansi pemerintah. Standar keamanan informasi harus diterapkan oleh seluruh stakeholder yang berhubungan dengan siber dan menyimpan data masyarakat.

RUU Perlindungan Data Pribadi harus segera diundangkan untuk memaksa penyelenggara sistem elektronik memperkuat sistem keamanan mereka. Edukasi dan literasi digital kepada masyarakat juga sangat penting (METRO TV, 2022).

Pemuda Kelahiran Bandar Lampung ini Diakui sebagai Hacker Kelas Dunia

Dengan demikian dalam hal ini, kasus Bjorka telah menunjukkan bahwa keamanan digital adalah bagian penting dari keamanan nasional. Ancaman siber dapat mempengaruhi stabilitas politik, ekonomi, dan sosial negara.

Oleh karena itu, meningkatkan keamanan siber adalah langkah krusial yang harus diambil oleh pemerintah Indonesia untuk melindungi data pribadi warga dan menjaga keamanan nasional dari ancaman non-tradisional yang meningkat.

Daftar Pustaka

  • Hardiansyah, Z. (2022a, Agustus 22). Fakta Kebocoran Data Pelanggan Indihome, sedang Diinvestigasi hingga Kominfo Panggil Manajemen Telkom. KOMPAS.com. https://tekno.kompas.com/read/2022/08/22/12150017/fakta-kebocoran-data-pelanggan-indihome-sedang-diinvestigasi-hingga-kominfo
  • Hardiansyah, Z. (2022b, September 7). 105 Juta Data KPU Diduga Bocor dan Dijual Online, Pengamat Sebut Datanya Valid. KOMPAS.com. https://tekno.kompas.com/read/2022/09/07/10150097/105-juta-data-kpu-diduga-bocor-dan-dijual-online-pengamat-sebut-datanya-valid#google_vignette
  • Hardiansyah, Z., & Pratomo, Y. (2022, September 1). Kebocoran Data Nomor HP dan NIK Diduga dari Registrasi Kartu SIM Prabayar. KOMPAS.com. https://tekno.kompas.com/read/2022/09/01/17150077/kebocoran-data-nomor-hp-dan-nik-diduga-dari-registrasi-kartu-sim-prabayar
  • Indah, F., Sidabutar, A. Q., & Nasution, N. A. (2023). Peran Cyber Security Terhadap Keamanan Data Penduduk Negara Indonesia (Studi Kasus: Hacker Bjorka). Jurnal Bidang Penelitian Informatika, 1(1), Article 1.
  • Jovenir, C. (t.t.). Non-Traditional Security. Diambil 16 Juni 2024, dari https://www.academia.edu/13397093/Non_Traditional_Security
  • Kurniawan, D., & Syah, A. M. (2022, Oktober). The Impact of Bjorka Hacker on the Psychology of the Indonesian Society and Government in a Psychological Perspective. researchgate. https://www.researchgate.net/publication/365658493_The_Impact_of_Bjorka_Hacker_on_the_Psychology_of_the_Indonesian_Society_and_Government_in_a_Psychological_Perspective
  • METRO TV (Direktur). (2022, September 11). Harus Ada Perbaikan Tata Kelola Data Pribadi. https://www.youtube.com/watch?v=HJyJZC1L5WI
  • Setyowati, D. (2022, September 8). Hacker Bjorka Curi Data Warga Indonesia, Berikut Daftar Bahayanya—Teknologi Katadata.co.id. katadata. https://katadata.co.id/digital/teknologi/631994c8cb3e0/hacker-bjorka-curi-data-warga-indonesia-berikut-daftar-bahayanya

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

IK
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.