Kabupaten Kepulauan Sangihe— Halo, Kawan GNFI! Kami Tim KKN-PPM UGM Kabupaten Kepulauan Sangihe beberapa waktu lalu sempat melakukan perjalanan singkat ke salah satu lokasi wisata alam di Kampung Bentung, yaitu Air Terjun Kanikang.
Terletak di pedalaman hutan, ternyata dibutuhkan sedikit usaha untuk mencapai lokasi air terjun dengan ketinggian lebih dari 15 meter dengan kolam yang memiliki kedalaman 3 hingga 5 meter ini. Penasaran dengan perjalanan kami? Yuk, ulir layarmu ke bawah untuk cari tahu cerita kami selengkapnya!
Perjalanan kami menuju Air Terjun Kanikang dimulai pada suatu pagi yang cerah di hari Minggu (14/07/2024). Dalam perjalanan kami menuju air terjun, kami didampingi oleh salah satu masyarakat Kampung Bentung, Joksan Sahabang Samatara, atau akrab dengan panggilan Pak Guru Sam.
Ragam Versi Legenda Air Terjun Sedudo Nganjuk, dari Petani Tebu hingga Kisah Raja
Untuk menuju ke Air Terjun Kanikang, titik awal perjalanan kami dimulai dari SMP Negeri 1 Tabukan Selatan. Lokasi SMP Negeri 1 Tabukan Selatan dapat dengan mudah ditemui pada aplikasi penunjuk arah.
Sebelum perjalanan kami dimulai, Pak Guru Sam menjelaskan bahwa perjalanan kami memerlukan waktu 10 sampai 15 menit.
“Kita akan mengikuti jalan ini (jalan setapak) menuju hutan kira-kira sejauh satu kilometer dan tiga kali menyeberangi sungai,” imbuhnya saat akan berjalan bersama kami pada Minggu (14/07/2024).
Memulai perjalanan dengan mengikuti jalan setapak ke arah hutan yang penuh dengan pepohonan rindang, nyatanya perjalanan ini tidak semudah yang kami kira. Perpaduan semak belukar, jalan setapak, dengan tanah basah, memberikan tantangan bagi kami untuk terus menyelami sebagian kecil dari luasnya belantara di Kampung Bentung.
Setelah melewati rimbunnya pohon dan semak belukar, perjalanan kami dilanjutkan dengan menyeberangi sungai-sungai penuh batuan licin dengan arus kecil seperti yang dikatakan Pak Guru Sam di awal.
Tersandung dan terpeleset banyak mewarnai langkah-langkah kecil kami. Selesai dengan menyeberangi tiga aliran sungai, perjalanan kami menuju Air Terjun Kanikang berlanjut dengan melewati jalur setapak dan berbatu sehingga diperlukan kehati-hatian dalam melewati jalur tersebut.
Langkah kami mulai melambat saat kami bertemu dengan sungai keempat yang sedikit lebih lebar dan aliran airnya bersumber langsung dari derasnya air terjun.
5 Air Terjun di Sumatra Utara dengan Pemandangan Luar Biasa
Jika dihitung secara keseluruhan, perjalanan kami membelah pepohonan memakan waktu kurang lebih 30 menit, dua kali lipat lebih lama dari estimasi waktu awal yang diberikan Pak Guru Sam. Terhitung cukup cepat bagi kami yang lebih terbiasa berjalan di tengah paving dan lantai kampus yang mulus.
Perjalanan kami akhirnya terbayar dengan indahnya pemandangan Air Terjun Kanikang yang menyambut mata dan sejuknya air yang menyusup lewat celah jari-jari kaki kami. Hembusan angin yang lembut juga turut menyapa kami.
Derasnya gemericik air terjun berpadu dengan cuitan suara burung-burung menghadirkan melodi indah yang masuk ke telinga kami kala itu.
Berdasarkan penuturan Pak Guru Sam, air terjun yang kami kunjungi adalah Air Terjun Kanikang 2. “Sebenarnya, di bagian atas air terjun ini (Air Terjun Kanikang), masih terdapat satu air terjun lagi. Cuma aksesnya harus mendaki dan sulit,” terang Pak Guru Sam kala menemani kami di Air Terjun pada Minggu (14/04/2024)
Air Terjun Kanikang memiliki potensi besar untuk dijadikan salah satu lokasi pariwisata di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Namun, lokasi yang sedikit sulit untuk diakses dan terbatasnya pilihan transportasi, membuat megahnya Air Terjun Kanikang masih belum dapat dinikmati oleh wisatawan.
Sejumlah masyarakat dan perangkat desa memiliki harapan untuk dapat mengembangkan potensi Air Terjun Kanikang menjadi lokasi pariwisata lokal.
Pesona Muna, Keindahan Air Terjun Labonsa di Tanah Batukara
“Tempat ini (Air Terjun Kanikang) sebenarnya punya potensi besar untuk wisata, tapi aksesnya memang sulit. Jadi, kami berharap dengan adanya mahasiswa KKN UGM bisa memberikan masukan untuk desain pembangunan akses untuk ke lokasi ini,” ujar Nursia Tatali selaku perangkat desa saat ditemui di Balai Desa Bentung pada Minggu sore (14/04/2024)
Perjalanan kami menuju ke Air Terjun Kanikang dapat dikatakan penuh tantangan. Bagi para pecinta adrenalin dan wisata alam, Air Terjun Kanikang sangat sesuai menjadi salah satu lokasi Pelepas penat. Bagi Sobat GNFI yang mungkin tertarik mengunjungi Air Terjun ini, disarankan untuk datang saat hari cerah, khususnya di waktu pagi hingga siang hari.
Itu tadi adalah cerita kami menelisik sebagian kecil belantara hutan Kampung Bentung. Kira-kira, apakah ada Kawan GNFI yang tertarik berkunjung ke Sangihe dan datang ke Air Terjun Kanikang?
Penulis: Jatayu Bias
Fotografer: Jatayu Bias, Almira Faustina, Sulthon Attar, Novilina Syifa
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
