Seperti yang kita ketahui, kalau setiap tahunnya, Indonesia mengalami 2 musim angin, yakni angin muson barat dan angin muson timur. Masing-masing angin muson tersebut terjadi setiap 6 bulan sekali.
Kedua jenis angin tersebut, juga menjadi penentu datangnya cuaca di Indonesia. Agar lebih jelasnya, kawan bisa membaca artikel ini!
Apa itu Angin Muson?

Angin muson atau sebutan lainnya angin musim, merupakan angin yang bertiup berdasarkan musim tertentu.
Menurut BMKG, angin muson adalah angin berskala benua yang arahnya berubah 120 derajat setiap 6 bulan sekali.
Wilayah Indonesia mendapat dampak dari Angin Muson Asia-Australia. Hal ini disebabkan karena letak wilayah Indonesia berada di antara benua Asia-Australia. Selain itu, Indonesia juga diapit oleh Samudra Pasifik, Hindia, dan Laut China Selatan.
Angin Muson setiap tahunnya, terbagi atas 2 periode, yaitu setengah tahun pertama angin tersebut berhembus dari Benua Australia, dan menyebabkan musim kemarau.
Sedangkan, setengah tahun berikutnya, hembusan angin dari Benua Asia, yang dapat sebabkan datangnya musim hujan. Kedua hembusan angin tersebut, kerap menjadi penentu datangnya musim di Indonesia.
Pengertian Angin Muson Asia-Australia
Seperti yang telah dijelaskan pada penjelasan sebelumnya, bahwa pengertian utama dari angin muson Asia-Australia merupakan angin yang berhembus dari Benua Asia atau Benua Australia.
Dikutip dari BMKG, berikut merupakan perbedaan antara angin muson Asia dan Australia.
Angin Muson Asia atau Angin Muson Barat
Angin ini merupakan hembusan angin dari Benua Asia ke Benua Australia. Terjadi mulai dari Oktober hingga April. Pada saat inilah, Benua Asia mengalami musim dingin atau hujan. Sedangkan, Australia musim panas.
Angin Muson Australia atau Angin Muson Timur
Angin ini berupa angin hembusan dari Benua Australia menuju Benua Asia. Terjadi mulai dari bulan April hingga Oktober.
Kebalikan dari angin muson barat, pada periode angin muson ini menyebabkan Benua Australia mengalami musim dingin, sebaliknya Benua Asia menghadapi musim kemarau. Karena, posisi matahari berada di belahan bumi utara.
Dampak Angin Muson Asia-Australia di Indonesia
Terjadinya kedua angin muson tersebut baik barat dan timur, masing-masing menimbulkan dampak di Indonesia. Penjelasan lebih mendalam terdapat dibawah ini!
Dampak Angin Muson Asia (Musim Penghujan)
Ketika terjadinya angin muson Barat, Indonesia akan mengalami musim penghujan. Karena itu, pada masa tersebut banyak terjadinya bencana banjir dan tanah longsor. Selain itu, dapat mengakibatkan gagal panen, bila lahan pertanian tersebut terendam air.
Disamping itu, angin muson Barat, juga berdampak positif di Indonesia, karena melimpahnya persediaan air, maka dapat meminimalisir atau terhindarnya beberapa kejadian, seperti kebakaran, kekeringan, dan polusi. Selain itu, pastinya membantu tanamanan lebih subur hingga menghemat penggunaan air.
Dampak Angin Muson Australia (Musim Kemarau)
Sedangkan, angin muson timur di Indonesia, dampaknya untuk Indonesia, yakni mengalami musim kemarau. Sisi negatifnya, banyak terjadinya kebakaran, kekeringan yang diakibatkan karena kurangnya ketersediaan air. Selain itu, juga dapat berimbas pada peningkatan suhu, sehingga mengalami cuaca panas ekstrim.
Namun, sisi positifnya, adanya musim kemarau sangat memudahkan nelayan ketika melaut, karena pada saat itu air sedang surut. Bahkan, berdampak positif pada pariwisata, lantaran cuaca yang sangat bersahabat untuk berwisata.
Baca juga: Angin Muson dan Pengaruhnya bagi Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Demikian penjelasan detail mengenai angin muson barat dan timur. Dengan memahami kedua angin muson tersebut, kawan menjadi mengetahui cuaca yang dialami Indonesia, beserta berbagai macam dampaknya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News