sheryl lee dunia tidak akan berhenti ketika kita gagal - News | Good News From Indonesia 2024

Sheryl Lee: Dunia Tidak Akan Berhenti ketika Kita Gagal

Sheryl Lee: Dunia Tidak Akan Berhenti ketika Kita Gagal
images info

Seni adalah kehidupan yang memberdayakan dan menyakitkan. Seni adalah melodi merdu membawa beban hidup dengan untaian akord atau rangkaian gerak hikmah. Seni juga seperti teh panas mengepul dengan senja jingga mewarnai ruangan monoton, berwarna abu-abu di dunia hitam, dan putih yang menyedihkan.

Panasnya udara Kota Bekasi siang ini tidak menyurutkanku menemui Sheryl Lee. Ditemani dengan segelas jus alpukat cokelat, aku berbincang dengannya tentang seni. Seni juga yang telah membawa Sheryl ke depan mejaku, sambil menyeruput segelas air putih dingin.

Sheryl Lee adalah gadis chindo yang lahir dan besar di Kota Bekasi. Anak dari Merry Gunawan dan Alvin Lee, hidup dengan adik laki-lakinya Keane Lee yang sedang duduk di bangku SMP. Sheryl memiliki antusias yang tinggi dengan hal seperti badminton, mengoleksi berbagai jenis sepatu, dan fotografi.

Namun, hatinya sebagian besar diisi dengan kecintaannya pada menari. Pelajar berumur 15 tahun tersebut sekarang sedang duduk di bangku SMA kelas sebelas. Walaupun seluruh hidupnya Sheryl melekat dengan halnya seni seperti balet dan modern dance, sekarang dia menyambut dunia baru yang disebut dunia breakdancing.

Astranauts 2024 Jadi Panggungnya Inovasi Terbaik Anak Bangsa, Ini 9 Pemenangnya

Menariknya, Sheryl mampu mengolaborasikan bagian dirinya yang menyukai tarian modern dengan identitasnya sebagai pelajar Indonesia. Dia memasukkan tarian daerah ke dalam dancenya. Wow.

Bagi Sheryl Lee Suryadi, seni adalah segalanya. Akan tetapi, kemenangan beruntun yang dimiliki oleh remaja cantik asli Kota Bekasi di bidang seni itu tidak diperoleh dalam waktu yang singkat. Pelajar SMA itu harus melewati setiap harinya saat masih di bangku SMP hingga SMA dengan latihan menari breaking setiap pulang sekolah hingga malam hari.

Bagi Sheryl, salah satu hal yang paling susah yang dia harus lakukan adalah menyeimbangkan jadwal dia sebagai seorang siswa dan breakdancer.

Ya, beginilah keseringan hariku. Aku tidur pagi dan bangun pagi, merelakan jam tidurnya untuk mengerjakan tugas sekolah," ungkap Sheryl dalam wawancara.

Hari-hari menari hip-hopnya sangat kompetitif, sebuah genre yang luas dengan banyak orang lain melakukan hal yang identik hingga sama dengan kekuasaan yang mungkin lebih baik darinya. Itu sebabnya, dia perlu melakukan sesuatu yang berbeda. Sesuatu yang tidak semua orang pernah dengar dan tidak semua orang bisa menguasainya. Kemudian, dia menemukan kegemarannya hari ini, breakdancing.

Dunia baru dari breaking ini merupakan pemandangan yang langka bagi banyak orang. Sheryl sudah melakukan berbagai jenis tarian yang berbeda. Akan tetapi, yang akan membuatnya bersinar di antara yang lain adalah sebuah pertanyaan yang perlu segera dipecahkan.

Perjuangan Kuswanto, Guru yang Rela Jadi 'Manusia Pohon' demi Mencerdaskan Anak Bangsa

Dia menyadari bahwa tentu saja olahraga breaking tersebut membutuhkan kekuatan yang luar biasa. Namun, tidak semua breakdancer mempunyai fleksibilitas seperti mantan penari balet itu. Perbedaannya dapat dilihat dari kelenturan dan kombinasi antara histori balet juga hip-hop nya yang menyinari performa di atas panggung.

Pada tahun 2023, Sheryl meraih juara tertinggi yang pernah diraihnya di seluruh kariernya. Ia berhasil meraih dua medali emas secara langsung di kompetisi FORNAS. Dengan mengikuti lomba ini, Sheryl berharap untuk menambah pengalaman dan membuat nama yang lebih besar untuk dirinya.

Sang peraih juara emas FORNAS itu tidak akan pernah sampai di titiknya sekarang jika bukan dari ketekadan, kerja keras, dan semangatnya untuk menjadi lebih baik. “Dunia tidak akan berhenti ketika kita gagal,” ucap gadis ambisius itu.

Sheryl Lee tidak hanya menunjukkan rasa cintanya terhadap tarian modern, tetapi tradisional juga memiliki tempat spesial di hatinya. Pada tahun 2023, Sheryl mengikuti kompetisi Got Talent di Flavorbliss. Dia membawakan tarian modern dengan perpaduan nuansa tradisional daerah Papua.

Penampilannya pada lomba ini menempatkannya di posisi kedua dari 200 peserta. Setahun sebelum dia menjadi juara, Sheryl mengikuti lomba di Parekraf dan berhasil meraih juara kedua dengan mengombinasikan tarian modern dengan budaya Betawi.

Meskipun sang pemegang juara emas FORNAS itu memegang genre breaking, dia tidak melupakan identitasnya sebagai pelajar Indonesia. Sheryl berdeterminasi untuk melestarikan budaya Indonesia dengan memadukan aspek tradisional di tari modernnya.

Kemenangan Sheryl tidak berhenti di tingkat nasional, tetapi sudah merambah ke internasional. Kompetisi pertama internasionalnya berlangsung pada pertengahan 2023, Malaysia.

Pada saat itu, Sheryl bepergian sendiri tanpa didampingi orang tua. Ia maju bersama temannya bernama Viriya Rici, seorang kontestan dari Asia’s Got Talent dan pemenang banyak kompetisi.

Perjalanan ini adalah tekanan yang besar untuk Sheryl seorang gadis berusia 15 tahun, bepergian sendirian ke negeri orang lain. Bukan mewakili sekolahnya, tapi negaranya, darah dan tulangnya sendiri.

Meskipun kemudian ia tidak menang, semangat ambisinya tetap membara. Itu sebabnya, Sheryl kembali lagi. Pada akhir Desember hingga awal Januari, ia mendarat lagi di Malaysia untuk mendapatkan pengakuan dari kompetisi sebelumnya.

Namun kali ini, dirinya lebih dari siap untuk meraih kemenangan itu dan bersinar bagaikan bintang. Hasil membuktikan bahwa Sheryl memenangkan kompetisi di juara kedua, melawan pesaing di seluruh negeri.

Cerita Anak Bangsa: Perjalanan Alqi Fahrezi Raih Kesempatan Belajar di Columbia University

Kini dengan tujuan yang jelas dan bukan hanya sebuah impian rekayasa yang ingin dicapai, Sheryl memiliki ambisi yang lebih besar dari sebelumnya. Dia bertekad untuk mengejar harapannya dan tidak akan pernah berhenti mencapai peluangnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AI
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.