pemerhati pendidikan diy peringati sekolah untuk selalu mengawasi pelaksanaan mpls - News | Good News From Indonesia 2024

Pemerhati Pendidikan DIY Peringati Sekolah untuk Mengawasi Pelaksanaan MPLS

Pemerhati Pendidikan DIY Peringati Sekolah untuk Mengawasi Pelaksanaan MPLS
images info

MPLS adalah singkatan dari Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh sekolah untuk memperkenalkan siswa baru pada lingkungan sekolah mereka. MPLS bertujuan untuk membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah, mengenal program, sarana dan prasarana, cara belajar, serta menanamkan konsep pengenalan diri dan pembinaan awal kultur sekolah.

Selama MPLS, siswa baru akan mengikuti berbagai kegiatan edukatif dan menyenangkan yang dirancang untuk mengenalkan mereka pada ekosistem sekolah dan membantu mereka menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

Namun, sering kali terjadi kekerasan yang dilakukan saat MPLS dengan dalih penguatan mental. Biasanya, kekerasan tersebut dilakukan oleh pihak organisasi dari sekolah yang dipercayakan untuk membimbing peserta didik baru selama proses MPLS. Kekerasan ini bisa berupa perpeloncoan, intimidasi, atau bentuk kekerasan fisik dan psikologis lainnya yang berdampak negatif pada mental siswa baru.

Pentingnya Pengawasan dalam Pelaksanaan MPLS

Pemerhati Pendidikan DIY, Creflo, menegaskan bahwa MPLS bukan ajang untuk kuat-kuatan atau gaya-gayaan. Namun, kembali lagi pada aturan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru.

Kereta Whoosh Capai Rekor Penumpang Terbanyak Saat Masa Libur Panjang Sekolah

"Semua kembali lagi ke Permen Kemendikbud No 18 Tahun 2016 tentang MPLS pada Pasal 2 Ayat 2 yang di situ sudah diatur bagaimana MPLS seharusnya dilaksanakan dan tidak boleh melenceng dari aturan Permen tersebut," ujar Creflo saat diwawancarai melalui telepon pada 07/05/2024.

Creflo juga mengingatkan bahwa sekolah harus mengawasi organisasi yang membimbing peserta didik baru MPLS apakah sudah benar atau tidak. "Sekolah tidak boleh lepas tangan begitu saja, sekolah harus turut mengawasi dan memberi peringatan jika MPLS sudah melenceng dari aturan dan norma akal sehat," tambahnya.

Dampak Kekerasan dalam MPLS terhadap Mental Siswa Baru

Kekerasan yang terjadi selama MPLS dapat berdampak serius pada mental siswa baru. Menurut penelitian, kekerasan dan perundungan di sekolah dapat menyebabkan siswa merasa sedih, takut, kehilangan motivasi untuk belajar, dan bahkan cenderung membolos sekolah.

Dampak jangka panjangnya bisa berupa gangguan kesehatan mental seperti stres berlebihan, gangguan makan, gangguan tidur, dan mimpi buruk. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk memastikan bahwa MPLS dilaksanakan dengan cara yang aman dan mendukung kesejahteraan mental siswa baru.

Langkah-Langkah Pencegahan dan Penanganan Kekerasan dalam MPLS

Untuk mencegah kekerasan dalam MPLS, sekolah harus menerapkan beberapa langkah penting. Pertama, sekolah harus memastikan bahwa semua kegiatan MPLS bersifat edukatif dan kreatif, sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016.

Kedua, sekolah harus mengadakan pelatihan bagi panitia MPLS, termasuk siswa senior, untuk memastikan mereka memahami pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi siswa baru.

Sekolah di Masa Kolonial yang Dibedakan Berdasarkan Ras dan Golongan

Jika masih terdapat kekerasan yang dilakukan oleh organisasi sekolah saat membimbing MPLS, siswa dapat melaporkan ke pihak sekolah untuk segera ditindaklanjuti.

"Laporkan ke sekolah jika terjadi pelanggaran, atau Anda bisa melaporkan ke Ombudsman RI atau AMPPY dan FOIPDI sebagai LSM yang bergerak di bidang pendidikan yang dapat mengadvokasi jika terjadi kekerasan dan pihak sekolah lepas tangan," ujar Creflo.

Mewujudkan Sekolah Ramah Anak

Dengan demikian, MPLS dapat berjalan semestinya dan tidak ada kekerasan atau tekanan yang diberikan oleh pihak sekolah kepada siswa baru. Hal ini akan membantu mewujudkan sekolah yang ramah anak, di mana siswa merasa aman, nyaman, dan termotivasi untuk belajar. Sekolah yang ramah anak tidak hanya mendukung perkembangan akademis siswa, tetapi juga kesejahteraan mental dan emosional mereka.

Dalam upaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung, semua pihak harus bekerja sama. Guru, orang tua, dan siswa senior harus memahami pentingnya menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung bagi siswa baru. Dengan demikian, MPLS dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat bagi semua siswa baru.

Tren Liburan Sekolah: Mayoritas Masyarakat Memilih ke Luar Kota Bersama Keluarga

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AB
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.