menu baru di singapura 16 spesies serangga diizinkan untuk dikonsumsi - News | Good News From Indonesia 2024

Menu Baru di Singapura: 16 Spesies Serangga Diizinkan untuk Dikonsumsi

Menu Baru di Singapura: 16 Spesies Serangga Diizinkan untuk Dikonsumsi
images info

Singapura telah menyetujui 16 spesies serangga, termasuk jangkrik, belalang, dan ulat sutera, untuk dikonsumsi sebagai makanan. Badan Pangan Singapura (SFA) juga menyatakan bahwa serangga-serangga ini akan diizinkan untuk diimpor dan digunakan untuk konsumsi manusia atau sebagai pakan hewan. SFA juga akan bekerja sama dengan para pengusaha untuk mengembangkan produk makanan berbasis serangga yang aman dan lezat.

Perjalanan menuju legalisasi erangga ini dimulai pada akhir 2022, ketika SFA melakukan konsultasi publik mengenai regulasi serangga dan produk serangga. Pada April 2023, SFA mengumumkan rencana untuk memberikan izin konsumsi serangga pada paruh kedua tahun tersebut, tetapi tenggat waktu tersebut kemudian diundur ke paruh pertama 2024.

Pada awal 2024, SFA mengumumkan bahwa mereka sedang menyelesaikan detail implementasi dan berencana untuk memperkenalkan kerangka regulasi pada paruh pertama tahun tersebut. Akhirnya, pada Juni 2024, persetujuan untuk konsumsi serangga secara resmi diberikan.

SFA telah mengembangkan pedoman untuk menyetujui serangga sebagai makanan. Pedoman ini berlaku bagi bisnis yang ingin mengimpor, membudidayakan, atau memproses serangga untuk makanan dan pakan hewan.

Meskipun standar internasional untuk mengatur serangga sebagai makanan dan pakan belum ditetapkan, SFA telah mengembangkan pedomannya sendiri. Pedoman ini didasarkan pada studi ilmiah dan referensi dari negara dan wilayah lain yang telah memperbolehkan konsumsi serangga tertentu, seperti Uni Eropa, Australia, Selandia Baru, Korea Selatan, dan Thailand.

Spesies serangga yang disetujui harus memiliki sejarah konsumsi manusia, bebas dari kontaminan, dibudidayakan di lingkungan yang terkendali dengan langkah-langkah keamanan pangan, tidak diambil dari alam liar, dan produk akhirnya harus aman untuk dikonsumsi.

Selain dari 16 spesies yang disetujui, SFA menekankan bahwa serangga lain yang dimaksudkan untuk pasar makanan harus menjalani proses evaluasi keamanan pangan. Seperti produk makanan lainnya, produk serangga akan dipantau dan diperiksa oleh SFA, termasuk sampling untuk pengujian.

Lebih lanjut, SFA mengharuskan perusahaan yang menjual makanan kemasan yang mengandung serangga untuk mencantumkan label yang jelas pada kemasan, yang menunjukkan "sifat sebenarnya dari produk." Ini dimaksudkan untuk memberikan informasi yang transparan kepada konsumen.

Meskipun masih asing bagi banyak orang di Singapura, serangga menawarkan potensi signifikan sebagai sumber protein alternatif yang kaya manfaat. Para peneliti telah mengidentifikasi lebih dari 2.100 spesies serangga yang dapat dimakan, banyak di antaranya kaya akan vitamin, mineral esensial, dan protein.

Dibandingkan dengan ternak yang menghasilkan emisi metana tinggi, serangga menawarkan alternatif protein yang lebih berkelanjutan. Ini didukung oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), yang mempromosikan budidaya serangga untuk makanan manusia dan pakan hewan.

Beberapa contoh serangga kaya protein adalah jangkrik, belalang, dan ulat hongkong. Selain protein, serangga ini juga mengandung banyak antioksidan dan mineral esensial seperti zat besi, seng, tembaga, dan magnesium.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Diandra Paramitha lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Diandra Paramitha.

DP
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.