Halo, Kawan GNFIQ Sragen dikenal sebagai industri pertanian, di mana wilayah ini terdiri dari hamparan tanaman hijau nan luas. Namun, siapa sangka, di Dusun Mbayut RT 012, Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Sragen, terdapat waduk yang menjadi salah satu spot menarik di sana.
Waduk Gebyar menawarkan pemandangan yang menggunggah mata dengan lokasinya yang dikelilingi oleh bukit – bukit. Nama Gebyar diperoleh dari nama dukuh yang terdapat di dekat waduk tersebut. Asal mula keberadaannya digunakan sebagai sumber listrik. Aliran air tersebut dimanfaatkan untuk menggerakkan kincir air saat Indonesia berada di bawah kekuasaan Jepang.
Selain itu, pada masa kekuasaan Belanda, kawasan ini juga digunakan sebagai sumber air bagi pabrik nanas untuk membersihkan serat buahnya. Saat ini, waduk Gebyar telah direvitalisasi oleh Pemerintah Daerah setempat untuk pengairan dan dikelola oleh desa sebagai destinasi wisata di Desa Jambeyan.
Namun, apakah Kawan GNFI sudah tahu informasi terkait pembangunan, pengembangan wisata, dan tempat pemancingan di Waduk Gebyar? Yuk, kita simak lebih jauh tentang Waduk Gebyar yang katanya menjadi spot pemancingan favorit di Sragen!

Pembangunan Waduk Gebyar
Revitalisasi Waduk Gebyar dilakukan sebagai bagian dari program pengelolaan sumber daya air di Kabupaten Sragen, terutama saat musim kemarau. Selain itu, revitalisasi dilakukan sebagai bagian dari program pengembangan wisata di Desa Jambeyan.
Dengan demikian, selain untuk pengairan, waduk juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber ekonomi masyarakat. Kegiatan pemancingan ikan juga sebagai salah satu sumber pendapatan pemerintah daerah dengan menebar benih pada bulan tertentu di waduk tersebut.
259 Waduk Bakal Dibangun PLTS Terapung, Potensi Capai 14 Gigawatt
Pengembangan Wisata Waduk Gebyar

Pesona dari waduk ini didukung dengan keindahan Gunung Lawu yang tampak jelas dari Waduk Gebyar. Tempat tersebut juga tampak seperti bentuk hati jika dilihat dari bukit di sisi timur laut waduk. Oleh sebab itu, bukit ini sering disebut oleh masyarakat lokal dengan nama 'Bukit Cinta.' Selain sebagai spot wisata, waduk ini juga digunakan untuk kegiatan perikanan, yaitu pemancingan ikan.
Pada musim penghujan, Pemerintah Daerah Sragen menebar ratusan ribu benih ikan nila. Diharapkan pada musim ini, ketinggian air dapat mencapai ketinggian maksimal. Pemerintah Daerah juga menerapkan pelarangan pengambilan atau pemancingan ikan sebelum kegiatan pemancingan dimulai.
Hal ini dilakukan untuk menjaga stok ikan di waduk sampai mencapai ukuran siap dipanen. Setelah mencapai musim kemarau, ketinggian air di waduk Gebyar akan berkurang.
Ketika ketinggian air waduk mencapai titik terendahnya akan dibuka kegiatan pemancingan untuk masyarakat umum. Adapun pada pemancingan ini dikenakan tarif tiket mulai dari Rp60.000—Rp80.000 dan gratis membawa ikan hasil pancingan.
Masyarakat mulai berdatangan ke waduk dari pagi hingga sore hari untuk wisata dan memancing. Di tepi waduk juga berjejeran penjual makanan dan minuman sehingga wisatawan betah di sana. Pada pagi dan sore hari, area waduk juga ramai digunakan untuk olahraga dan menikmati sunrise-sunset.
Melihat PLTS Terapung Waduk Cirata yang Disinggung Presiden Jokowi dalam Helatan WWF10
Pemancingan Ikan
Waduk Gebyar banyak dikunjungi oleh masyarakat khususnya yang memiliki hobi memancing. Pada bulan Januari dan Maret, karang taruna melakukan penebaran benih ikan dan dilakukan pelarangan aktivitas memancing sampai bulan Mei. Akses air dikelola oleh balai desa untuk mendukung kegiatan pemancingan. Adapun hasil dari pemancingan ini dikelola oleh karang taruna.
Waduk Gebyar tidak hanya dimanfaatkan sebagai sumber pengairan. Namun, juga sebagai destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam, rekreasi, dan kegiatan pemancingan ikan. Berbagai fungsi dari Waduk Gebyar menjadikan waduk ini sebagai salah satu ikon di Kabupaten Sragen.
Oleh karena itu, Waduk Gebyar menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib di kunjungi ketika berkunjung ke Kabupaten Sragen.
Penulis: Yessa Juliaputri, Lukas Andry Kristianto (Mahasiswa KKN-PPM UGM Merapah Sambirejo sub unit Jambeyan)
Fotograper: Sugiyono
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News