dari kain perca menjadi peluang produk wisata kerajinan dompet di desa tuksongo - News | Good News From Indonesia 2024

Dari Kain Perca menjadi Peluang, Produk Wisata Kerajinan Dompet di Desa Tuksongo

Dari Kain Perca menjadi Peluang, Produk Wisata Kerajinan Dompet di Desa Tuksongo
images info

Berawal dari kebiasaan dan hobinya yang suka mengolah kain perca menjadi baju untuk anak-anaknya, kini kemahiran tangan Win tersebut berhasil mendatangkan keuntungan.

Berlokasi di Dusun Ganjuran, Borobudur, Magelang, Win, panggilan akrabnya, kini sedang disibukkan dengan berbagai pesanan dari pelanggannya. Dengan kepiawaian tangannya, Win berhasil menciptakan jahitan tangan yang apik, tak kalah dengan jahit mesin seperti yang sering kita temui.

“Iseng aja bikin baju buat anak-anak saya, jahit sendiri. Pas banget waktu itu anak ada tugas sekolah jahit dompet, saya bantu bikin, kok ternyata bagus,” jelasnya.

Pada awalnya, Win bersama temannya memiliki kios di Borobudur, dengan menjual baju anak-anak yang didesain di atas kain perca. Hanya saja berbeda dengan yang Ia lakukan kini, pada saat itu Win lebih memilih bergantung dengan penggunaan mesin jahit. Biar lebih cepat selesai, katanya. Sayangnya, relokasi kios-kios zona pedagang di Candi Borobudur juga turut memberikan dampak pada Win, sehingga Ia harus menghentikan aktivitas berdagangnya untuk sementara.

Namun, dengan kelihaian tangannya dalam hal menjahit, Win justru memberikan warna baru dalam usahanya. “Waktu awal-awal Covid bingung mau ngapain, coba buat dompet dari kain perca batik, pas dijual, ya Alhamdulillah," jelas wanita tersebut.

Berbekal kain perca batik, busa, benang jahit, dan kecakapan tangannya, Ia bisa menghasilkan sekitar 30 pcs dompet dalam sehari. Untuk produk yang Ia hasilkan, Win hanya fokus dalam pembuatan dompet dan baju anak-anak. Menariknya, untuk usahanya sekarang, Win lebih memilih untuk mengerjakannya sendiri tanpa bantuan dari siapapun.

“Pernah coba ajak ibu-ibu sekitar, tapi kok kurang telaten. Ya, sudah sendiri saja,” pungkas Win.

Dalam hal pemasaran, Win sedikit mengalami kendala saat memasarkan produknya. Saat ini, Ia hanya bisa memasarkan produk ‘dompet’ dan ‘baju anak-anak’ hasil kerajinan tangannya dengan menitipkannya di pedagang-pedagang wisata seperti di Candi Borobudur, Candi Mendut, Makam Gunung Pring, dan pada tempat-tempat wisata lainnya. Bu Win menitipkan setidaknya 100 pcs dompet pada tiap pedagang.

Namun, kurangnya pengetahuan tentang bagaimana cara berjualan secara online dengan memanfaatkan banyaknya e-commerce saat ini, membuat Win kesulitan dalam memasarkan produknya secara luas. Jadi, hingga kini Ia memilih untuk fokus pada pedagang wisata uga sesekali mempromosikannya lewat para ibu di sekitar.

Win juga menjelaskan beberapa kendala lainnya saat membuat dompet dan baju anak-anak dengan memanfaatkan kepiawaian tangannya ini.

Kain perca batik yang Ia beli di beberapa penjahit tentunya memiliki pola yang abstrak sehingga sulit untuk menyatukan antara satu pola dengan pola lainnya agar terlihat rapi dan terhubung.

Saat menerima banyak pesanan dari pelanggan, Ia juga menjelaskan akan sulit untuk menghasilkan dua dompet agar bisa terlihat sama persis jika hanya menggunakan kain perca batik berpola abstrak. Namun, hal ini justru menjadi keunikan dari hasil kerajinan tangan Win dalam mengolah kain perca.

Bentuknya yang kecil, tetapi tetap bisa diisi dengan berbagai barang seperti hp, dompet, mukena, dan lainnya, membuat dompet hasil tangan Win ini menjadi pilihan yang tepat untuk dijadikan sebagai oleh-oleh jika berkunjung ke Borobudur, Magelang. Memiliki ukuran yang cukup bervariasi, rasanya dompet hasil tangan Win ini tidak hanya cocok untuk dijadikan oleh-oleh saja, tetapi bisa juga dijadikan sebagai souvenir pernikahan yang unik.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

LB
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.