ada sesuatu di bringin magelang - News | Good News From Indonesia 2024

Ada Sesuatu di Bringin, Magelang

Ada Sesuatu di Bringin, Magelang
images info

Sejak datang ke desa terpencil di Dusun Jamblangan, Bringin, satu hal yang sejak awal menonjol dari pengalaman kami di sini adalah rasa komunitas yang kuat. Khususnya, kami sangat melekat dengan anak-anak desa, bersama dengan segala kehangatan dan keusilan yang mereka membawa.

Kami dipanggil “kakak KKN”, dan selalu dibombardir dengan segudang pertanyaan. Mereka selalu menanyakan pertanyaan-pertanyaan menarik kepada kami, salah satu pertanyaan yang paling banyak ditanyakan adalah agama, seperti “Kakak agamanya apa?”. Kalau tidak tentang ini, mereka senang sekali bertukar cerita hidup mereka, dan membawa kado-kado kecil untuk kami.

Kutanyakan kembali kepada mereka tentang keluarga mereka, tentang rumah mereka, tentang asal-usul nama mereka, sekolah, hobi mereka, dan impian mereka. Sejujurnya, pemahaman bahasa Jawa saya yang sangat buruk sering menyebabkan sebuah language barrier. Namun, mereka sabar menerjemahkan kata-kata untuk saya ketika saya tampak bingung.

Mereka datang ke rumah kami untuk menggunakan buku mewarnai, bermain catur bersama kami, dan bergantian menggunakan perangkat elektronik saya seperti laptop, earphone, atau kipas angin mini. Bahkan, dalam salah satu percobaan program kerja rekan KKN saya dalam membuat es dung-dung, anak-anak tiba-tiba muncul saja ke dalam rumah dan bergantian melahapnya.

KKN-PPM UGM 2024 Memahat Borobudur, Misi Pemberdayaan Melalui Pengabdian

Rasa kebersamaan sangat kuat di sini. Anggota kelompok KKN kami sering mengikuti kegiatan keagamaan, dan ini memberikan kami kesempatan untuk mengenal para lansia, ibu-ibu dan bapak-bapak, yang menjaga desa agar tetap berjalan. Memang benar apa yang mereka katakan tentang pengalaman KKN – bahwa orang-orangnya selalu menjadi yang paling berkesan.

Di Jamblangan, semua orang kenal semua orang. Hal ini terutama terlihat ketika kita mengadakan pertemuan dengan anggota masyarakat. Contohnya, pada tanggal 8 Juli, kelompok kami mengadakan pertemuan di Masjid Baitussalam Jamblangan, di mana semua anggota masyarakat diundang, agar kami dapat menyampaikan rencana program kerja.

Ada rasa kebersamaan dan ikatan yang tidak bisa ditemukan di kota – dimulai dari remaja ke bapak-bapak. Selain itu, dalam acara-acara informal, seperti latihan yang kami selenggarakan pada tanggal 12 Juli, ikatan antargenerasi antara anak-anak yang bermain, remaja yang ikut senam, dan ibu-ibu yang antusias mengikuti kegiatan.

Pada tanggal 14 Juli, kami semua bersenang-senang membuat es dung-dung dan bermain volley di lapangan. Memang disini, kalau bosan, solusinya adalah untuk bermain sambil menghirup udara segar.

Jamblangan adalah nama dusun di Desa Bringin, Srumbung, Magelang, yang menjadi rumah kami selama 50 hari. Di sini, pekerjaan yang paling menonjol adalah menjadi petani atau peternak. Lahan hijau yang luas dan indah di pagi hari, merupakan pemandangan segar untuk dilihat saat kami mengendarai sepeda motor menuju jalan raya.

Langkah Nyata Menuju Hidup Sehat, Tim KKN-PPM UGM melaksanakan Acara Tanara Sehat dan Bugar

Pada malam hari, jalanan remang-remang dan dingin. Namun di malam hari, teh manis hangatnya dikeluarkan, apalagi dalam kegiatan bersosialisasi kami. Memang keramahan di sini sangat ditunjukkan melalui teh hangat atau kopi seduh.

KKN benar-benar mengajarkan seseorang tentang esensi slow living. Tikus kota dalam diri kita semua mendambakan gaya hidup yang sibuk, depan laptop, atau ke tempat-tempat yang viral. Di Jamblangan, tidak ada tempat wisata yang menonjol, harus mengunjungi desa lain untuk menemukannya.

Namun, apa pengalaman KKN di Jamblangan telah mengajarkan kepada saya dan anggota kelompok lainnya sejauh ini adalah untuk memperlambat, menjalani hari demi hari, menghirup udara segar, dan belajar dari komunitas.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.