Bagi anak muda Toraja yang lahir di tahun 1995—2000an, pertanyaan “Jadi, kapan kamu menikah?”, “Masih adakah nenekmu?” mungkin sudah sangat sering ditanyakan di tahun 2024 ini. Lantas, bagaimana tanggapan anak muda Toraja terkait pernikahan suku Toraja? Mari, simak penjelasan berikut!
Dimulai dari definisi pernikahan. Secara umum, pernikahan merupakan suatu kesatuan yang disetujui secara hukum dan sosial, biasanya antara seorang pria dan seorang wanita, yang diatur oleh hukum, aturan, adat istiadat, kepercayaan, dan sikap yang mengatur hak dan kewajiban pasangan dan memberikan status kepada keturunannya (jika ada).
Menurut Saluranre, Bd., pernikahan adat suku Toraja yang lebih dikenal dengan istilah “Rampanan Kapa’ ” merupakan salah satu upacara adat Rambu Tuka’ yang identik dengan acara syukuran dan kehadiran rumpun keluarga sehingga ikatan kekeluargaan semakin erat.
Secara etimologis, “Rampanan Kapa’” berasal dari kata dasar “Rampan” yang ditambah akhiran-an berubah menjadi kata benda yang dalam bahasa Toraja. Artinya, suatu balok besar yang merupakan salah satu bagian di antara kerangka-kerangka rumah yang mempunyai fungsi yang sangat besar, yakni merupakan suatu tempat (alat) untuk menghubungkan kerangka lain dari rumah. Sedangkan kapa’ (kapas) ini digunakan sebagai lambang kebersihan dan kesucian dari laki-laki dan wanita yang akan dikawinkan.
Tari Cangget, Tarian Pesta Pernikahan Asal Lampung
Pernikahan Suku Toraja merupakan salah satu tradisi yang akan diteruskan oleh anak muda Toraja di masa yang akan datang. Sebuah survey telah dilakukan kepada 47 anak muda Toraja dengan rentang usia 20—30 tahun yang berdomisili di Toraja dan luar Toraja. Adapun hasil survey tersebut menjawab pandangan anak muda terkait pernikahan Suku Toraja.
1. Target Usia Pernikahan, Pernikahan Sesama Orang Toraja, dan Lokasi Pernikahan
Sebanyak 51% atau 24 orang menjawab ingin menikah di umur 26—30 tahun, 47% anak muda diharuskan keluarganya menikah dengan sesama suku Toraja, dan 59% menjawab harus menikah di Toraja.
Dari hasil survey tersebut, faktor pemicu keharusan menikah dengan sesama Suku Toraja karena besar harapan dari keluarga bahwa regenerasi untuk meneruskan adat dan istiadat Toraja harus tetap dilestarikan. Dengan demikian, akan lebih mudah dilakukan jika menikah dengan sesama orang Toraja.
Selain itu, keinginan anak muda untuk menikah di Toraja dipengaruhi karena domisili keluarga besar yang ada di Toraja. Akan tetapi, ada juga yang menjawab bahwa tidak harus menikah dengan sesama orang Toraja dan tidak harus menikah di Toraja.
2. Adakah Hal yang Ditakutkan dari Pernikahan Suku Toraja?
Secara garis besar, terdapat 4 hal yang ditakutkan anak muda dengan pernikahan suku Toraja, yaitu utang, gengsi, biaya yang mahal, dan adat. Sekilas mengenai utang, biaya untuk mengadakan upacara di Toraja itu cukup mahal. Sebagai contoh yang dapat penulis berikan, jika sebuah upacara akan berlangsung, keluarga dan kerabat dari pemilik acara tersebut akan datang membawakan sejumlah uang ataupun hewan yang bagi masyarakat Toraja akan tercatat sebagai utang yang akan dibayar dikemudian hari.
Mengenal Upacara Mepamit, Tradisi Pernikahan Bali yang Dilakukan Mahalini
Singkatnya, semakin banyak yang diterima, maka kewajiban untuk mengembalikan pemberian tersebut akan semakin banyak. Hal inilah yang ditakutkan oleh anak muda. Fenomena yang terjadi saat ini di Toraja, banyak anak muda yang memilih untuk menikah di sebuah gedung dibandingkan di Tongkonan. Ad beberapa alasan, salah satunya ingin terhindar dari pemberian hewan yang akan menjadi utang mereka dikemudian hari.
3. Apa yang Perlu Anak Muda Siapkan Sebelum Menikah?
Hasil survey juga menunjukkan beberapa hal yang perlu disiapkan yaitu mental, financial, iman, komitmen, kesehatan, harus bisa saling menerima kelebihan dan kekurangan satu sama lain, dan ada juga yang menjawab harus menyiapkan hewan babi untuk konsumsi pernikahan.
Mengingat banyak hal yang perlu dipersiapkan, anak muda Toraja diharapkan mampu memperlengkapi diri dengan baik sehingga dapat menjadi manusia dewasa untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.
4. Biaya Pernikahan di Toraja
Sebanyak 55% menjawab mahal, 32% menjawab relatif, dan 13% menjawab tidak mahal. Beberapa hal yang membuat pernikahan Toraja itu mahal karena adanya “gengsi”, ingin “menjaga nama baik” , atau bahkan ingin mendapat “pujian” dari acara yang dilaksanakan.
Jika di breakdown, beberapa biaya yang menjadikannya mahal yaitu biaya seragam yang mungkin hanya sekali pakai, dekorasi yang meriah, dan sewa gedung atau persiapan selama di Tongkonan.
Pada intinya, menurut penulis, setiap orang berhak untuk merayakan hari bahagia mereka. Namun, alangkah lebih baik lagi jika kita sebagai anak muda bisa memilih mana biaya yang perlu sesuai dengan kemampuan dan menyiapkan biaya kehidupan setelah pernikahan.
5. Apa Makna Terpenting dari Sebuah Pernikahan Menurut Pandangan Anak Muda Toraja?
Sebagian anak muda menjawab makna terpenting adalah pemberkatan perkawinan, menyatukan dua insan dan kedua pihak keluarga. Selain itu juga sebagai komitmen bersama dalam menggenapi janji pernikahan yang telah disaksikan oleh Tuhan, keluarga besar, dan jemaatnya.
Sederhana, tapi akan sulit dilakukan jika fokusnya lebih mementingkan acara yang meriah dan melupakan “makna” sesungguhnya dari sebuah pernikahan.
Daftar Isi Seserahan Pernikahan Adat Jawa dan Maknanya
Jadi, sudah siapkah anak muda Toraja untuk menikah? 78% mengatakan belum dan 22% mengatakan sudah siap. Untuk anak muda yang belum siap, tetap semangat mempersiapkan diri, memantaskan diri, dan bangunlah pondasi yang kuat sebelum memutuskan untuk menikah. Untuk anak muda yang sudah siap, selamat memantapkan diri menuju pernikahan karunia Tuhan.
Ingat, Toraja sudah sangat kaya dengan adat istiadatnya, mari bersama melestarikan kekayaan nilainya dan berhenti melestarikan “gengsi”. Sebab, sebagai generasi penerus, yang akan kita wariskan ke generasi selanjutnya adalah “nilai-nilai kehidupan orang Toraja”. Belajarlah untuk menghidupinya, karena melestarikan adat tidak harus semahal itu.
Sumber:
https://osf.io/8kncu/download/?format=pdf%20
https://e-journal.uajy.ac.id/6950/2/MIH101790.pdf.%20
https://www.britannica.com/topic/marriage
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News