program kerja kkn pembuatan pupuk organik cair dengan metode ember bertumpuk di desa pegu - News | Good News From Indonesia 2024

KKN UGM, Pembuatan POC dengan Metode Ember Bertumpuk di Desa Pegundungan

KKN UGM, Pembuatan POC dengan Metode Ember Bertumpuk di Desa Pegundungan
images info

KKN UGM, Pembuatan POC dengan Metode Ember Bertumpuk di Desa Pegundungan


Desa Pegundungan, yang terletak di Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, merupakan salah satu daerah penghasil sayuran terbesar di wilayah tersebut. Setiap hari, aktivitas pertanian dan pasar di desa ini menghasilkan sejumlah besar limbah sayuran yang sering kali tidak dimanfaatkan dengan baik.

Limbah ini menumpuk dan menjadi masalah lingkungan yang serius, menimbulkan bau tidak sedap, dan menjadi tempat berkembang biaknya hama.

Melihat permasalahan tersebut, kelompok KKN (Kuliah Kerja Nyata) dari Universitas Gadjah Mada (UGM) berinisiatif untuk mengadakan program kerja yang bertujuan untuk mengolah limbah sayuran menjadi pupuk organik cair (POC).

Program ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi volume limbah sayuran, tetapi juga untuk meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas pertanian di Desa Pegundungan.

Metode Pembuatan Pupuk Organik Cair

Program kerja KKN ini menggunakan metode ember bertumpuk dalam pembuatan pupuk organik cair. Metode ini dipilih karena sederhana, efektif, dan mudah diterapkan oleh masyarakat desa.

Selain itu, penggunaan mesin pencacah dan EM4 (Effective Microorganisms) sebagai starter fermentasi diharapkan dapat mempercepat proses penguraian limbah sayuran menjadi pupuk yang berkualitas.

baca juga

Bahan dan Alat

  1. Limbah Sayuran: Sisa sayuran dari kebun dan pasar.
  2. Ember Bertumpuk: Digunakan sebagai wadah fermentasi.
  3. Mesin Pencacah: Untuk menghancurkan limbah sayuran menjadi potongan kecil.
  4. EM4: Mikroorganisme efektif yang mempercepat proses fermentasi.
  5. Gula Merah: Sumber energi bagi mikroorganisme.
  6. Air: Untuk melarutkan gula merah dan EM4.

Langkah-langkah Pembuatan

  1. Pengumpulan Limbah Sayuran: Limbah sayuran dikumpulkan dari kebun dan pasar setempat.
  2. Pencacahan: Limbah sayuran dihancurkan menggunakan mesin pencacah untuk memperluas permukaan bahan, sehingga fermentasi berjalan lebih cepat.
  3. Penyusunan Ember Bertumpuk: Siapkan ember bertumpuk dengan ember paling bawah diberi lubang kecil untuk mengalirkan cairan hasil fermentasi.
  4. Pencampuran EM4 dan Gula Merah: Gula merah dilarutkan dalam air hangat, kemudian dicampur dengan EM4.
  5. Fermentasi: Limbah sayuran yang telah dicacah dimasukkan ke dalam ember bertumpuk, lalu disiram dengan larutan EM4 dan gula merah.
  6. Penutupan Ember: Ember ditutup rapat untuk menghindari masuknya udara berlebih yang dapat mengganggu fermentasi. Proses ini berlangsung selama 2—4 minggu.
  7. Pengambilan Pupuk Cair: Setelah fermentasi selesai, pupuk cair diambil dari ember paling bawah dan siap digunakan.
baca juga

Manfaat Program

Program pembuatan pupuk organik cair ini memiliki berbagai manfaat yang signifikan bagi Desa Pegundungan, antara lain:

  1. Pengurangan Limbah: Mengurangi jumlah limbah sayuran yang dibuang, sehingga membantu mengatasi masalah lingkungan.
  2. Kesuburan Tanah: POC yang dihasilkan kaya akan nutrisi, meningkatkan kesuburan tanah dan kesehatan tanaman.
  3. Ekonomi Lokal: Mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang mahal, sehingga menghemat biaya bagi petani.
  4. Kesehatan Lingkungan: Mengurangi polusi dan bau tidak sedap akibat penumpukan limbah sayuran.
  5. Pemberdayaan Masyarakat: Memberikan pengetahuan dan keterampilan baru kepada masyarakat desa tentang pengelolaan limbah dan pembuatan pupuk organik.

Implementasi Program

Selama masa KKN, mahasiswa UGM melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat Desa Pegundungan tentang cara pembuatan pupuk organik cair menggunakan metode ember bertumpuk. Pelatihan ini melibatkan demonstrasi langsung, pembagian bahan dan alat, serta pendampingan dalam proses fermentasi.

Selain itu, mahasiswa juga bekerja sama dengan pemerintah desa untuk memastikan keberlanjutan program ini setelah masa KKN berakhir. Diharapkan, dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, program ini dapat terus berjalan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi Desa Pegundungan.

baca juga

Program kerja KKN pembuatan pupuk organik cair dengan metode ember bertumpuk di Desa Pegundungan merupakan langkah inovatif dan praktis untuk mengatasi masalah limbah sayuran. Melalui program ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan solusi untuk masalah limbah. Namun, juga memperoleh pupuk organik berkualitas yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Semoga inisiatif ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengelolaan limbah dan pemberdayaan masyarakat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KU
KG
Tim Editorarrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.