NGANJUK — Perkembangan pesat di bidang teknologi membawa perubahan yang signifikan terhadap kehidupan sehari-hari, terutama bagi anak-anak. Kemudahan akses ke hiburan digital, seperti media sosial dan games, menarik perhatian anak-anak yang menjadikan minimnya waktu mereka yang diluangkan untuk membaca.
Kondisi ini menyebabkan menurunnya minat baca pada anak secara drastis dan signifikan. Hal ini merupakan ancaman bagi dunia pendidikan, karena menurunnya minat baca, dapat berdampak pada kemampuan literasi mereka. Menurunnya kemampuan literasi pada anak, dapat menjadikan mereka sebagai pribadi yang kesulitan berbicara dan malas membaca yang menjadikan mereka mudah mempercayai hal-hal hoax.
Kepala Desa Rejoso, Catur Haripadi, S.Pd., Mm, keluhkan hal ini. Beliau mengeluhkan bahwa minat baca anak-anak di Desa Rejoso cenderung menurun di era kemajuan teknologi. Perpustakaan Desa Rejoso yang telah dibangun sebagai fasilitas literasi bagi warga Desa Rejoso juga jarang dikunjungi dan cenderung terbengkalai.
Permainan Wordpoly, Cara Asyik Meningkatkan Kemampuan Membaca Siswa Sekolah Dasar
Kepala Desa Rejoso menyayangkan hal ini. Sebab, banyak buku di perpustakaan desa yang merupakan sumber ilmu, menjadi pajangan saja.
Mahasiswa KKN UPNVJT kelompok 1 menganggap hal ini sebagai ancaman serius dan berusaha untuk mencari solusi kreatif. Dengan tujuan agar anak-anak, khususnya di wilayah Desa Rejoso, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, dapat kembali tertarik untuk membaca.
Setelah menganalisis permasalahan ini, mahasiswa KKN UPNVJT kelompok 1 memutuskan untuk melancarkan program “Sahabat Dongeng” yang termasuk dalam program Kelas Mengajar.
Sahabat Dongeng adalah program untuk anak-anak Desa Rejoso, di mana mahasiswa KKN UPNVJT kelompok 1 melakukan story telling dan mengajarkan mereka membaca melalui sarana buku cerita.
Mahasiswa KKN UPNVJT kelompok 1 bekerja sama dengan perpustakaan Desa Rejoso dan perpustakaan sekolah SDN di Desa Rejoso. Walaupun telah bekerja sama dengan para mitra, pihak mahasiswa KKN UPNVJT kelompok 1 sebagai panitia, masih memilah buku cerita dongeng mana yang cocok dibacakan untuk anak-anak Desa Rejoso, yang masih duduk dalam bangku sekolah dasar, khususnya yang berada di kelas 1 hingga 3.
Dalam pelaksanaannya, program “Sahabat Dongeng” dilakukan di luar kelas, agar anak-anak tidak cepat bosan dan tetap semangat mengikuti program ini. SDN 1 Rejoso diadakan di halaman sekolah, SDN 2 Rejoso diadakan di lapangan sekolah, dan SDN 3 Rejoso yang diadakan di punden Ds. Banyurip, Desa Rejoso.
Program “Sahabat Dongeng” terbagi menjadi 4 (empat) sesi. Dimana pada sesi pertama, mahasiswa KKN UPNVJT kelompok 1 melakukan story telling dan memeragakan tokoh-tokoh cerita dongeng di hadapan anak-anak tersebut.
Sesi kedua adalah sesi kuis, anak-anak tersebut akan diberikan pertanyaan yang berhubungan dengan cerita yang telah dibacakan dan rewards, apabila bisa menjawab. Sesi tersebut dilakukan untuk mengetahui paham dan fokus anak-anak dalam mendengarkan cerita yang telah dibacakan.
Meningkatkan Minat Membaca Siswa SD dengan Komik, Menarik dan Edukatif
Sesi ketiga dilanjutkan dengan sesi membaca cerita. Anak-anak tersebut akan dibentuk kelompok dan diberikan buku cerita dongeng untuk dibaca bersama. Sesi ini menjadi review untuk mahasiswa KKN UPNVJT 1 dan tolak ukur, seberapa lancar anak-anak tersebut dalam membaca.
Terakhir adalah sesi keempat, sesi di mana anak-anak yang tergabung dalam kelompok diminta maju ke depan dan membacakan ulang cerita yang telah dibaca. Anak-anak diberikan kebebasan ingin membaca dengan bantuan buku cerita atau menceritakan garis besarnya saja.
Kegiatan ini telah sukses dilaksanakan pada tanggal 8 Juni, 10 Juni, dan 12 Juni. Program kegiatan “Sahabat Dongeng” berjalan dengan lancar dan diapresiasi oleh pihak sekolah serta anak-anak sebagai sasaran terlibat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News