Negara Timor Leste atau dulu Timor Timur ini terletak di Pulau Timur. Negara yang memiliki luas sebesar 18.899 km ini kaya dengan sumber daya alamnya seperti kopi, kopra, jagung, kacang hijau, padi, minyak dan gas bumi.
Karena kekayaan sumber daya alam menarik perhatian untuk menjadikan Timor Timur sebagai daerah tujuan jajahan, mulai dari Portugis hingga Belanda. Pada tahun 1960, resolusi PBB mempengaruhi Pemerintah Portugis menjadikan wilayahnya sebagai provinsi.
Mengenal Logo Kunjungan Paus dan Maknanya
Tetapi kebijakan demokratisasi yang dilakukan Pemerintah Portugis malah membawa masalah baru. Rakyat Timor Leste ingin sekali melepaskan diri dari penjajahan telah berlangsung selama lebih dari empat abad.
“Rakyat Timor-Leste bercita-cita untuk melepaskan diri dari lebih dari empat abad pemerintah kolonial,” tulis Agus Rustamana dan kawan-kawan dalam Proses Integrasi dan Terlepasnya Timor-Timur Terhadap Indonesia.
Pergantian kepemimpinan di Portugis dari Antonio de Spinola kepada Jenderal Da Costa pada 1974 juga menjadi faktor Indonesia mengubah arah kebijakannya kepada Timor Leste. Hal ini menciptakan malam-malam berdarah bagi warga Timor Leste.
Kerusuhan di Timor
Kemunculan partai-partai politik merupakan langkah pertama bagi rakyat Timor Leste. Partai seperti Fretilin, UDT, dan Apodeti berjuang untuk mendapatkan jalan dalam menentukan masa depan Timor Leste.
Tetapi persaingan ini bukan hanya dalam bilik suara, saling serang, culik hingga bunuh antar ketiga partai ini sering terjadi. Misalnya di Kota Dili, Fretilin atau UDT yang melakukan kerusuhan terus menerus kepada massa Apodeti.
Upaya Portugis untuk mengumpulkan ketiga kelompok ini selalu menemui jalan buntu, pasalnya Fretilin yang berasal dari sayap kiri menolak satu meja bersama Apodeti yang memilih bergabung dengan Indonesia.
Dilema ASEAN: Masa Depan Keanggotaan Timor-Leste di ASEAN
“Fretilin melanjutkan perjuangan kemerdekaannya dengan slogan “Merdeka atau Mati”. Sikap Fretilin tidak hanya menunda dekolonisasi, tetapi juga menyebabkan kekacauan di Timor Leste,” ucapnya.
Pada 11 Agustus 1975, gerakan yang mirip kudeta dilakukan oleh massa UDT dengan melucuti senjata polisi. Massa ini kemudian melakukan pengusiran kepada demonstran Fretilin hingga lari ke pegunungan.
Karena itulah pecah perang saudara di luar kota Dili. Banyak massa UDT dan Apodeti yang diserang oleh massa Fretilin. Karena kekejaman pasukan Fretilin, massa ini memilih untuk meminta bantuan kepada Indonesia.
“Mereka yang menentang Partai Fretilin disiksa, dipukuli, diperkosa, dan dipenggal. Indonesia tidak bisa tinggal diam, terutama ketika para pengungsi tiba di perbatasan Indonesia-Timor Leste untuk mencari tempat yang aman,” jelasnya.
Meminta integrasi
Karena kekalahan dari pasukan Fretilin, pasukan gabungan Apodeti, UDT, KOTA dan Trabalhist meminta Pemerintah Indonesia tentang kemungkinan integrasi. Pada 7 Agustus 1975, sukarelawan dari Indonesia datang ke Timor Leste.
Karena aksi itu, memprovokasi Fretilin untuk memproklamasikan kemerdekaan sepihak di Dili pada 28 November 1975. Bendera Portugis kemudian diturunkan dan mengangkat pemimpin Fretilin Francisco Xavier do Amaral sebagai Presiden Timor Leste.
Tetapi deklarasi kemerdekaan ini tidak diakui negara barat seperti Amerika Serikat dan Australia. Kedua negara ini kemudian mendukung integrasi Timor Timur dengan Indonesia. Pasukan gabungan lalu mendeklarasi bergabungnya negara itu dengan Indonesia.
Langkah Timor-Leste Menuju Keanggotaan ASEAN: Sorotan dari Forum Media ASEAN 2023
“Deklarasi ini mewakili rakyat Timor-Leste sebagai provinsi ke 27 di Indonesia,” ucapnya.
Pemerintah Indonesia kemudian memperkuat pasukannya di perbatasan. Selama operasi ini, Indonesia membawa 10.000 tentara. Pada tanggal 31 Mei 1976, Indonesia berusaha melegitimasi pendudukan Timor Timur dengan membentuk Majelis Rakyat.
Pada tanggal 17 Juli, Presiden Soeharto menandatangani UU No 7 Tahun 1976 yang menyatakan Timor Timur adalah bagian dari Indonesia secara resmi. Sejak integrasi dengan Indonesia, Timor Timur dibagi menjadi 13 distrik, 61 kecamatan, dan 61 sub-kabupaten.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News