Drama Musikal Keluarga Cemara digelar mulai 21 Juni sampai 14 Juli 2024 di Ciputra Artpreneur, Jakarta. Dalam drama itu ada dua set lakon yaitu Keluarga Bahagia dan Keluarga Berharga yang berlakon di pertunjukan musikal Keluarga Cemara.
GNFI berkesempatan menyaksikan pertunjukkan drama musikal itu sebelum dibuka kepada publik. Pada momen itu ada dua babak yang penuh dengan pesan mendalam mengenai keluarga Abah, Emak, Euis, dan Ara.
Jalan Panjang Keluarga Cemara, Dari Serial Populer sampai Drama Musikal
Cristian Imanuell selaku produser mengaku senang karena ide mengenai drama musikal ini terwujud. Pasalnya proyek ini sempat tertunda karena adanya pandemi Covid-19. Tetapi akhirnya, ide itu diterima oleh Visinema.
“Di situlah kita baru gerak setelah pandemi, mencari penulisnya siapa yang cocok, sutradara, dan akhirnya memang butuh waktu tiga tahun akhirnya jadi seperti ini. Dan sangat-sangat memuaskan hasilnya,” beber Cristian yang ditemui di kawasan Kuningan, Rabu (19/6/2024).
Beri pesan menyentuh
.jpg)
Pemeran Abah dari Keluarga Bahagia, Taufan Purbo menyatakan musikal Keluarga Cemara mengajarkan arti hidup dan bagaimana perjuangan orang tua. Sehingga, lanjutnya anak-anak akan mampu menghormati kedua orang tua.
“Mengerti arti hidup kalau misalnya mereka tahu oh superhero aku itu adalah orang tua aku yang selama ini aku perjuangkan yang mungkin mereka susah, tapi itu superheronya aku. Jadi orang tua itulah yang terkait yang disampaikan supaya anak-anak pulang membawa sesuatu yang dimengerti. Dan kembali ke keluarga,” kata Taufan.
Dari Layar Kaca ke Panggung, Kisah Keluarga Cemara Siap Hibur dengan Drama Musikal
Andrea Miranda, pemeran Emak dari Keluarga Bahagia berharap drama musikal ini diterima di semua kalangan. Terlebih dapat dinikmati bersama keluarga saat waktu liburan sekolah yang dapat mengingat sebuah arti keluarga.
“Kembali ke keluarga seperti hastag-nya Keluarga Cemara, hastag-nya kembali ke keluarga. Kita ingin relatable untuk semua ayah, ibu, anak pertama, kedua, ketiga, sepupu. Mungkin sama teman-temannya Euis, teman-temannya, emak-emak, semua pasti bisa related. Jadi inginnya pulang dari sini kita semua ingat pada keluarga, keluarga manapun itu yang dimaksud buat teman-teman, kembali ke situ,” beber Andrea.
Digelar sebulan

Pendiri TEMAN sekaligus salah satu pemeran dalam pementasan ini, Venytha Yoshiantini mengatakan pola pementasan terus menerus selama 30 hari sebenarnya sudah pernah dilakukan Indonesia oleh drama musikal Laskar Pelangi.
Inspirasi Unik Kisah Keluarga Cemara yang Tak Hanya Sebagai Ajang Nostalgia
Tetapi dilanjutkan olehnya, hal ini sudah tidak dilakukan selama 14 tahun berselang. Karena itulah. Venytha berharap drama musikal Keluarga Cemara ini menjadi gebrakan baru terutama saat libur sekolah.
“Ini menjadi sesuatu gebrakan baru di industri (teater di Indonesia),” ucap Venytha.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News