“Siapkah untuk menjadi talent video promosi wisata Waduk Darma?,” ungkap Sofyan selaku Direktur Utama Badan Usaha Milik Desa Jagara kepada tim mahasiswa KKN-PPM Periode 2 Kilau Darma, Kamis (18/7/2024).
Mendengar hal tersebut tentu menumbuhkan rasa penasaran dan ekspektasi tinggi bukan? Tepat keesokan harinya, ekspektasi tersebut terpenuhi 200 persen, melampaui jauh harapan awal teman-teman mahasiswa.
Jumat 19 Juli 2024 pukul 13.00 WIB, tim mahasiswa KKN-PPM UGM datang ke wisata Waduk Darma dan disambut oleh tim Komite Ekonomi Kreatif (EKRAF) yang bertanggung jawab atas pelaksanaan shooting video tersebut.
Dengan tujuan untuk memperkenalkan wisata Waduk Darma kepada khalayak ramai. Bersama Eko, selaku perwakilan tim komite EKRAF, tim mahasiswa disambut hangat dan ditawarkan untuk menaiki beragam wahana menarik di Waduk Darma.
Proses shooting dimulai dengan wahana banana boat dimana tim mahasiswa beserta personil tim EKRAF menaiki perahu berbentuk pisang yang ditarik oleh speed boat mengelilingi Waduk Darma.
Menjelajahi Pesona Desa Wisata Kanten Angkringan Kulon Omah, Liburan Unik dan Bermanfaat
Banana boat yang melaju cepat turut menguji keseimbangan dan konsentrasi para pesertanya. Gagal fokusnya beberapa anggota tim mahasiswa mengakibatkan terceburnya mereka ke dalam Waduk Darma yang dingin.
Bagi mereka yang anti basah kuyup, tersedia ATV (all-terrain vehicle) yang dapat disewa untuk menjelajahi kawasan Waduk Darma dengan nyaman. Mengendarai ATV di sekitar Waduk Darma menawarkan pengalaman yang menyenangkan karena pengunjung dapat menjelajahi berbagai spot menarik, seperti area bermain anak, warung makan dengan beragam menu lezat, dan taman-taman indah yang menambah suasana.
Tren Liburan Sekolah: Mayoritas Masyarakat Memilih ke Luar Kota Bersama Keluarga
Pada siang hari tersebut, kegiatan shooting video diakhiri dengan sorakan gembira dari tim mahasiswa, yang dikelilingi oleh keindahan panorama Waduk Darma yang memukau, memperlihatkan pesona alam yang menakjubkan dari setiap sudutnya.
Apakah keseruan tim mahasiswa berakhir begitu saja? Tentu tidak! Sederet mobil jeep datang untuk mengantar tim mahasiswa dan tim komite EKRAF ke destinasi pariwisata selanjutnya. Perjalanan yang melewati Kantor Kepala Desa Jagara, Gapura Desa Sakerta Timur, Rumah Makan Saung Karuhun dan hamparan sawah warga semakin menumbuhkan antisipasi dalam diri.
Proses menanjak perbukitan bebatuan turut memberikan sensasi petualangan unik tersendiri. Semakin tinggi mobil jeep mendaki, semakin jelas terlihat pemandangan Gunung Ciremai dengan latar belakang senja sebelum rombongan jeep pada akhirnya sampai di Bagarurung.
Sebenarnya apa itu Bagarurung? Pertanyaan tersebut melekat di benak kepala tim mahasiswa Kilau Darma. Bagarurung ternyata merupakan spot camping ground perdana dengan fasilitas lengkap dengan tersedianya toilet, mushola, listrik, dan air.
Bagarurung juga menjadi salah satu spot di mana para pengunjungnya dapat menikmati pemandangan manja sunset, Waduk Darma dan Gunung Ciremai secara bersamaan.
Di sepanjang perjalanan yang dipenuhi dengan bebatuan memberikan sensasi tersendiri rombongan jeep telah tiba di Bagarurung. Hamparan Jagara terlihat dengan warna langit fana merah jambu menyambut dan membasahi kami dengan kilauan orange nya. Diiringi dengan sorai angin melewati pohon pinus, membawa senyuman kesiapapun yang menaruh perhatian kepadanya.
Tempat yang sempurna untuk menghapus penat yang tersingkap, dan menemukan kembali tawa. Tim KKN-PPM UGM bersama tim komite EKRAF beserta Sofyan mengeksplorasi tempat dan membangun tenda sembari menunggu surya yang tenggelam hingga bulan menyapa.
Liburan ke Kuningan? Inilah 6 Tempat Wisata Alam di Kuningan yang Wajib Kamu Kunjungi!
Bagarurung sangat elok dengan fasilitas yang sangat lengkap dan kebersihan yang terjaga, hingga sangat ramah untuk para wisatawan. Bulan tanpa henti melambung tinggi, dengan dinginnya angin malam serta hamparan bintang menyinari, membuat makanan yang sudah dipesan dari Saung Karuhun sebelumnya terlihat menggiurkan dan menambahkan kesan kekeluargaan bagi siapapun yang merasakannya.
Perlahan awan dan alam saling menyentuh membuat pemandangan lampu kota menjadi kabur dan tenggelam dalam dinginnya kabut. Dengan membaranya api unggun yang menghangatkan, gelorak tawa bergema di sepanjang perkemahan Bagarurung. Berbagai kegiatan dilakukan di area camp, mulai dari memanggang ikan, bermain games hingga mengobrol sembari membangkitkan jiwa yang layu.
Tak lama gelap pun jatuh, dan suara azan menggema membangunkan raga yang tertidur, sinar nya terlihat walau mentarinya tak tampak perlahan menunjukan gagahnya pasak alam Gunung Ciremai.
Terdapat warung yang menyediakan minuman hangat dan jajanan untuk para wisatawan, membuat rasa nyaman dalam menyambut pagi sambil menghangatkan diri dengan pahitnya kopi. Shooting tetap dilakukan sambil menangkap kegiatan kami selama melakukan aktivitas camp.
Tak lama setelah matahari di atas kepala, jeep datang menjemput dan membawa kami kembali ke Desa Jagara. Meninggalkan kenangan dan mengukir senyuman bersama, dengan ukiran tinta ini maka abadilah kisah Bagarurung ini.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News