optimalisasi embung mororejo untuk pemberdayaan dan kelestarian lingkungan - News | Good News From Indonesia 2024

Optimalisasi Embung Mororejo untuk Pemberdayaan dan Kelestarian Lingkungan

Optimalisasi Embung Mororejo untuk Pemberdayaan dan Kelestarian Lingkungan
images info

Tempel (07/07/2024) - Kecamatan Tempel di Kabupaten Sleman baru saja kedatangan 27 mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang bertujuan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM).

Adapun kegiatan tersebut diikuti oleh mahasiswa dari berbagai fakultas, seperti Fakultas Teknik, Fakultas MIPA, Fakultas Biologi,Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Fakultas Hukum, Fakultas Psikologi, Fakultas Teknologi Pertanian, serta Sekolah Vokasi. Tepatnya, KKN-PPM ini dilaksanakan di Kalurahan Mororejo dan Sumberrejo yang terbagi menjadi empat sub-unit.

Bertemu Bersama Lurah Mororejo | Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2024
info gambar

Pada hari Senin, 1 Juli 2024, pihak Kalurahan Mororejo dan Sumberrejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman melakukan acara penyambutan mahasiswa KKN-PPM UGM Tempo Tempel. Para mahasiswa disambut dan diterima dengan baik oleh pihak kalurahan serta masyarakat setempat.

Embung Wanakaya, Sumber Irigasi dan Tujuan Wisata Baru di Indramayu

Hari pertama ini diawali dengan observasi yang dilakukan oleh masing-masing sub unit tim KKN-PPM UGM di masing-masing kalurahan. Selain itu, para mahasiswa juga melakukan kunjungan ke beberapa pihak yang bersangkutan untuk membahas program kerja yang nantinya akan dilaksanakan di kedua kalurahan tersebut.

Pembahasan Program Kerja Bersama Ulu-Ulu Kalurahan Mororejo | Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2024
info gambar

Dalam rangka mendiskusikan program kerja yang akan dijalankan, sub unit Mororejo menyasar pemerintahan daerah setempat. Melalui beberapa diskusi dengan Drs. Aris Jurito selaku Ulu-Ulu Kalurahan Mororejo, teman-teman dari sub unit Mororejo berhasil menyimpulkan beberapa permasalahan aktual yang perlu diangkat melalui program kerja mereka.

Permasalahan tersebut antara lain berkaitan dengan media publikasi Embung Mororejo yang minim, UMKM yang kurang terbina dan terberdayakan, serta pemanfaatan infrastruktur di area sekitar embung yang masih belum optimal.

Selain itu, isu sampah yang mempengaruhi ekosistem di embung juga menjadi sebuah masalah yang perlu diatasi untuk menciptakan area wisata yang lebih bersih dan nyaman bagi pengunjung.

Pada kunjungan hari Kamis, 4 Juli 2024, kalurahan Mororejo mengungkapkan bahwa terdapat lebih dari 100 UMKM yang tersebar di seluruh wilayah tersebut. Ulu-Ulu, perwakilan dari kalurahan, menyebutkan bahwa terdapat dua permasalahan terbesar yang dihadapi oleh UMKM di Mororejo, yaitu pencatatan keuangan yang kurang baik dan keterbatasan dalam penggunaan teknologi. Kedua masalah ini menghambat UMKM untuk bisa bertahan dan berkembang.

“Disebabkan oleh masalah pencatatan keuangan dan gagap teknologi, UMKM di Mororejo mengalami kesulitan untuk bertahan,” ujar Ulu-Ulu.

“Kami berharap tim Tempo Tempel dapat membantu mengatasi permasalahan-permasalahan ini,” tambahnya lagi.

Menikmati Cantiknya Panorama Gunung di Embung Kledung Temanggung

Tempo Tempel menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan UMKM di Mororejo. Tim ini akan berusaha membantu mengatasi masalah-masalah kecil yang dihadapi oleh UMKM dan turut serta dalam membangun kesejahteraan bagi wilayah Mororejo.

Kondisi infrastruktur di Embung Mororejo saat ini masih membutuhkan banyak perhatian dan pengembangan. Belum tersedianya signage toilet menyebabkan pengunjung kesulitan untuk menemukan fasilitas yang ada. Terdapat juga beberapa area duduk yang kondisinya kurang terawat sehingga area tersebut tidak berfungsi secara optimal. Selain itu, di beberapa tempat peristirahatan belum disediakan tempat sampah sehingga kebersihan area embung menjadi kurang terjaga.

Selain sebagai obyek pariwisata, embung juga kerap digunakan oleh masyarakat sekitar sebagai tempat untuk berolahraga. Melihat banyaknya pengunjung yang berolahraga di sekitar embung penting untuk menambahkan motivasi para pengguna fasilitas yang sudah ada dengan pengecatan jalur jogging track. Berdasarkan kondisi observasi langsung ini menunjukkan perlunya peningkatan perencanaan tata ruang dan perbaikan infrastruktur untuk mendukung pengalaman pengunjung yang lebih baik dan berkelanjutan.

Permasalahan lingkungan di area Embung Mororejo juga diketahui cukup krusial dan perlu adanya solusi. Pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya, baik di sekitar embung maupun di dalam embung itu sendiri telah menimbulkan dampak negatif bagi ekosistem lingkungan di area Embung Mororejo.

Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan akibat pembuangan sampah sembarangan adalah kematian ikan-ikan di embung yang mengindikasikan adanya pencemaran air. Kurangnya infrastruktur pengelolaan sampah di beberapa titik di area embung berpotensi merusak ekosistem embung dan dapat mengurangi nilai estetika di area tersebut.

Kondisi ini menunjukkan bahwa masalah lingkungan di sekitar embung dapat berdampak pada kesehatan lingkungan dan potensi pemanfaatan embung sebagai sumber daya lokal yang berharga.

Selain itu, penyebarluasan informasi mengenai potensi wisata lokal Embung Mororejo juga menjadi salah satu fokus utama Tim KKN-UGM Kalurahan Mororejo. Saat ini, masalah penyebarluasan informasi atau promosi masih terbatas di kalangan masyarakat luas.

Oleh karena itu, mahasiswa KKN-PPM UGM berencana untuk mengembangkan strategi promosi yang lebih efektif termasuk pemanfaatan media sosial seperti YouTube, Instagram, dan TikTok. Dengan hal tersebut diharapkan visibilitas Embung Mororejo dapat meningkat dan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Kalurahan Mororejo melalui sektor pariwisata.

Secara keseluruhan, seluruh pihak yang terlibat berharap bahwa kegiatan KKN-PPM UGM 2024 dapat membantu Kalurahan Mororejo dan Sumberrejo untuk menjadi lebih maju dan berkembang, serta mampu membantu menyadarkan masyarakat dalam mengembangkan pola pikir.

Embung Gumeleng di Magelang Dibangun, Akan Jadi Tempat Konservasi Air dan Wisata

Selain itu, diharapkan pula terdapat kelanjutan program pengabdian pada masa mendatang oleh masyarakat, karang taruna, maupun pihak lain yang terlibat.

Dengan adanya kerja sama yang berkelanjutan, diharapkan memberikan dampak positif dari program yang telah direncanakan. Sehingga program-program tersebut dapat memberikan manfaat untuk masa mendatang bagi kesejahteraan dan kemajuan masyarakat yang berada di Kalurahan Mororejo dan Sumberrejo.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KU
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.