mengenal pujawali upacara sakral dalam agama hindu - News | Good News From Indonesia 2024

Mengenal Pujawali, Upacara Sakral dalam Agama Hindu

Mengenal Pujawali, Upacara Sakral dalam Agama Hindu
images info

Pura Bhuana Agung Mahendra Jati merupakan pura yang terletak di Desa Anggrasmanis, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah.

Pada hari Jumat, 12 Juli 2024 yang lalu, pura tersebut mengadakan upacara Pujawali dalam rangka merayakan 48 tahun berdirinya pura tersebut. Upacara Pujawali ini dihadiri oleh ratusan umat Hindu dari berbagai daerah di Indonesia. Artikel ini akan membahas banyak hal terkait dengan pengertian tradisi Pujawali, persiapan tradisi, pelaksanaan tradisi, dan nilai-nilai di baliknya.

Apa Itu Tradisi Pujawali?

Secara estimologis, Pujawali berasal dari dua kata yakni “puja” yang berarti pemujaan dan “wali” yang berarti peringatan. Berdasarkan dua kata tersebut, Pujawali didefinisikan sebagai suatu ritual keagamaan dalam tradisi Hindu yang dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan, pemujaan, dan persembahan kepada dewa yang dipercaya berada di tempat suci (pura).

Upacara ini diadakan dengan tujuan untuk memohon berkah, perlindungan, dan kesejahteraan bagi umat Hindu dan lingkungan sekitarnya. Upacara ini diadakan setiap 210 hari sekali atau 6 bulan sekali dengan sebagai simbol penghormatan kepada dewa dan roh suci, pembersihan diri, dan permohonan berkah.

Mengenal Upacara Adat Buang Jong dari Bangka Belitung, Merawat Laut dan Tradisi Leluhur

Persiapan Upacara Pujawali

Persiapan upacara Pujawali biasanya dilakukan dengan membersihkan pura dan lingkungan sekitarnya. Hal ini dilakukan sebagai simbol penyucian tempat yang akan digunakan untuk upacara.

Selain itu, dipersiapkan pula berbagai macam makanan, bunga, dan dupa yang disusun dengan rapi sebagai sesajen. Perlengkapan yang dibutuhkan dalam upacara ini antara lain banten (persembahan), penjor (hiasan bambu), dan sebagainya.

Pelaksanaan Upacara Pujawali

Pelaksanaan upacara Pujawali umumnya berupa perkumpulan umat Hindu di pura dengan mengenakan pakaian adat Bali. Upacara dimulai dengan rangkaian doa dan mantra yang dipimpin oleh pendeta. Selanjutnya, dilakukan penyucian diri dengan menggunakan air suci atau tirta yang dipercikkan oleh pendeta kepada umat yang hadir.

Air suci tersebut diyakini sebagai simbol pembersihan diri dari segala perbuatan dosa lahir dan batin. Setelah penyucian diri, dilakukan persembahan sesajen kepada dewa-dewa. Persembahan ini biasanya diiringi dengan tarian sakral yang diiringi gamelan yang khas. Puncak upacara Pujawali adalah pemujaan dan persembahan utama kepada dewa yang dipuja di pura.

Pendeta memimpin doa dan mantra pemujaan kemudian memohon berkah dan perlindungan bagi umat serta alam di sekitarnya. Upacara diakhiri dengan pembagian tirta kepada umat yang nantinya akan dibawa pulang dan dipercikkan di rumah masing-masing sebagai simbol berkah dan perlindungan.

Pulau Liki Sambut KKN PPM UGM 2024 dengan Meriah, Upacara Adat Lokal Pukau Peserta

Nilai Budaya dan Sosial Upacara Pujawali

Upacara Pujawali tidak hanya memiliki nilai religius, tetapi juga nilai budaya dan sosial yang tinggi. Pujawali menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan antar anggota masyarakat. Dengan gotong royong dalam persiapan dan pelaksanaan upacara, masyarakat belajar tentang pentingnya kerja sama dan kebersamaan.

Selain itu, Pujawali juga menjadi sarana untuk melestarikan seni dan budaya. Tarian, musik, dan seni rupa yang ditampilkan dalam upacara merupakan bagian dari warisan budaya yang terus dijaga dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Upacara Pujawali adalah salah satu kekayaan spiritual dan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Hindu. Dengan segala persiapan dan pelaksanaannya yang penuh makna, Pujawali tidak hanya menjadi wujud penghormatan dan pemujaan kepada dewa, tetapi juga sebagai sarana untuk menjaga keseimbangan alam dan harmonisasi antara manusia dan lingkungannya.

Upacara ini memperlihatkan betapa dalamnya spiritualitas dan kearifan lokal yang dimiliki oleh umat Hindu, sekaligus memperkaya warisan budaya Indonesia yang sangat berharga.

Upacara Adat Ngalaksa Tahun Ini Digelar, Sekaligus Penyerahan Sertifikat Warisan Budaya Tak Benda

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KU
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.