jolosutro bersih jolosutro sehat kkn ppm ugm membangun generasi peduli lingkungan - News | Good News From Indonesia 2024

Jolosutro Bersih, Jolosutro Sehat, KKN-PPM UGM Membangun Generasi Peduli Lingkungan

Jolosutro Bersih, Jolosutro Sehat, KKN-PPM UGM Membangun Generasi Peduli Lingkungan
images info

Padukuhan Jolosutro, sebuah permukiman bersejarah yang terletak di Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi salah satu tempat sasaran kegiatan mahasiswa KKN-PPM UGM periode 2 tahun 2024.

Dusun ini terkenal akan warisan budayanya, yakni mengenai legendanya tentang Sunan Geseng dan tradisi Kupatan Jolosutro, menjadi saksi geliat aktivitas peduli lingkungan yang melibatkan generasi mudanya.

Jolosutro, yang merupakan bagian integral dari kawasan Cagar Budaya Srimulyo, tidak hanya menyimpan kekayaan peninggalan sejarah dan tradisi. Namun, juga menunjukkan dinamika masyarakat yang terus bergerak maju.

Meski pertanian dan peternakan masih menjadi tulang punggung perekonomian warga, kini muncul kesadaran baru tentang pentingnya pelestarian lingkungan di kalangan generasi muda.

Hal tersebut terwujud dalam acara pembuatan tempat sampah dari galon bekas yang telah diinisiasi oleh mahasiswa KKN-PPM UGM Periode 2 tahun 2024. Kegiatan yang menyasar anak-anak dari berbagai kelompok umur di Jolosutro ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya daur ulang sampah. Namun, juga mendorong kreativitas dan keterampilan hidup para pesertanya.

Transformasi Peternakan di Desa Pandeyan, Harapan Baru Melalui Sistem Open House

Melalui acara ini, anak-anak Jolosutro belajar bahwa barang yang dianggap tidak berguna seperti galon bekas dapat diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai.

Inisiatif ini menawarkan solusi praktis terhadap permasalahan sampah yang kerap menjadi isu di daerah pedesaan. Dengan mengajarkan masyarakat bagaimana caranya membuat tempat sampah dari bahan daur ulang, acara ini tidak hanya memberikan alternatif pembuangan sampah yang ramah lingkungan. Namun, juga menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap lingkungan sejak dini.

Para peserta diajak untuk memahami bahwa setiap individu memiliki peran dalam menjaga kelestarian lingkungan, sebuah pelajaran berharga yang diharapkan akan terus mereka bawa hingga dewasa.

Kegiatan ini juga menjadi cerminan bagaimana tradisi dan modernitas dapat berjalan beriringan di Padukuhan Jolosutro. Di satu sisi, dusun ini teguh mempertahankan warisan budayanya. Sementara, di sisi lainnya, masyarakatnya, terutama generasi muda, akan terbuka terhadap ide-ide baru yang dapat membawa kemajuan.

Hal ini menunjukkan bahwa Jolosutro, dengan segala keunikan sejarah dan budayanya, mampu beradaptasi dengan tuntutan zaman tanpa kehilangan jati dirinya.

Melalui acara ini, Padukuhan Jolosutro membuktikan diri sebagai sebuah komunitas yang dinamis. Dengan melibatkan anak-anak dalam kegiatan peduli lingkungan, dusun ini tidak hanya menjaga kelestarian alamnya, tetapi juga mempersiapkan generasi penerus yang sadar akan tanggung jawab mereka terhadap lingkungan.

Inisiatif seperti ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain, menunjukkan bahwa pelestarian budaya dan kepedulian terhadap lingkungan dapat berjalan selaras, menciptakan masyarakat yang tidak hanya kaya akan tradisi, tetapi juga berwawasan lingkungan.

Kegiatan pembuatan tempat sampah dari galon bekas ini juga menjadi sarana pembelajaran yang efektif bagi anak-anak Jolosutro. Mereka tidak hanya belajar tentang pentingnya mengelola sampah, tetapi juga mengembangkan keterampilan praktis dalam mengolah barang bekas menjadi sesuatu yang berguna.

Melihat Peternakan Ayam Hias Ekor Lidi di Padangan Bojonegoro

Hal ini dapat membantu menumbuhkan jiwa kreatif dan inovatif pada anak-anak, sekaligus menanamkan prinsip-prinsip ekonomi sirkular sejak dini.

Lebih jauh lagi, inisiatif ini dapat menjadi katalis bagi perubahan perilaku yang lebih luas di masyarakat Jolosutro. Dengan anak-anak sebagai agen perubahan, diharapkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dapat menyebar ke seluruh lapisan masyarakat.

Orang tua dan anggota masyarakat lainnya mungkin akan terinspirasi oleh antusiasme dan pengetahuan baru yang ditunjukkan oleh anak-anak mereka, mendorong perubahan perilaku yang lebih ramah lingkungan di tingkat rumah tangga dan komunitas.

Pada akhirnya, inisiatif pembuatan tempat sampah dari galon bekas ini merupakan langkah kecil namun signifikan dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih berkelanjutan.

Dengan memadukan kearifan lokal dan kesadaran lingkungan, Padukuhan Jolosutro menunjukkan bahwa desa-desa di Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pionir dalam gerakan pelestarian lingkungan.

Hal ini tidak hanya akan berdampak positif bagi Jolosutro sendiri, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di seluruh Indonesia untuk mengambil langkah serupa dalam menjaga kelestarian lingkungan dan melestarikan warisan budaya mereka.

Peternakan Tapos dan Cita-Cita Soeharto agar Indonesia Swasembada Sapi

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KU
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.